Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Maskot Piala Dunia Qatar 2022 Wujud Sindiran untuk Tuan Rumah Sendiri

Tubuhnya yang putih dan bersih, begitu kontras dengan darah korban pembangunan Piala Dunia 2022 di Qatar. La’eeb bukan hanya seperti menertawakan dan bersenang-senang atas nama sepak bola, tapi juga para korban jiwa di dalamnya.

Gusti Aditya oleh Gusti Aditya
18 November 2022
A A
Maskot Piala Dunia Qatar 2022 Wujud Sindiran untuk Tuan Rumah Sendiri

Maskot Piala Dunia Qatar 2022 Wujud Sindiran untuk Tuan Rumah Sendiri MOJOK.CO

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – FIFA menuliskan kalimat “We encourage everyone to imagine what it looks like,” di laman resminya untuk menjelaskan makna maskot Piala Dunia Qatar 2022. Hal ini membuat saya yakin bahwa ada pesan tersembunyi dari pemilihan maskot ini.

Saya tertawa lepas ketika video resmi iklan Piala Dunia 2022 di Qatar disunting dan di dalamnya dimasukkan sebuah lagu dari iklan Wadimor. Ketika kain hiasan kepala khas negara-negara Timur Tengah, ghutra, ceritanya sedang terbang melewati orang-orang yang datang mengunjungi Qatar untuk nonton bola, nyempil lagu, “Wadimor sarung khas Indonesia.”

Astaga. Vibes yang harusnya sepak bola dan olahraga persatuan, beralih fungsi menjadi sambutan khas Lebaran. Iya, memang kain yang beterbangan. Tapi ya bukan sarung juga. Ditambah lagi suasana pemandangan yang jazirah Arab sekali menambah kental suasana bulan Ramadan. Tinggal nunggu iklan berseri sirup Marjan nongol saja.

La’eeb, maskot Piala Dunia 2022

Piala Dunia 2022 memang patut digali dan dipelajari. Selain iklan promosi, ada juga maskot. Sepanjang sejarah pagelaran Piala Dunia, maskot nggak melulu hewan dan manusia, kok. Pemilihan Qatar menjadikan kain ghutra sebagai maskot juga nggak salah. Toh edisi Spanyol ’82 itu buah jeruk bernama Naranjito dan Italia ’90 bernama Ciao.

Yang harus jadi poin penting, maskot itu harus punya makna khusus bagi sebuah negara tersebut. Misalkan Amerika ’94 menggunakan sosok anjing alih-alih negara lain (seperti Inggris ’66 sosok singa bernama Willie) menggunakan hewan-hewan sangar, walau anjing juga sangar sih.

Tapi Amerika memilih sosok anjing sebagai maskot murni sebagai daya tarik. Sepak bola yang merupakan olahraga nomor sekian, dipilihlah sosok anjing karena dekat dengan warga Amerika. Bahkan, Warner Bros yang mendesain si Striker. Nah, kalau setiap maskot punya muatan dan tujuan, lantas apa sih dipilihnya kain ghutra sebagai maskot?

Di laman resmi FIFA sih dituliskan bahwa La’eeb mendorong semua orang untuk percaya pada diri. Maskot ini akan membawa kegembiraan sepakbola untuk semua orang. Lanjutnya, “La’eeb adalah kata Arab yang berarti pemain yang sangat terampil. Dia milik semesta maskot paralel yang tak terlukiskan, semua orang diajak untuk membayangkan sesuai perspektif masing-masing.”

Pesan tersembunyi dari sebuah maskot

(((Membayangkan sesuai perspektif masing-masing))) Ya, benar, ini saya alih bahasa langsung dari kata-kalimat: “We encourage everyone to imagine what it looks like.” Dan ini membuat saya yakin bahwa ada pesan tersembunyi dari pemilihan maskot ini.

