Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Seandainya Gal Gadot Menggantikan Ladya Cheryl di AADC 2

Isidorus Rio Turangga Budi Satria oleh Isidorus Rio Turangga Budi Satria
1 Mei 2016
A A
Seandainya Gal Gadot Menggantikan Ladya Cheryl di AADC 2

Seandainya Gal Gadot Menggantikan Ladya Cheryl di AADC 2

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Andai plantasi Israel di Timur Tengah tidak terjadi dan kaum Yahudi masih luntang-lantung tanpa arah di dataran Eropa, bisa jadi kita tidak akan mendapati Gal Gadot, aktris kinyis-kinyis dari “Tanah yang Dijanjikan”, untuk meramaikan dunia perfilman. Dan karenanya, kita juga tak bisa membayangkan dirinya menggantikan Ladya Cheryl di AADC 2.

Gal Gadot, aktris yang mendaku diri seorang Yahudi tulen dan taat itu, adalah satu dari segelintir aktris wanita yang underrated. Jika ditilik dari jagat kepenulisan sepakbola di tanah air, Mbak Gadot ini kurang lebih satu level dengan Darmanto Simaepa, salah satu penulis yang gemar berada di belakang gawang daripada turun ke masyarakat untuk meramaikan khazanah dunia nggambleh persepakbolaan Indonesia.

Seingat saya, Gal Gadot pertama kali mencuri perhatian di seri keempat Fast Five (2011) saat Paul Walker masih ada di bumi dan belum almarhum. Salah satu scene Mbak Gadot yang paling menggetarkan jiwa dalam film tersebut adalah ketika ia bersama Han (pacarnya di film itu yang diperankan oleh Sun Kang) tengah memata-matai penjahat utamanya, Braga, di pinggir pantai.

Setahun sebelumnya, Mbak Gadot juga sempat dikabarkan akan memerankan tokoh Bond girl di film James Bond 007: Quantum of Solace. Tetapi, alhamdulillah, ia tak terpilih dan peran tersebut pun diperankan oleh mbak semlohay lainnya lagi, Olga Kurylenko.

Lho kok malah bersyukur? Lho iya, dengan begitu saya dan para suporter Mbak Gadot lainnya, setidaknnya tak perlu senewen karena melihat blio melakoni adegan icik-icik ehem sama si keparat James Bond.

Tapi alangkah seksis jika membicarakan Gal Gadot hanya dari perspektif fisiknya belaka. Ketika muda, Mbak Gadot pernah dua tahun mengenyam pendidikan militer bersama Angkatan Darat Israel. Kita tidak tahu pasti apakah ia pernah terlibat dalam konflik laten antara Israel dengan Palestina.

Namun yang jelas, dalam salah satu wawancaranya dengan majalah Glamour, ibu dari satu orang anak ini menggambarkan betapa pendidikan militer memberinya kedisiplinan dan melatih cara menghormati orang lain.

“You give two or three years, and it’s not about you. You give your freedom away. You learn discipline and respect.”

Di kehidupan sosialnya, sebagaimana wawancaranya di Total Jewish, Mbak Gadot juga kerap mengutarakan betapa ia adalah seorang Yahudi taat dari keluarga Israel yang adiluhung. Ia mendeskripsikan dirinya berasal dari ¼ Yahudi Polandia, ¼ Yahudi Austria, ¼ Yahudi Jerman, ¼ Yahudi Ceko.

Dengan kata lain: Yahudi tulen. Asli. Tanpa pengawet dan bebas formalin. Yahudi sejak dalam pikiran, pikiran, dan perbuatan.

Kombinasi dari kecantikan, kekuatan, dan respek tinggi terhadap kultur asli bangsa dan agamanya tersebut, membuat Mbak Gadot rasanya memang cocok memerankan Wonder Woman–atau karakter perempuan perkasa lain dalam perspektif yang lebih luas.

Seumpama blio mampir ke Indonesia dan bertemu dengan Kanda Jonru atau Felix Siauw, saya rasa kedua pria suci itu bakal cengar-cengir tengsin tak karuan. Kan kata kedua orang itu, perempuan yang baik adalah perempuan yang mestinya hanya mendekam saja di dalam rumah, bersihin dapur, memasak, ngurus anak, hoaaaammm… Dasar mahluk prasejarah.

