Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Kakak-Kakak JKT48 Terjangkit Sindrom Mojokismelysis

Ilham Latul Qadari oleh Ilham Latul Qadari
6 Januari 2015
A A
Kakak-Kakak JKT48 Terjangkit Sindrom Mojokismelysis

Kakak-Kakak JKT48 Terjangkit Sindrom Mojokismelysis

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Beberapa waktu yang lalu, seorang teman menghampiri saya dengan gaya yang sangat tidak biasa. Wajahnya muram, kusut, dan lebih jelek dari biasanya. Sepertinya ia baru patah hati atau sejenisnya. Saya membiarkan ia duduk dengan tenang terlebih dahulu. Baru kemudian saya menanyakan apa yang sebenarnya telah terjadi.

Ia mengambil napas panjang, wajahnya menatap kosong ke arah lain, dan tiba-tiba berkata, “JKT48 sudah tidak seperti yang dulu lagi, Ham.” Asu! Saya terkejut bukan main. Lalu saya ikut tertunduk lesu. Gebetan saya juga tidak seperti yang dulu. Eh, tapi nanti saja curhatnya. Sekarang ada orang yang lebih patah hati daripada saya.

“Memangnya sekarang kenapa?” tanya saya penuh selidik. Teman saya, yang WOTA sejak dalam kandungan itu, masih menghadap ke arah lain sambil menatap nanar. Wajahnya putus asa, seakan sadar dua ujung bumi sedang bergerak menyatu.

“Personilnya sekarang kurang aktif di twitter,” jawabnya lemas. Saya pritahin juga saat itu. Bagi dia, juga saya, yang jarak tempat tinggalnya dengan JKT 48 sejauh Zimbabwe ke Jepang, tentu twitter adalah satu-satunya cara untuk berinteraksi dengan kakak-kakak lucu itu.

Sebenarnya, saya sudah melihat gelagat yang sama sejak beberapa bulan lalu. Entah kenapa, personil JKT 48 yang dahulu begitu aktif, sekarang mulai menurunkan intensitas ngetwit-nya. Kalau dulu belasan twit per hari, sekarang selalu dibawah 10. Kalaupun di atas 10, itu pasti ada event besar atau sedang ngebuzz iklan kondom libur latihan. Kegiatan tanya-jawab bersama follower pun jarang dilakukan. Barangkali akan punah beberapa waktu ke depan.

Performa mereka yang sintal dan bergairah di atas panggung seolah tak lagi sebanding dengan kehidupan mereka di dunia maya. Padahal, sebagai public figure, mereka harus bisa membagi waktu karena tak semua fans dapat bertatap langsung dan seringkali harus menggunakan gajet untuk melihat sang idola. Seperti teman saya yang satu ini.

Lantas, tertekan kepedihan batin untuk menolong sahabat karib, saya membuat analisis tajam mengapa personil JKT 48 bertindak demikian jauh sampai-sampai melupakan kehidupan twitter yang banyak diisi para jomblo ngenes yang diisi banyak WOTA dari luar Jakarta.

Pertama, saya kira ini hanya perang urat saraf atau psy war. Bisa jadi, ini hanya akal-akalan personil JKT 48 untuk membangun citra mereka telah lelah bermain twitter, sambil menjalankan strategi lain yang jauh lebih penting: muncul pada waktunya. Ya, saya yakin dalam masa senyap ini, personil JKT 48 tengah mempersiapkan amunisi yang pada akhirnya akan mereka limpahkan di waktu yang tepat hingga membuat jagat timeline penuh dengan twitpic-twitpic bidadari duniawi.

Kedua, tak ingin terbawa arus. Tahun 2014 adalah tahun politik, orang yang sehari-hari hanya membuka twitter sebelum tidur bisa berubah jadi maniak twitter karena keasikan menonton twitwar yang tak kunjung usai. Dengan situasi konflik seperti ini, personil JKT 48 pastinya tak ingin terbawa arus yang kian deras. Mereka sepertinya tak mau menjadi Jonru-jonru selanjutnya–meski menjadi Jonru adalah impian semua umat.

Saya tidak bisa membayangkan jika JKT 48 tetap aktif bermediasosial di tahun politik. Mungkin jika itu terjadi,  Nabilah tak lagi mengingatkan kita untuk salat Maghrib, melainkan kultwit mengenai Kebijakan Jokowi Menaikkan Harga BBM serta Pengaruhnya terhadap Harga Tiket Teater JKT 48.

