Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Cara Memuaskan Pasangan Berdasarkan Warna Kulit Menurut Serat Susila Sanggama

Paksi Raras Alit oleh Paksi Raras Alit
6 Mei 2024
A A
Cara Memuaskan Pasangan Berdasarkan Warna Kulit Menurut Serat Susila Sanggama MOJOK.CO

Ilustrasi Cara Memuaskan Pasangan Berdasarkan Warna Kulit Menurut Serat Susila Sanggama. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Selain gaya sex untuk menghasilkan keturunan unggul, Serat Susila Sanggama juga punya tuntunan memuaskan pasangan berdasarkan warna kulit.

Orang Jawa memang ahlinya ilmu titen. Manusia-manusia anggota peradaban yang telah berlangsung ribuan tahun ini memiliki kepekaan yang tinggi. Khususnya terhadap berbagai simbol, gejala, perubahan-perubahan di alam semesta, dan pengamatan yang jeli terhadap gerak-gerik atau ciri fisik manusia.

Observasi berulang-ulang yang dilakukan dan diwariskan lintas generasi itu menghasilkan pengetahuan. Sebuah pengetahuan yang barangkali dinilai tidak saintifik menurut kacamata ilmu modern hari ini.

Namun, pada kenyataannya, hasil dari temuan pengamatan tersebut telah digunakan oleh peradaban ini dalam jangka waktu yang sangat lama. Terutama untuk melangsungkan kehidupannya. Misalnya, dalam konteks kebutuhan pokok manusia, yakni persenggamaan. Kebudayaan ini telah menghasilkan beberapa pengetahuan yang menjadi tuntunan untuk melakukan laku seksual sebagai salah satu ritual dalam kepercayaan Jawa.

Ikhtiar untuk menyajikan pengetahuan kuno

Dalam artikel sebelumnya, yang berkaitan dengan tata krama bersenggama ala Jawa yang termuat dalam Serat Susila Sanggama, telah diuraikan mengenai kapan waktu yang ideal untuk bercinta, serta gaya-gaya bercinta sebagai praktik peribadatan Jawa. 

Kali ini, penelitian tim Jawacana dalam proyek BACAJAWA yang mempunyai misi untuk menyajikan pengetahuan-pengetahuan leluhur yang tersembunyi dalam manuskrip-manuskrip kuno sastra Jawa, menelisik tentang cara memuaskan pasangan dalam bersenggama, sesuai ciri fisik perempuan, khususnya warna kulit.

Perlu kehati-hatian dari tim peneliti dalam mengungkapkan tema seperti ini. Karena tema mengenai ciri-ciri tubuh perempuan, khususnya warna kulit, sangat rentan untuk dikaitkan sebagai upaya diskriminasi terhadap perempuan. Sebab, memang menyerempet isu-isu yang cenderung sensitif dalam topik feminisme. 

Akan tetapi, perlu juga kami garisbawahi sebelumnya, sekaligus mengharapkan kebesaran hati para pembaca sekalian, bahwa apa yang dilakukan oleh tim Jawacana ini murni merupakan ikhtiar untuk menyajikan pengetahuan kuno Jawa dalam kerja pembacaan manuskrip dan penerjemahan. Batasan metode kerja tim Jawacana hanya sebatas menyajikan terjemahan dari Bahasa Jawa ke Bahasa Indonesia, tanpa melakukan analisis ataupun tafsir terhadap isi teks.

Mari membaca dengan kejernihan pikiran

Pembicaraan yang menyangkut tema feminisme, khususnya warna kulit, memang perlu kejernihan berpikir. Apalagi, Serat Susila Sanggama sarat dengan kandungan teks yang berisi mengenai femininitas perempuan Jawa. 

Dalam kajian sastra, sebuah karya sastra bertema relasi laki-laki dan perempuan, yang ditulis oleh laki-laki, memang mempunyai kecenderungan terselipnya ideologi patriarki di dalamnya. Rezim maskulin pengarang laki-laki bersifat laten dan senantiasa mereproduksi penggambaran dan pemahaman akan perempuan dalam wacana sehari-hari, sehingga membentuk kerangka yang sangat kuat akan citra perempuan. 

Akan tetapi, secara teoritis dengan menggunakan pendekatan gender Raewyn Connel (2005), dikatakan bahwa ketika membicarakan mengenai femininitas (konstruksi sosial perempuan) dalam suatu kultur, tidak akan bisa dilepaskan dari konstruksi sosial laki-laki dalam kultur tersebut. Femininitas Jawa mempunyai relasi yang sangat erat dengan maskulinitas Jawa. 

