MOJOK.CO – Driver Gojek di Yogyakarta mendapat pelatihan bagaimana mencegah kekerasan seksual di jalan. Selain itu mereka juga mendapatkan materi untuk mempertahankan pelayanan prima kepada konsumen.
Meski duduk di barisan belakang, driver Gojek bernama Sigit Purnomo (43) tampak serius menyimak pemaparan materi pada acara Bengkel Mitra Belajar (BBM). Lelaki asal Jogja ini sudah tujuh tahun menjadi mitra Gojek.
“Dan selama itu, saya selalu ikut acara-acara yang diadakan Gojek seperti ini,” katanya antusias.
Bisa mengakses modul kapan saja
Sigit merupakan satu dari delapan puluh driver Gojek yang hadir pada acara yang berlangsung di Hotel Crystal Lotus, Sleman. Pada acara ini, para mitra mendapat materi terkait dua topik penting yakni mempertahankan pelayanan prima dan program anti kekerasan seksual.
Sejak awal menjadi mitra, Sigit mengaku sudah sering mendapatkan materi terkait pencegahan kekerasan seksual bagi para driver. Selain acara semacam ini, driver juga bisa mengakses modul modul kapan saja.
“Ikut acara seperti ini selain menambah pengetahuan, saya juga bisa berbagi ke teman lain yang nggak ikutan,” terangnya.
Urusan pencegahan kekerasan seksual ini, Gojek menggandeng rekanan profesional dari Demand (Di Jalan Aman Tanpa Pelecehan Seksual). Kerja sama antara dua pihak ini telah berjalan sejak 2019. Mitra driver bukan sekadar mendapat arahan untuk menghindari perilaku kekerasan seksual.
“Para mitra driver berperan aktif dalam mencegah tindak kekerasan seksual di sekitarnya. Konsistensi Gojek yang terus berupaya untuk menjaga keamanan ekosistemnya dari tindak kekerasan seksual patut diapresiasi. Ini sesuai dengan tujuan bersama Demand dan Gojek dalam menciptakan ruang publik yang aman bagi semua,” terang Anindya Restuviani, Program Director Demand.
Pada pelatihan tatap muka, mitra driver berkesempatan mengenal apa itu kekerasan seksual, jenis kekerasan seksual, serta dampak kekerasan seksual secara mendalam. Mitra juga mendapat pelatihan untuk mempraktikkan cara membantu korban kekerasan seksual dengan menggunakan metode intervensi saksi (active bystander).
Langkah edukasi yang Gojek lakukan tidak hanya menyasar mitra driver. Pelatihan berkelanjutan terkait penanganan pelaporan kekerasan seksual juga untuk Tim Unit Darurat, baik tim yang bertugas menerima laporan melalui tombol darurat, maupun tim yang menangani laporan di lapangan.
Bekal layanan prima bagi driver Gojek
Sementara itu, pada aspek mempertahankan pelayanan prima, Gojek menggandeng Worldwide Quality Assurance (WQA). Lembaga internasional yang selama ini fokus melatih perusahaan-perusahaan nasional di berbagai industri untuk hadirkan layanan yang berkualitas kelas dunia.
Districet Head Gojek Yogyakarta, Andhi Paraditya menerangkan program BBM adalah rangkaian kegiatan terintegrasi dan berkelanjutan untuk meningkatkan kaulitas mitra driver. Tujuannya menjadi yang paling unggul dalam industri moda transportasi daring ini.
“Kegiatan ini telah konsisten sejak 2018 di beberapa kota se-Indonesia. Kami percaya dengan kualitas layanan yang prima dan kepedulian mitra-mitra kami dalam menciptakan ruang aman di publik menjadikan layanan Gojek tetap jadi pilihan pelanggan,” terang Andhi.
Selain pelatihan tatap muka melalui BBM, Gojek juga terus menyediakan pelatihan berbasis online yang driver atau mitra bisa mengakses kapanpun dan dimanapun melalui fitur Tips Pintar di aplikasi mitra driver. Tingginya antusiasme mitra driver terbukti dengan ragam modul Tips Pintar yang sudah diakses sebanyak lebih dari 14 juta kali oleh hampir 1 juta mitra driver.
Reporter: Hammam Izzuddin
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA Mobil Keluarga yang Cocok Untuk Keluarga Besar, Kakek-Nenek Semua Masuk!
Cek berita dan artikel lainnya di Google News