Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Kalau Romahurmuziy Merasa Dijebak Kena OTT KPK, Setnov Harusnya Juga Iya Dong

Ahmad Khadafi oleh Ahmad Khadafi
16 Maret 2019
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Sampai saat ini Ketum PPP, Romahurmuziy, masih merasa dirinya dijebak saat OTT KPK. Iya sih, setan emang suka menjebak, Pak.

Salah satu pledoi yang sering muncul dari tersangka koruptor saat terkena OTT alias ketangkap basah oleh KPK adalah “saya dijebak”. Lalu mengiba dan tetap merasa percaya diri bahwa dirinya sebenarnya tidak bersalah.

Kalimat yang sama juga keluar dari mulut Ketum PPP Romahurmuziy (Rommy) yang merasa penangkapan via OTT KPK ini merupakan jebakan betmen.

“Saya merasa dijebak, tapi detail ada di sini,” kata Rommy saat digelanggang keluar gedung KPK sambil memberitahu sebuah kertas yang ada tulisannya.

Romahurmuziy ternyata menulis sebuah surat yang diberi judul Surat Terbuka Untuk Indonesia. Setidaknya ada 7 poin dalam surat itu. Di poin kedua, Rommy menceritakan kronologi dia merasa dijebak.

“Saya merasa dijebak dengan sebuah tindakan yang tidak pernah saya duga, saya pikirkan, atau saya rencanakan. Bahkan firasat pun tidak. Itulah kenapa saya menerima sebuah permohonan silaturahmi di sebuah lobi hotel yang sangat terbuka. Dan semua tamu bisa melihatnya. Ternyata niat baik ini menjadi petaka.”

Ketum PPP sekaligus anggota TKN Jokowi-Ma’ruf ini masih tidak merasa bersalah dalam keterangannya meski jelas-jelas ketangkap basah sebagai tersangka suap seleksi pengisian jabatan pimpinan tinggi di Kementerian Agama. Rommy diduga menerima uang suap sebesar Rp300 juta.

Akan tetapi, menurut KPK, Rommy tidak cuma sekali saja menerima uang. Sebelumnya pada 6 Februari 2019, Rommy diduga juga sudah menerima uang dari Haris Hasanuddin (tersangka lain). Juga dari Muhammad Muafaq Wirahadi (tersangka berikutnya) dengan total Rp50 juta pada sehari sebelum OTT.

Meski status Rommy masih tersangka, namun hampir sebagian besar koruptor yang sudah kena OTT dari KPK biasanya tidak bisa lolos. Patrialis Akbar adalah contoh tangkapan besar lain yang bisa dijerat karena OTT KPK.

Jadi kalau Romahurmuziy masih merasa dijebak, seharusnya ada banyak koruptor lain yang merasa dijebak. Pada tahun ini selain Rommy, pejabat yang merasa dijebak usai ditetapkan tersangka adalah Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, terduga korupsi Dana Otonomi Khusus. Sama seperti Rommy, Gubernur Provinsi paling islami itu juga merasa dijebak.

Akan tetapi, jika harus mengurutkan siapa koruptor yang paling merasa dijebak ya tentu saja kita harus menyebut Setya Novanto. Koruptor E-KTP yang paling fenomenal.

Lha gimana? Saat Rommy merasa dijebak oleh manusia, saudara sepenanggungannya di Gedung Yang Terhormat DPR-RI Setnov dijebak tiang listrik jeh. Mana sampai menyeret pengacara dan dokter ke penjara juga. Udah gitu dramanya sampai syuting stripping berhari-hari di televisi nasional lagi.

Sebenarnya lucu saja mendengar tersangka koruptor mengaku dijebak kayak pengakuannya Rommy ini. Sebab, KPK dikenal selalu hati-hati saat melakukan OTT.

Ya kan kita semua tahu OTT itu dilakukan untuk mencari barang bukti terkuat saja, sebenarnya KPK udah tahu siapa aja pejabat-pejabat yang doyan korupsi sebelum-sebelumnya.

Iklan

“Saya perlu jelasakan, tim KPK sebenarnya sangat berhati-hati. Tapi memang beliau (Rommy) pergi ke tempat lain, itu juga salah satu bukti KPK tidak menjebak yang bersangkutan, yang akhirnya bisa diikuti,” kata Ketua KPK, Laode M. Syarif.

Sejak peristiwa Budi Gunawan, mantan calon Kapolri yang sempat ditetapkan tersangka korupsi tapi batal karena pra-peradilan yang aneh, KPK tidak pernah lagi sembarangan mengumumkan status tersangka seorang pejabat tanpa OTT.

Apalagi jika pejabat yang ditangkap kelas kakap. Macam Setya Novanto dan Romahurmuziy, yang mana dua-duanya adalah ketua partai satu koalisi dengan petahana. Hal yang mau tak mau akan cukup berpengaruh pada masa kampanye Pilpres 2019 saat ini.

Lalu tiba-tiba ada Projo yang komentar: “Penangkapan Romahurmuziy dari koalisi Jokowi ini menunjukkan kalau Jokowi ini tidak tebang pilih. Siapa saja pelaku korupsi, mau itu dari pihak oposisi maupun pihak sendiri bakal disikat juga.”

Ealah mbelgedhes, koruptor mah koruptor aja, Paaaak.

Terakhir diperbarui pada 16 Maret 2019 oleh

Tags: jokowi-ma'rufKetum PPPOTT KPKRomahurmuziySetya Novanto
Ahmad Khadafi

Ahmad Khadafi

Redaktur Mojok. Santri. Penulis buku "Dari Bilik Pesantren" dan "Islam Kita Nggak ke Mana-mana kok Disuruh Kembali".

Artikel Terkait

romahurmuziy putcast mojok
Video

Gejala Kecurangan Pilpres 2024 dan Isu Pemakzulan Jokowi Menurut Romahurmuziy

10 November 2023
Romahurmuziy PutCast Mojok
Video

Romahurmuziy Blak-Blakan Soal Naik Turunnya Suara Partai Islam di Indonesia

10 November 2023
romahurmuziy mojok.co
Kotak Suara

Romahurmuziy Gabung PPP Lagi, Apa Pertimbangan Partai Meminang Eks Napi KPK?

3 Januari 2023
mahfud md mojok.co
Hukum

Imbas OTT Hakim Agung, Mahfud MD Rumuskan Formula Reformasi Peradilan

27 September 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.