Nyai Ontosoroh Si Jomblo Idealis - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Esai

Nyai Ontosoroh Si Jomblo Idealis

Edi AH Iyubenu oleh Edi AH Iyubenu
6 Februari 2015
0
A A
Nyai Ontosoroh Si Jomblo Idealis

Nyai Ontosoroh Si Jomblo Idealis

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

“Jangan sebut aku perempuan sejati jika hidup hanya berkalang lelaki. Tapi bukan berarti aku tidak butuh lelaki untuk aku cintai.” ~ Nyai Ontosoroh.

Nyai Ontosoroh memang hanya tokoh rekaan dalam Tetralogi Pulau Buru karya Pramoedya Ananta Toer. Ia fiktif, tetapi karakternya tidak fiktif. Ia menjadi corong perspektif Pramoedya untuk menggambarkan bagaimana idealnya seorang perempuan single berpikir dan bertindak. Kita tahu, di dalam karya-karya Pram begitu banyak pesan-pesan yang evergreen. Ya, seabadi masalah hidup “bersatu”, alias tanpa pasangan.

Pram, seperti juga kita, pasti mengerti bahwa hidup menyendiri sangat tidak mudah. Mau ditilik dari sudut pandang apa pun, menjomblo tetap berat. Bahkan mereka yang teriak-teriak, “Emang kenapa kalau jomblo? Kami ini jomblo-jomblo bahagia!” tetap patut kita curigai hanya sedang membunglonkan diri seolah hijau padahal cokelat.

Namun Pram, melalui Nyai Ontosoroh-nya, sangat menghasratkan kesetiaan pada idealisme dan keadaban, seberat apa pun kahanan menjomblo itu.

“Biar jomblo asal idealis,” kira-kira begitu ajaran pertama Nyai Ontosoroh.

Idealisme ini terekam jitu dalam  premis pertama: “Jangan sebut aku perempuan sejati jika hidup hanya berkalang lelaki.” Bisakah kau membayangkan bagaimana tekstur hidup perempuan berkalang lelaki? Surga nunut neraka katut, begitu ilustrasinya. Kesadaran feministik telah menjiwai sosok Nyai Ontosoroh; bahwa perempuan haruslah sejajar dengan lelaki; bukan sekadar kanca wingking; bukan hanya hidup untuk urusan dapur, sumur, dan kasur, plus nganggur.

Tanpa perlu kenalan sama Betty Frei, yang hidup di Amerika dan rajin berkasak-kusuk bersama kawan-kawan sosialitanya untuk menuntut kesamaan derajat itu, Nyai Ontosoroh telah dicetak oleh Pram sebagai prototipe perempuan jomblo yang idealis.

Baca Juga:

Pramodya: Panembahan Senopati Adalah Raja Dari Segala Dusta

Pramoedya: Panembahan Senopati Adalah Raja dari Segala Dusta

15 Februari 2023
Jika Pramoedya Ananta Toer Jadi Guru Sastra Indonesia

Jika Pramoedya Ananta Toer Jadi Guru Sastra Indonesia

10 Februari 2023

Maka umpama ada lelaki klimis bertampang Sami Khedira yang pedekate sama Nyai Ontosoroh via inbox Facebook, kira-kira chat-nya akan sejenis ini:

“Hai, kamu siapa?”

“Saya Ontosoroh. Kamu siapa?”

“Saya Giant. Boleh kenalan?”

“Iya, boleh.”

“Ehhm, nama lengkapmu siapa?”

“Nyai Ontosoroh. Kamu?”

“Su-Giant-o.”

Nyai Ontosoroh langsung log out sebagai aksi protesnya sembari mendengus dalam hati. “Hasyuuhh, wong Jowo juga pake belagu sok bule. Giant, Giant ndyasmu, dasar Vicky Prasetyo!”

Begitulah sikap idealis jomblo ala Nyai Ontosoroh; menyendiri itu merah, Jenderal, tetapi tidak berarti tidak beradab, pakai great sale.

Sampai di sini, pesan moral kejombloan Nyai Ontosoroh untuk kalian yang setia bersatu ialah: “High Quality Jomblo.” Maksudnya, bebannya berat, tapi hargamu juga tinggi! Nggak pake galau-galauan di media sosial untuk memancing merpati-merpati yang rajin ingkar janji agar singgah di sangkarmu, lalu pergi dan singgah ke sangkar-sangkar lainnya lagi. Nyai Ontosoroh nggak demen galau, tidak hobi bertelanjang di medsos!

Namun, di sisi lain, idealisme Nyai Ontosoroh bukanlah idealisme buta. Nyai Ontosoroh tahu pasti bahwa idealisme buta takkan bikin bahagia. Ia tahu betul bahwa idealisme buta hanya dilakukan oleh orang-orang yang belum pernah disodori billing. Alias masih nadah ortu. Ya wajar idealis dengan harga mati, lha wong ada simboke yang selalu membayari semua tagihannya sambil mengelus dada.