Pesan pertama, meneguhkan bahwa negara-negara Arab kini menguasai sepak bola dunia. Istilah football industry memang sudah terjadi sejak lama. Bukan hanya ketika Abramovich jadikan Chelsea yang awalnya papan bawah jadi tim elite Eropa, namun sudah dimulai ketika para pemain mulai diberi harga.

Sepak bola memang ajang mencari senang. Namun, ya itu dulu. Untuk memperkuat tim yang dibangun, butuh pemain bagus. Ketika pemain mulai mendapatkan harga, pasar mulai tercipta.

Jazirah Arab sendiri diberkahi Sumber Daya Alam yang luar biasa. Sumber energi dunia. Ibarat Eropa bisa menciptakan kendaraan, bahan bakarnya adalah Timur Tengah. Sultan bukan hanya pemilik kerajaan dan Raffi Ahmad, namun juga orang-orang tajir yang kebanjiran minyak. Bosan pelihara harimau, mereka main-main dengan sepak bola.

Sepak bola dikuasai Arab

Liga Inggris kini bisa disebut Liga Kilang Minyak. Selain Manchester City dan Newcastle United, ada juga Everton dan Aston Villa yang saham mayoritas dimiliki pengusaha Arab. Terbaru sih, katanya Liverpool juga join the club setelah FSG memiliki rencana menjual klub ini. Belum lagi membahas PSG dan banyak klub kaya lain yang berafiliasi dengan negara Timur Tengah.

Dijadikannya ghutra sebagai maskot Piala Dunia 2022, seakan memiliki pesan bahwa negeri-negeri Arab kini ada di rantai puncak hierarki sepak bola dunia. Setelah klub Eropa dijajah, kini sepak bola antarnegara.

Alasan kedua, sindiran bagi negara sendiri. Ghutra dalam tubuh La’eeb memiliki bentuk putih, dominan polos. Ya, mirip-mirip seperti kain pocong. Di Twitter sendiri banyak yang mengidentikkan maskot ini dengan Casper. Ada pula yang mengatakan, ia adalah hantu gentayangan. Setelah menyusun data sana-sini, saya jadi sedikit percaya bahwa La’eeb adalah sindiran untuk Qatar itu sendiri.

Iklan

Sebelum terpilih sebagai tuan rumah, sekitar tahun 2010, Qatar belum punya sarana dan prasarana yang baik perihal sepak bola. Mereka punya duit, tapi nggak punya SDM.

Menengok kuli Jawa terlalu jauh, migran Asia Barat seperti Pakistan, Sri Lanka, Nepal, India, Bangladesh, lalu dari Afrika juga berdatangan. Sialnya, di Qatar ini ada sistem kerja bernama Kafala. Sistem ini yang menaungi para pekerja yang diakui negara, untuk mempekerjakan tenaga migran.

Baca halaman selanjutnya

Qatar adalah kegagalan terbesar

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 18 November 2022 oleh

Tags: La’eebmaskot piala dunia katarpiala dunia 2022piala dunia qatarqatar 2022
Gusti Aditya

Gusti Aditya

Bercita-cita menjadi pelatih Nankatsu. Mahasiswa filsafat.

Artikel Terkait

Melihat Nasionalisme dari Luar Lapangan Piala Dunia 2022 MOJOK.CO
Esai

Melihat Nasionalisme dari Luar Lapangan Piala Dunia 2022

6 Desember 2022
o-souji dan suporter jepang mojok.co
Kilas

Suporter Jepang dan Budaya O-Souji, Pantang Pulang Sebelum Bersih!

25 November 2022
footbal's coming home mojok.co
Kilas

Dari Mana Asal Istilah ‘Football’s Coming Home’ Datang?

24 November 2022
Alasan Piala Dunia Qatar Hampa dan Datar, dari Tingkat Global hingga Lokal
Geliat Warga

Alasan Piala Dunia Qatar Hampa dan Datar, dari Tingkat Global hingga Lokal

21 November 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.