Oleh karena itu, konsep relasi gender diperlukan untuk memahami hubungan keduanya, untuk menjalin benang merah keterkaitan antara konsepsi wacana perempuan dan laki-laki Jawa. Hanya, terkadang masyarakat membaca dari satu sisi saja sesuai kepentingannya. 

Misalnya, mempunyai kepentingan atau motif pembelaan terhadap perempuan, maka bagian femininitasnya akan lebih mendapatkan fokus. Secara sederhananya, kami ingin menekankan bahwa dalam setiap anggapan bahwa sebuah kultur yang menyudutkan perempuan dalam konstruksi sosialnya, sebenarnya di sisi yang lain terdapat pula konstruksi maskulinitas yang menyudutkan laki-laki.

Warna kulit dalam konteks seksualitas

Dalam ranah ini, karena Serat Susila Sanggama dituliskan oleh laki-laki, maka konstruksi sosial perempuan lebih kentara. Terutama dalam kategori pembahasan mengenai ciri fisik perempuan seperti warna kulit dalam konteks seksualitas.

Iklan

Dalam tradisi bahasa dan sastra Jawa, ciri fisik, apalagi soal warna kulit, sering diistilahkan katuranggan, (yang erat dengan arti turangga, ‘kuda’). Istilah ini masih digunakan untuk menilai ciri fisik hewan. Dalam bahasa yang lebih halus, ciri fisik (terutama untuk manusia) juga disebut candra pasemon. 

Kami menerjemahkan 8 ciri fisik perempuan, berdasarkan raut muka atau bentuk wajah, dan warna kulit, serta bagaimana memuaskannya saat bersenggama. 

  1. Bongoh, artinya memiliki kilau aura bersinar yang dapat mendatangkan kepuasan. Perempuan dengan raut wajah bongoh dapat membangkitkan birahi karena perbuatan baiknya. Wanita dengan warna kulit cěměng manis atau hitam manis. Apabila melakukan sanggama dengan wanita berciri ini, titik rangsangan terdapat pada bibir dan pusar.
  2. Sengoh. Perempuan yang memiliki sorot wajah yang berseri, pesonanya menggugah perasaan. Perempuan ini bahkan saat sedang susah hati karena jatuh cinta, dapat membangkitkan birahi. Cirinya, punya warna kulit cěměng manis atau hitam manis, dan dalam tokoh pewayangan digambarkan seperti tokoh Sěmbadra, istri Arjuna. Oleh karena itu, dapat disebut juga dengan nyěmbadra. Titik rangsangan terdapat pada bibir dan pusar.
  3. Dlongeh, berarti gelagat rupa dan lirikan matanya memperlihatkan ketulusan, kesederhanaan, dan menyenangkan. Perempuan ini memiliki warna kulit jěne němu giring atau langsěp atau kuning langsat, dan dalam tokoh pewayangan digambarkan seperti tokoh Srikandhi, istri Arjuna. Oleh karena itu, dapat disebut juga dengan nyrikandhi. Ketahuilah bahwa titik rangsangan terdapat pada pusar sampai leher.

Baca halaman selanjutnya: Pengetahuan memuaskan istri menggunakan patokan warna kulit.

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 6 Mei 2024 oleh

Tags: gaya sexilmu titenserat susila sanggamasex dalam budaya jawasusila sanggamawarna kulit
Paksi Raras Alit

Paksi Raras Alit

Seniman dan pegiat aksara Jawa.

Artikel Terkait

Gaya Bercinta yang Sakral Menurut Kitab Susila Sanggama MOJOK.CO
Esai

Gaya Sex dalam Budaya Jawa untuk Menghasilkan Keturunan Unggul Menurut Serat Susila Sanggama

18 April 2024
Waktu Ideal untuk Bercinta ala Jawa dari Kitab Susila Sanggama MOJOK.CO
Esai

Waktu yang Ideal untuk Bercinta ala Jawa Menurut Serat Susila Sanggama yang “Lebih Vulgar” dari Kamasutra

18 Maret 2024
Dari Bilik ke Bilik Bagian 2- Gaya Sex Aneh dari Anak SMP di Hadapan PSK MOJOK.CO
Esai

Dari Bilik ke Bilik Bagian 2: Gaya Sex Aneh dari Anak SMP di Hadapan PSK

14 Februari 2023
Mbah Ngadimo, gunakan ilmu titen untuk hijaukan alas angker.
Liputan

Ilmu Titen Mbah Ngadimo di Alas Angker Hidupkan Kembali Mata Air

30 Maret 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.