Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

6 Pesan Absurd dari Mereka yang Penasaran Pengen Kuliah di Luar Negeri

Jamaliatul Badriyah oleh Jamaliatul Badriyah
9 April 2019
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Sejak tinggal di Inggris, teman-teman pada nanya caranya kuliah di luar negeri. Beberapa pertanyaan ada yang normal, tapi yang absurd? Oh, lebih buanyak.

Kuliah di luar negeri, akhir-akhir ini semakin menjadi idola. Banyak orang, terutama mahasiswa yang bercita-cita agar bisa melanjutkan kuliahnya di luar negeri. Bahkan dari kecil pun sudah ada yang punya mimpi buat kuliah luar negeri.

Kayak Maudy Ayunda misalnya yang bahkan sejak SD sudah punya impian pengen kuliah di Harvard.

Nggak kayak saya yang waktu SD kerjaannya cuma mainan rumah-rumahan dari pasir. Jangankan kuliah di luar negeri, saya mikirnya cuma alasan apa yang bisa dipakai supaya besok nggak usah sekolah.

Sejak saya pindah ke Southampton, ada banyak teman yang menghubungi saya buat tanya-tanya tentang kuliah, beasiswa, mau nitip beliin barang atau apapun.

Bahkan teman yang dulunya menyapa aja nggak, tiba-tiba jadi perhatian ke saya hanya supaya saya nulisin namanya di kertas terus difoto dengan latar belakang yang keminggris.

Ada yang memang teman yang saya kenal tapi ada juga yang kakak iparnya keponakannya mertua teman saya.

Pada dasarnya, saya orang yang senang membantu (udah kayak customer service aja) dan menjawab pertanyaan absurd mereka. Tapi, ada beberapa hal yang bikin saya agak geremet-geremet. Yang bacanya aja bikin saya pengen makan bakso. Kenapa bakso? Ya pengen aja.

Nah, berikut ini beberapa pesan absurdnya.

Pengen kuliah di luar negeri tapi nggak ngerti maunya apa

Ini jelas bikin saya geregetan. Banyak yang DM ataupun whatsapp saya buat tanya gimana caranya kuliah negeri.

Kalau ada yang tanya kayak gini, ya saya cuma bisa jelasin secara umum, kayak harus dapat LoA, punya sertifikat bahasa Inggris. Kalau sudah gini pasti saya tanya pengennya kuliah di mana dan ambil apa, karena biasanya persyaratan tiap-tiap kampus beda.

Pas jawabnya nggak ngerti pengen kuliah apa dan malah tanya ke saya jurusan yang cocok apa, ya mana saya tahu, maliiiiihhhh. Kan situ yang mau kuliah, masa tanya saya. Udah kayak cewek ngasih teka-teki ke cowoknya aja.

Emang kita dukun.

Cuma mau beasiswa yang ngasih tunjangan keluarga

Biasanya yang kayak gini yang nanya yang udah punya suami/istri. Ya iyalah, kalau masih jomblo masa mau biayain istri orang.

Iklan

Emang sih, kuliah di luar negeri itu mahal buat ukuran kita orang Indonesia. Kalau nggak dapat beasiswa, ya nggak kuat, Bro. Kecuali kalau situ jadi anak angkatnya Syahrini sama Reino yang hp jatuh aja langsung ganti yang baru.

Tentang beasiswa, saya biasanya akan menjelaskan tentang beberapa beasiswa yang bisa diikuti, dengan syarat-syarat secara umum.

Kemudian mereka bakal tanya saya dapat beasiswa apa. Saya jawab beasiswa A.

Terus kalau yang udah berkeluarga pasti pertanyaannya beasiswa kamu ada tunjangan keluarga nggak? Saya jawab nggak, karena kebetulan beasiswa saya memang tidak memberikan tunjangan keluarga.

Kalau yang langsung diam nggak merespons itu bagus, tapi kalau yang langsung jawab, “Ah, aku nggak mau ah, nggak ada tunjangan keluarganya,” itu rasanya udah kayak lihat video klipnya Lucinta Luna yang bilang kalau mantannya nggak bakal dapat cewek secantik dan sebaik dia.

