MOJOK.CO – Karawaci Tangerang adalah salah satu lokasi “terpencil” di Pulau Jawa. Mau naik bus atau KRL, yang ada adalah siksaan selama “tua di jalan”.
Karawaci adalah sebuah daerah, yang jika orang bertanya “Tinggalnya di mana?” lalu kita akan menjawab “Tangerang”. Jadi, tidak semuanya tahu letak Karawaci, yang terkenal dengan mall dan perumahan elite ini.
Fakta tersebut menguatkan bahwa Karawaci sejauh itu dan orang akan mengunjunginya jika ada urusan penting saja. Saya, sebagai warga lokal, ikut merasakan.
Hal yang lebih menyedihkan lagi adalah ketika saya mengundang beberapa teman untuk bertandang ke Karawaci. Seketika mereka langsung mengecek Google Maps sambil mengeluh jauh.
“Sama kayak Bekasi ini mah, di luar planet. Di Banten pula,” kata salah satu rekan nongkrong yang tinggal di Cipete, Jakarta Selatan. Mau naik KRL atau bus, sama-sama bakal menyiksa.
Gambaran jauhnya Karawaci Tangerang dari peradaban
Jauhnya Karawaci semakin terasa ketika bekerja di Jakarta dan harus pulang pergi (PP). Saya sendiri melakukan perjalanan PP Karawaci-Jakarta Pusat setiap harinya.
Untuk sampai kantor tepat waktu, saya harus berangkat dari rumah pukul 05:00 pagi atau paling telat 05:15 pagi. Mau naik KRL, bus, atau apa saja, itu sudah paling telat.
Awalnya saya berpikir untuk menyewa kos-kosan dekat kantor. Kebetulan, kantor saya ada di bilangan Monas. Namun, setelah menghitung berbagai biaya, ternyata nilainya cukup besar.
Jika ingin memanfaatkan transportasi umum (transum), terdapat beberapa pilihan. Misalnya, ada KRL dan bus dengan beberapa jurusan. Misalnya, kalau naik bus, ada Transjakarta dengan nomor T11. TJ ini melayani rute Karawaci-Slipi Petamburan. Lalu ada bus Transjabodetabek Damri dengan jurusan yang beragam, yaitu Karawaci-Kemayoran, Senen, serta Monas. Kalau KRL, kelemahannya adalah letak stasiunnya yang cukup jauh.
Baca halaman selanjutnya: Naik KRL kena gencet, naik bus kena macet.