Belakangan, seiring dengan gegap gempita AADC 2, saya sempat membayangkan bagaimana jika Mbak Gadot didapuk menggantikan Ladya Cheryl untuk memerankan tokoh Alya di film tersebut.

Dilihat dari segi usia dan melihat empat tokoh di Geng Cinta lainnya yang juga sudah menjadi mamah-mamah muda, pilihan tersebut rasanya pas-pas saja. Ditambah dengan pembawaanya yang dingin dan tenang sebagaimana karakter Alya, kian tepat pula jika Mbak Gadot menemani Cinta curhat karena (lagi-lagi) dibuat galau oleh Rangga.

Iklan

Tetapi, tentu saja, meski kemungkinan untuk menjadikan Mbak Gadot memerankan Alya itu ada, saya rasa banyak orang Indonesia, apalagi mereka yang merasa diri sebagai pengusung panji kesucian agamanya, akan segera melakukan demonstrasi besar-besaran mencegah hal tersebut. Apalagi alasannya kalau bukan karena Mbak Gadot orang Yahudi?

Sudahlah Yahudi, pernah ikutan Miss Universe yang notabene kerap tampil mengenakan bikini, lalu film-film Mbak Gadot yang lain juga banyak adegan esek-eseknya pula, duh! Kebayang deh nanti setiap syuting kru AADC 2 harus pontang panting karena digerebek mahluk-mahluk bersorban yang sebetulnya hanyalah barisan pengangguran dengan masa depan suram.

Kemarin, 30 April, Mbak Gadot ulang tahun ke 31. Selain ingin mengucapkan selamat mengulang hari lahir kepadanya, saya diam-diam juga bersyukur ia tak jadi memerankan Alya di AADC 2. Bukan karena saya mengkhawatirkan keselamatannya. Tetapi untuk membuat film sekelas sinetron kejar tayang standar Indonesia, kualitas akting Mbak Gadot rasanya memang tak terlalu dibutuhkan.

Masih banyak aktris Indonesia yang bisa memenuhi syarat tersebut. Marshanda, Revi Mariska, atau Dewi Persik, misalnya, saya kira cukup layak untuk menggantikan Ladya Cheryl di AADC 2. Selain standar tarifnya tidak sebesar aktris tenar Hollywood sekelas Gal Gadot, hal ini juga penting untuk terus mengglorifikasi karya anak bangsa sesuai nawacita Jokowi. Begitulah

Oh iya, kepada Yaron Versano si keparat jahanam yang beruntung, selamat ulang tahun untuk istrimu.

Terakhir diperbarui pada 6 November 2017 oleh

Tags: AADC 2featuredFilmGal GadotHollywoodYahudi
Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Dulu nulis bola. Sekarang nulis tekno.

Artikel Terkait

Film Tukar Takdir Nggak Sekadar Adegan Mesra Nicholas Saputra dan Adhisty Zara dalam Mobil! Mojok.co
Pojokan

Film Tukar Takdir Nggak Sekadar Adegan Mesra Nicholas Saputra dan Adhisty Zara!

8 Oktober 2025
film tema perselingkuhan.MOJOK.CO
Mendalam

Main Serong di Sinema Indonesia: Mengapa Kamu Menyukai Film Bertema Perselingkuhan?

22 September 2025
Film Safe Haven.MOJOK.CO
Seni

Tutorial Masuk Surga ala “Kang Mus” dalam Safe Haven, Film Pendek Berdurasi Singkat tapi Ngilunya Melekat

29 April 2025
Film Qodrat 2: Ketika Perempuan Buruh Pabrik Dieksploitasi Kapital sekaligus Jadi Tumbal.MOJOK.CO
Seni

Film Qodrat 2: Ketika Perempuan Buruh Pabrik Dieksploitasi Kapital sekaligus Jadi Tumbal

23 Maret 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur Mojok.co

Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

17 Desember 2025
Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa” Mojok.co

Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

19 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Terpaksa jadi maling, buronan polisi, hingga masuk penjara karena lelah punya orang tua miskin MOJOK.CO

Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya

22 Desember 2025
ugm.mojok.co

UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

20 Desember 2025

Video Terbaru

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.