Memang sih, yang ideal tuh dapat beasiswa yang ngasih tunjangan keluarga. Lha, tapi, pada kenyataannya nggak semua beasiswa mau ngasih tunjangan keluarga. Dapat beasiswa yang mau bayarin kita kuliah aja udah syukur.

Lha emang situ mau cari beasiswa apa mau cari nafkah sih?

Bakal dapat gaji berapa kalau udah kelar kuliah di luar negeri?

Ini pertanyaan paling absurd yang pernah saya tahu. Ada yang tanya kira-kira mereka bakalan dapat gaji berapa setelah selesai kuliah dari luar negeri. Ya meneketehe.

Saya aja nggak tahu situ bisa dapat kerja apa nggak, kok udah ngomongin gaji kerjaan. Benar-benar visioner yang kelewatan.

Kok masih item aja?

Pas saya aplot foto di buku muka atau Instagram, ada juga beberapa teman—yang saya nggak tahu dia habis terkena virus membodohkan apa—tanya kok masih item?

Kok nggak putihan? Kok masih pesek? Lha saya kan emang pergi ke Inggris buat kuliah bukan ke Korea buat operasi plastik. Lha dikira kalau saya tinggal di Inggris terus bisa simsalabim berubah jadi bule gitu?

Enak ya kalau di Inggris pasti makannya burger atau pizza

Nih saya bilangin ya, makan burger atau pizza tiap hari itu nggak enak tahu!

Kalau makan pizza di Pizza Hut setahun sekali sambil foto-foto syantek buat dipost di Instagram ya enak. Tapi kalau tiap hari makan pizza ya bahasa jawanya; “mblenek.”

Tetep aja makanan dengan cita rasa Indonesia itu yang paling enak, kayak tempe atau tahu yang harganya—di sini—cukup buat traktir pacar kamu nasi goreng selama seminggu.

Minta tolong buat nerjemahin

Nah, ini merupakan hal yang paling bikin saya gedek. Beberapa kali saya di-DM teman, dikirimin file buat translate file dari Inggris ke Indonesia atau sebaliknya. Yang lebih nyebelin lagi, ada yang whatsapp cuma buat nanyain arti dari satu kata bahasa Inggris.

Lha kan ada google translate, Markonah!

Situ punya smartphone jangan cuma buat stalking Lambe Turah aja. Kalau nggak punya kuota buat buka google translate ya download pas dapet tumpangan wifi gratis dong. Masa ya cuma mau nanya apa arti satu kata Inggris bela-belain nanya temennya yang kebetulan tinggal di Inggris sih?

Terakhir diperbarui pada 10 Februari 2021 oleh

Tags: HavardInggriskuliah di luar negeriMaudy AyundaSouthampton
Jamaliatul Badriyah

Jamaliatul Badriyah

Lahir di Pati, tinggal di Inggris.

Artikel Terkait

Mulanya, pemuda asal Aceh ini merasa tidak percaya diri kuliah di luar negeri karena tak bisa Bahasa Inggris, kini ia bisa kuliah sampai S3 dengan beasiswa LPDP. MOJOK.CO
Kampus

Pengalaman Trauma Pasca Tsunami Aceh Antarkan Pemuda Ini Kuliah ke London Jurusan Manajemen Bencana dengan Beasiswa

9 September 2025
Kerja sama Pemprov Jawa Tengah dan Korea Selatan di bidang pendidikan yakni beasiswa kuliah. MOJOK.CO
Kilas

Pemprov Jawa Tengah Bakal Kasih Beasiswa Kuliah ke Korea Selatan untuk 100 Siswa, Hasil Kerja Sama dengan Universitas Seowon

27 Agustus 2025
penerima beasiswa LPDP menderita. MOJOK.CO
Kampus

Sulitnya Jadi Mahasiswa Penerima Beasiswa LPDP, Dituntut Banyak Ekspektasi padahal Nggak Bahagia di Luar Negeri

25 Agustus 2025
Mahasiswa Indonesia Menjadi “Sapi Perah” di Inggris dan Australia MOJOK.CO
Esai

Sisi Gelap Kuliah di Luar Negeri: Ketika Mahasiswa Indonesia Menjadi “Sapi Perah” di Inggris dan Australia

5 Oktober 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.