Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Kecocokan yang Menyenangkan dari Lagu “Sambutlah” dari The Jeblogs dengan “Sang Surya” Mars Muhammadiyah

Hafidz Janu Tedja Sakti oleh Hafidz Janu Tedja Sakti
3 Maret 2025
A A
“Sambutlah” The Jeblogs Mirip “Sang Surya” Mars Muhammadiyah MOJOK.CO

Ilustrasi “Sambutlah” The Jeblogs Mirip “Sang Surya” Mars Muhammadiyah. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Ada kemiripan antara lagu “Sambutlah” dari The Jeblogs dengan “Sang Surya” mars Muhammadiyah. Bacalah, maka Anda akan tahu. 

Ada yang terasa “aneh” ketika mendengarkan lagu “Sambutlah” dari The Jeblogs. Bukan, ini bukan sesuatu yang negatif, kok. Namun, menurut saya, dan diamini oleh band asal Klaten tersebut, ada rasa mars Muhammadiyah di dalam lagu tersebut. Seolah-olah lagu dan mars ini terlahir untuk saling mengiringi.

The Jeblogs adalah band karang taruna dari Klaten, Jawa Tengah. Nama karang taruna mereka adalah Galur Manggala. Anggota band ini adalah Amir M. (vokal), Valentino Mahoni (gitar), Dani Ardian (drum), Ryan Ramadhan (bass) dan Febrianto Prima (gitar). Dan, nama band mereka memang berasal dari Desa Jeblog. Sebuah desa nyata di Klaten.

Nah, belakangan ini, saya sering sekali mendengarkan lagu-lagu The Jeblogs. Maklum, teman satu kontrakan saya sering memutar lagu-lagu mereka lewat sebuah speaker mini. Meski suara yang dihasilkan speaker itu sudah tidak jernih, bahkan kehilangan suara bass-nya, lagu-lagu The Jeblogs tetap enak didengar.

Bagi saya, lagu-lagu mereka easy listening, sopan banget masuk telinga. Bahkan relate sama kehidupan anak muda usia 20-an seperti saya. Nah, salah satu lagu yang berhasil menyita perhatian saya berjudul “Sambutlah”. Pada titik tertentu, menurut saya lagi, lagu ini mirip mars Muhammadiyah.

Awal rasa penasaran

Beginilah lirik lagu “Sambutlah” bait pertama yang langsung membuat saya tertarik:

Sambutlah matahari

Yang terbit di ufuk timur

Membelah gelap

Hangat merambat

Membangunkan lelap

Pada titik tertentu, lirik tersebut mirip dengan mars Muhammadiyah, yang berjudul “Sang Surya”. Bait pertama mars Muhammadiyah berbunyi:

Sang Surya Tetap Bersinar

Syahadat Dua Melingkar

Iklan

Warna Yang Hijau Berseri

Membuatku Rela Hati

Ketika membandingkan kedua bait, kok rasanya mirip banget. Rasa penasaran itu sebetulnya sudah saya rasakan sejak 2024. Tepatnya ketika Milad ke-112 Muhammadiyah.

Saat itu, saya ingin mengunggah sebuah konten di Instastory. Isinya adalah harapan untuk Muhammadiyah. Ketika mencari lagu yang pas untuk Instastory tersebut, saya malah bingung. Kalau pakai “Sang Surya”, saya kok merasa terlalu formal. Makanya, sekitar 15 menit kemudian, saya menemukan “Sambutlah” dari The Jeblogs.

Ketika menentukan lirik yang tepat, bait pertama lagu “Sambutlah” langsung menarik perhatian saya. Apalagi band yang disebut sebagai “oleh-oleh khas Klaten” itu berhasil membuat intro yang menarik. Singkat, penuh hentakan drum yang menggugah, dan langsung masuk ke bait pertama. Lagu yang bisa langsung menarik perhatian menurut saya.

Adalah Frunks, sebuah akun pengamat musik di TikTok melempar opini yang menarik. “Sepertinya sudah saatnya lagu mars karang taruna Indonesia diganti dengan lagu The Jeblogs,” kata dia.

Lirik lagu “Sambutlah” dari The Jeblogs yang mirip mars Muhammadiyah

“Apakah lagu “Sambutlah” dari The Jeblogs memang terinspirasi dari mars Muhammadiyah” Pertanyaan itu langsung muncul di dalam hati ketika membandingkannya.

Dari yang awalnya dugaan, berlanjut ke sebuah riset kecil-kecilan. Yah, mohon maaf, jika ini terdengar seperti cocoklogi. Kalau salah, saya mohon maaf. Kalau benar, ya mari kita rayakan lagu “Sambutlah” dengan mendengarkannya berkali-kali.

Jadi, kemiripan itu terlihat di beberapa titik. Misalnya, seperti yang saya senggol di atas, adalah bait pertama dari lirik “Sambutlah” yang mirip mars Muhammadiyah. 