Ketiga, mereka terkena mojokismelysis syndrome. JKT 48 adalah idol group terkenal, punya jutaan, dan itu artinya; mereka tak punya banyak waktu luang. Biasanya, sebagai public figure, mereka menggunakan waktu senggangnya untuk melakukan hal lain seperti misalnya menyapa jagat sosial media sambil melampirkan twitpic terbaik. Namun, dengan adanya situs kekinian lintas benua seperti Mojok.co yang penuh daya tarik, mereka pasti keasikan membaca artikel-artikel yang ada di sana. Tak pelak lagi, media sosial yang awalnya adalah tujuan utama untuk mengisi waktu senggang jadi tersingkirkan karena terbius oleh Mojok.co. Dan menurut perhitungan saya, ada 496 juta manusia lain yang juga terjangkit sindrom mojokismelysis.

Teman saya mengganguk paham mendengar penjelasan saya. Ia kemudian pulang dengan hati yang lebih tenang dan ikhlas.

Keesokan harinya, ia datang kembali. Wajahnya ceria, tak lagi muram, tapi tetap jelek. Ia melambai-lambaikan tangan kepada saya, dan saya tentu tidak membalas karena takut muncul kecurigaan dari masyarakat bahwa kami pasangan haram di mata Tuhan.

Tak perlu saya tanya mengapa, ia bercerita sendiri penyebab ia bisa menemukan kembali kebahagiaannya. Ia mengatakan telah menemukan idola baru. Wanita liberal, cantik dan menawan, artis internasyenel, punya channel dengan produser kelas neraka dunia dan kabarnya tak lama lagi akan segera bermain film. Kabarnya pula, artis ini pernah menggelar konser di lautan Atlantik, ditemani malam berbintang serta dimanjakan dengan kemunculan Paus Biru. Lebih dari itu, yang membuat teman saya terbius; ia aktif di twitter dan sering twitpic.

Iklan

Pucuk dicinta ulam pun tiba.

Saya terpaku, penuh tanda tanya, siapakah wanita menggairahkan nan sensaional itu. Lantas, karena ini bersifat rahasia negara tingkat tinggi, teman saya menulis di kertas dan memberikan username twitter-nya secara diam-diam.

Subhanallah, wanita itu @dijahyellow.

Terakhir diperbarui pada 4 Juni 2021 oleh

Tags: JKT48MojokMojokismelysis
Ilham Latul Qadari

Ilham Latul Qadari

Artikel Terkait

Purwokerto Tidak Istimewa, tapi Nyaman Melebihi Jogja MOJOK.CO
Esai

Pandji Benar. Purwokerto Memang Tidak Istimewa, Tapi Lebih Nyaman Ketimbang Jogja

21 Juni 2024
Jejak Angkringan Dari Masa ke Masa, Jadi Andalan Warga Jogja, Solo, hingga Klaten
Video

Jejak Angkringan Dari Masa ke Masa, Jadi Andalan Warga Jogja, Solo, hingga Klaten

16 April 2024
Putcast Edisi Jeda: Kepala Suku Mojok Sedang Bosan Ngomongin Politik…
Video

Putcast Edisi Jeda: Kepala Suku Mojok Sedang Bosan Ngomongin Politik

27 Juli 2023
BELAJAR NOISE DARI SEORANG WOTA
Video

Belajar Noise dari Seorang Wota

31 Januari 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Harga Paha Atas Olive Chicken Naik, Warga Jogja Resah (Unsplash)

Keresahan Warga Jogja di Balik Kabar Kenaikan Harga Menu Paha Atas Olive Chicken

12 Desember 2025
bantul, korupsi politik, budaya korupsi.MOJOK.CO

Raibnya Miliaran Dana Kalurahan di Bantul, Ada Penyelewengan

16 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Kegigihan bocah 11 tahun dalam kejuaraan panahan di Kudus MOJOK.CO

Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus

16 Desember 2025
Bagian terberat orang tua baru saat hadapi anak pertama (new born) bukan bergadang, tapi perasaan tak tega MOJOK.CO

Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega

18 Desember 2025
Sirilus Siko (24). Jadi kurir JNE di Surabaya, dapat beasiswa kuliah kampus swasta, dan mengejar mimpi menjadi pemain sepak bola amputasi MOJOK.CO

Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

16 Desember 2025

Video Terbaru

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025
Perjalanan Aswin Menemukan Burung Unta: Dari Hidup Serabutan hingga Membangun Mahaswin Farm

Perjalanan Aswin Menemukan Burung Unta: Dari Hidup Serabutan hingga Membangun Mahaswin Farm

10 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.