Idealisme Nyai Ontosoroh, untuk memilih hidup menjomblo dibanding berkalang lelaki itu, lantas dinetralisir dengan premis kedua: “Tapi bukan berarti aku tidak butuh lelaki untuk aku cintai.” Ini sangat bertenaga, keren. Timbang kau di permukaan bersikap politik “anti menikah sebagai pemberontakan terhadap ketidakadilan rumah tangga”, tetapi bolak-balik plesiran ke kidul Giwangan dan kulon Malioboro untuk nemuin Srintil, to?

Nyai Ontosoroh bersikap apa adanya sebagai jomblo idealis di satu sisi; hanya akan melepas kejombloannya untuk lelaki yang tepat untuk dicintainya. Bila di sisi lain tipe lelaki begituan belum hadir, ia bukan hanya siap menanggung beban jomblonya tapi juga bahkan bersedia menggembleng diri untuk lebih mandiri dan lebih baik sebagai pribadi.

Inilah pelajaran menjomblo yang beradab dari Nyai Ontosoroh. Maka bila kau betah menjomblo sampai lima tahun lagi dengan alasan: “Jangan sebut aku perempuan sejati jika hidup hanya berkalang lelaki”, dengan target besar untuk “…bukan berarti aku tidak butuh lelaki untuk aku cintai”, itu tandanya kau telah mewarisi spirit jomblo idealis dan beradab dari Nyai Ontosoroh.

Sementara itu, sambil menunggu premis pertama dienyahkan oleh pemis kedua tadi, ada baiknya kau merajinkan diri menghafal Pancasila, terutama sila kedua: “Kemanusiaan yang adil dan beradab.”

Terakhir diperbarui pada 11 Agustus 2021 oleh

Tags: jombloNyai OntosorohPramoedya Ananta Toer
Edi AH Iyubenu

Edi AH Iyubenu

Yang punya Kafe Basabasi.

Artikel Terkait

Pramodya: Panembahan Senopati Adalah Raja Dari Segala Dusta
Movi

Pramoedya: Panembahan Senopati Adalah Raja dari Segala Dusta

15 Februari 2023
Jika Pramoedya Ananta Toer Jadi Guru Sastra Indonesia
Movi

Jika Pramoedya Ananta Toer Jadi Guru Sastra Indonesia

10 Februari 2023
Salah Kalau Gue Jomblo?
Uneg-uneg

Salah Kalau Gue Jomblo?

22 Januari 2023
Ultah Korpri dan Lagu Haram Karya Ahmad Dhani
Esai

Ultah Korpri dan Lagu Haram Karya Ahmad Dhani

29 November 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Lima Alasan Mengapa Musim Ini Inter Milan Kembali Menjadi Pecundang

Lima Alasan Mengapa Musim Ini Inter Milan Kembali Menjadi Pecundang

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

sekolah kedinasan mojok.co

10 Sekolah Kedinasan yang Paling Ramai dan Sepi Peminat

22 Maret 2023
Nyai Ontosoroh Si Jomblo Idealis

Nyai Ontosoroh Si Jomblo Idealis

6 Februari 2015
5 Jurusan yang Lulusannya Paling Dicari Perusahaan

5 Jurusan yang Lulusannya Paling Dicari Perusahaan

27 Maret 2023
unpad mojok.co

10 Jurusan Tersepi di UNPAD yang Pendaftarnya Hanya Ratusan

27 Maret 2023
perguruan tinggi muhammadiyah mojok.co

5 Perguruan Tinggi Muhammadiyah Terbaik di Indonesia

25 Maret 2023
Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah. MOJOK.CO

Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah 

23 Maret 2023
kip mojok.co

Kecewa dengan Mahasiswa Penerima KIP

26 Maret 2023

Terbaru

Kasubbid Penmas Polda DIY, AKBP Verena SW dalam keterangannya di Mapolda DIY, Rabu (29/03/2023). MOJOK.CO

Pemda DIY Komentari Pencopotan Kapolres Kulon Progo

29 Maret 2023
Ingatan mengenai 25 tahun Reformasi

Kamu Punya Cerita Apa di Tahun 1998? Kilas Balik 25 Tahun Reformasi Melalui Seni

29 Maret 2023
gojek ramadan mojok.co

Gojek Siapkan Amunisi Hemat dan Cermat untuk #LengkapiRamadan, Dukung Produktivitas dan Ibadah di Momen Suci

29 Maret 2023
kampus bumn mojok.co

9 Kampus Milik BUMN di Indonesia, Prospek Lulusannya Bisa Kerja di Perusahaan Plat Merah

29 Maret 2023
Google Doodle Lasminingrat

Mengenal Lasminingrat: Ibu Literasi Pertama Indonesia yang Hari Ini Muncul di Google Doodle

29 Maret 2023
kebijakan affirmative action

Yuk, Kenalan Sama ‘Affirmative Action’! Kebijakan yang Mendorong Kesetaraan Partisipasi Perempuan dalam Politik

29 Maret 2023
jurusan teknologi informasi moloc.co

Selektivitas 4 PTN yang Memiliki Jurusan Teknologi Informasi Terbaik

29 Maret 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In