Sambutlah matahari

Yang terbit di ufuk timur

Membelah gelap

Hangat merambat

Membangunkan lelap

Selain bait pertama mars Muhammadiyah, kemiripan itu terasa juga di bait ketiga dan keempat. Coba sama-sama kita baca:

Bait ketiga:

Di Timur fajar Cerah Gemerlapan

Mengusir Kabut Hitam

Menggugah Kaum Muslimin

Tinggalkan Peraduan

Bait keempat:

Lihatlah Matahari Telah Tinggi

Di Ufuk Timur Sana

Seruan Illahi Rabbi

Samina Wa Atthona

Persamaan yang saya rasakan

Persamaan antara lirik lagu The Jeblogs dan mars Muhammadiyah terasa di beberapa titik. Pertama, lirik “Sambutlah matahari yang terbit di ufuk timur”, terdengar tidak asing jika bersanding dengan lirik “Lihatlah matahari telah tinggi di ufuk timur sana”.

Lirik dari The Jeblogs ini terlihat seperti mengekstraksi atau penafsiran dari lirik Mars Muhammadiyah. Makanya, pembaca jadi lebih mudah mencerna makna dari mars tersebut.

Lebih lagi penggunaan kata “ufuk timur” menambah kemiripan keduanya. Kemungkinan jika benar, matahari yang dimaksud The Jeblogs adalah sama dengan matahari yang dimaksud Muhammadiyah.

Kedua, “Membelah gelap hangat merambat”. Lagi-lagi lirik ini sama dengan lirik “Mengusir kabut hitam”, serta lirik sebelumnya “Di timur fajar cerah gemerlapan”. The Jeblogs terlihat mengkiaskan mengusir “kabut hitam” atau “kebatilan” dan “kejumudan umat” lewat lirik istilah “membelah gelap”.

Dua kata setelahnya, “hangat merambat”, tertuju pada “fajar cerah gemerlapan” yang dimaksud Muhammadiyah. Gemerlapan atau sinar fajar yang menembus celah-celah bayangan, juga seperti menjadi rujukan untuk lirik “Harapan mencari jalannya”.

Ketiga, “membangunkan lelap” dan “menggugah kaum Muslimin”. Dua penggalan ini seperti cocok dan mudah dianggap sama. Seolah keduanya hanya sinonim. Hanya saja The Jeblogs lebih mensiratkan maksudnya.

Hubungan antara The Jeblogs dan Muhammadiyah semakin erat terlihat di poster “Ramadan tiba…” di Twitter. Desainer poster memasukkan beberapa unsur skena ke dalamnya. Salah satunya nama The Jeblogs sebagai desain kaos salah satu tokoh di dalam poster. Cocok memang.

Penulis: Hafidz Janu Tedja Sakti

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA The Jeblogs: Punk Karang Taruna dari Klaten Menembus Skena Ibu Kota dan catatan menarik lainnya di rubrik ESAI.

Terakhir diperbarui pada 3 Maret 2025 oleh

Tags: desa jeblogkarang tarunaklatenlagu sambutlahmars muhammadiyahMuhammadiyahsang suryaThe Jeblogs
Hafidz Janu Tedja Sakti

Hafidz Janu Tedja Sakti

Suka menulis, tinggal di Malang.

Artikel Terkait

Keindahan Semu di Kaki Gunung Semeru, Lumajang saat erupsi. MOJOK.CO
Aktual

Keindahan Semu di Kaki Gunung Semeru

21 November 2025
Hadiah sepatu mahal merek Adidas untuk ibu dari gaji UMR Jogja. MOJOK.CO
Ragam

Tak Tega Lihat Ibu Sakit-sakitan, Akhirnya Belikan Sepatu Mahal dari Hasil Gaji UMR Jogja agar Ibu Lekas Sembuh

19 November 2025
Yamaha Mio 2011 bisa dipakai perjalanan dari Jogja-Klaten. MOJOK.CO
Catatan

Menantang Diri dari Jogja ke Klaten Memakai Yamaha Mio Butut Berusia 14 Tahun, Penuh Rintangan tapi Tetap Jadi Motor Kesayangan

24 Oktober 2025
wisuda, tuli.MOJOK.CO
Kampus

Sering Dibilang Bodoh karena Tuli, Kini Membuktikan Diri dengan Menjadi Wisudawan Tunarungu Pertama di Kampusnya

24 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nekat resign dari BUMN karena nggak betah kerja di Jakarta. MOJOK.CO

Nekat Resign dari BUMN karena Lelah Mental di Jakarta, Pilih “Pungut Sampah” di Kampung agar Hidup Lebih Bermakna

10 Desember 2025
pencuri buku.MOJOK.CO

Siasat Kelompok Pencuri Buku di Jogja: Robin Hood atau Krimininal?

9 Desember 2025
UMK Jogja bikin perantau Jawa Tengah menderita. MOJOK.CO

Penyesalan Orang Jawa Tengah Merantau ke Jogja: Biaya Hidup Makin Tinggi, Boncos karena Kebiasaan Ngopi di Kafe, dan Gaji yang “Seuprit”

11 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Perantau Aceh di Jogja Hidup Penuh Ketidakpastian, tapi Merasa Tertolong Berkat ‘Warga Bantu Warga’

10 Desember 2025
down for life, the betrayal.MOJOK.CO

Down For Life Rilis Video Musik “The Betrayal” di Hari HAM Sedunia, Anthem bagi Mereka yang Dikhianati Negara

10 Desember 2025
Mitos kerukunan di desa bikin warga desa ingin merantau jauh dan hidup individualistik di perantauan demi hidup tenang MOJOK.CO

Mitos Kerukunan dan Hidup Ayem di Desa: Aslinya Penuh Kepalsuan, Baik di Depan tapi Busuk di Belakang

11 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.