[MOJOK.CO] “Juri Indonesian Idol punya ciri khas mereka. Nah, sekarang bayangkan kalau kontestan asal NTT, Marion Jola, dikomentari Haji Bolot sampai Ivan Lanin.”
Setelah melejitkan Virzha Husein di season sebelumnya, akhirnya Indonesian Idol datang lagi. Sejak audisi saja sudah muncul nama-nama kontestan yang mencuri perhatian penonton (YouTube). Tak ketinggalan peserta audisi yang konyol dan minta dikatain, semacam Trio alias Gabe. Gabe sesumbar bisa nyanyi lagu Barat, malah jadinya begini,
“Timur ke barat, selatan ke utara, tak juga aku temukan. Oh Tuhan, inikah cobaan?”
Ternyata lagu “Cari Jodoh” dari Wali. Mungkin memang inilah cobaan bagi para juri.
Juri season kali ini tidak ada Ahmad Dhani, Agnes Monica, dan Anang Hermansyah—formasi juri di season terakhir yang saya tonton. Ahmad Dhani tidak ikut mungkin karena tidak mau satu meja juri dengan mantan istri, Maia Estianty. Agnes Monica sudah ganti nama jadi Agnez Mo. Anang? Saya tidak tahu kabarnya. Bisa cek IG Ashanti selaku istri. Atau Queenarsy sebagai putrinya yang lucu banget itu.
Formasi juri season ini ada lima orang. Tiga cowok, dua cewek, persis Power Rangers. Mereka adalah Armand Maulana, Bunga Citra Lestari, Judika, Maia Estianty, dan Ari Lasso. Komposisi juri yang komplet dan kompeten. Kurang Soimah saja sih. Kalau ada Soimah kan bisa ada sesi bagi-bagi duit ke peserta dan penonton. Lumayan buat jajan bakso.
Judika merupakan jebolan Idol yang dipercaya jadi juri. Ibarat lulusan STM yang setelah lulus, lanjut kerja jadi tool manager di alma maternya. Sementara BCL dan Maia mengisi jatah juri cewek yang memang harus ada: satu banding dua, atau dua banding tiga.
Berbeda dengan Armand Maulana yang santai, Ari Lasso bisa dibilang juri yang penuh curiga. Sewaktu kontestan bernama Marion Jola mengaku batuk, Ari Lasso tidak percaya.
“Kayaknya kamu ini nggak batuk,” vonis Ari Lasso. “Pura-pura kayaknya.”
Untuk membuat juri percaya, Marion Jola yang penginnya dipanggil Lala mengulangi batuknya. “Uhuh.”
“Stres arek iki, rek!” Ari Lasso pun memarahi Lala yang batuk di depan mikrofon karena dianggap bisa menjadi sarang virus. “Kasihan temen-temenmu.”
Selain tegas, Ari Lasso juga peduli dengan kesehatan kontestan lain. Jangan sampai satu kontestan batuk, yang lain juga ketularan. Benar juga apa yang dikhawatirkan Ari Lasso. Bisa-bisa nanti Indonesian Idol berubah format menjadi lomba batuk.
Bisa dibayangkan nanti komentar para juri bagaimana.
BCL: “Batuk kamu kering, tapi bisa bikin saya merinding.”
Maia: “Ketika kamu batuk berdahak dengan vibra, penonton seakan bisa merasakan emosimu.”
Armand Maulana: “Kamu batuk atau kasih kode minta jatah preman?”
Judika: “Yang barusan itu namanya batuk cinta.”
Ari Lasso: “Berobat, rek!”
Setelah Marion Jola bernyanyi, juri berkomentar. Komentarnya pun beragam.
Ari Lasso: “Seksi, seksi.”
Maia: “Marion, kamu star banget!”
Judika: “Katanya sakit? Drama kamu! Drama!”
Lalu BCL dan Armand Maulana mengomentari topi Marion, alih-alih suara.
BCL: “Topi kamu bundar.”
Armand Maulana: “Kalau tidak bundar, bukan topi kamu.”
Ari Lasso: “Seksi sekali.”
Jangan tanya kenapa Ari Lasso berkali-kali bilang Lala seksi.
Tapi, apa jadinya jika yang diberi kesempatan berkomentar tidak hanya juri Indonesian Idol. Melainkan tokoh-tokoh lain, yang bisa dibilang non-juri. Mungkin bakal begini jadinya….
Indro Warkop: “Kompor gas! Selang regulator! Tabung gas elpiji 5 kilo nonsubsidi!”
Ariel Noah: “Kamu luar biasa!”
Jokowi: “Nyanyinya udah bagus. Sana, ambil sepedanya di belakang!”
Soimah: “Saya tantang kamu. Kalau lolos ke babak lima besar, saya kasih 500 ribu dari kantong saya. Huahahaha!”
Vicky Prasetyo: “Basicly, ya aku seneng, seneng musik. Suara kamu menimbulkan kontroversi hati yang bisa mempertakut dan mempersuram peserta lain. Sehingga mereka mengalami labil apresiasi.”
Deddy Corbuzier: (Bikin video react di YouTube berjudul motivate.)
Uus: “Waktu sekolah, gue punya teman namanya Mutia. Tapi, kalau dipanggil guru Kertakes suruh nyanyi di depan kelas, dia nggak pernah ada suaranya. Soalnya dia dipanggil, ‘Mute. Mute. Mute.’ Nah kamu juga sebaiknya di-mute. Soalnya suara kamu bikin aku nggak bisa bergerak, mematung kayak ikan paus (pause).”
Raditya Dika: “Overall, gue suka.”
Fredrich Yunadi: “Saya suka kemewahan suara kamu. Kalau pita suara kamu dijual, saya beli.”
Setya Novanto: “Zzzzzz….” (Ketiduran)
Master Limbad: “….”
Haji Bolot: “Kok belum nyanyi-nyanyi dari tadi?”
Yayan “Mad Dog” Ruhian: “Kurang ada gregetnya. Coba nyanyinya jangan pakai mik. Tangan kosong aja, biar ada gregetnya.”
Young Lex: “A en je a ye. Anjay! Lo nyanyi sans banget. Suara lo tinggi kayak karier gue yang melesat naik ke puncak kesuksesan.”
Awkarin: “Cara lo nyenyong ****** banget. Sumpah, lo *******, keren ******. ***!” (Kena sensor)
Imam Supriadi BPK: “Mulut Anda kotor!”
PEMBIMBING UTAMA: “NYANYI PAKAI SUARA PERUT APA TIDAK CAPEK?”
Abdel Achrian: “Suara kamu bagus. Saya yakin kamu bakal lolos ke babak berikutnya. Asalkan nggak dieliminasi.”
Chef Juna: “HAMBAR!”
Kak Seto: “Sejauh ini masih saya pantau.”
Ivan Lanin: “Yang benar ‘mengubah’ bukan ‘merubah’, ‘peduli’ bukan ‘perduli’.”
Soimah: “HUAHAHAHA!”