Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Corak Curhat

Saya Pengin Bikin Resepsi Pernikahan Sederhana tapi Orangtua Penginnya Sebaliknya

Agus Mulyadi oleh Agus Mulyadi
25 Januari 2020
0
A A
Tujuan Pernikahan Maia Estianty Pernikahan dalam Islam

Tujuan Pernikahan Maia Estianty Pernikahan dalam Islam

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Tanya

Dear Mas Agus.

Pertama-tama, saya ingin mengucapkan selamat atas pernikahannya. Saya ikut berbahagia akhirnya Mas Agus melepas masa lajangnya bersama perempuan yang pinter dan baik kayak Mbak Kalis.

Mohon maaf saya nggak bisa hadir di acara resepsi pernikahan kalian, ya gimana, kalian nggak ngundang saya sih. Hehehe.

Oke, langsung saja ya Mas Agus.

Jadi, persoalan saya ini nggak jauh-jauh dari soal pernikahan, Mas.

Begini, sebentar lagi, saya Insya Allah akan menyusul Mas Agus dalam melepas masa lajang. Saya dan pacar saya akan menikah bulan Maret mendatang.

Nah, sebagai pasangan muda yang sangat mendambakan vibes kekinian, kami banyak mencari referensi resepsi pernikahan yang ciamik. Salah satu referensi resepsi yang kami jadikan benchmark adalah pernikahan sampeyan, Mas.

Saya kepengen bisa bikin resepsi yang sederhana kayak punya Mas Agus dan Mbak Kalis. Resepsi yang tamunya nggak banyak-banyak amat, terbatas, tapi intim.

Nah, masalahnya adalah, orangtua saya nggak setuju, utamanya Bapak. Bapak pengin bikin resepsi gede-gedean. Yang tamunya banyak. Yang makanannya beragam. Bapak bahkan sudah survei gedung mana saja yang punya hall yang luas dan punya kesan mewah.

Walau saya dan Mas Calon ada uang yang lumayan, tapi saya penginnya bikin resepsi yang sederhana saja.

Saya sudah beberapa kali bediskusi serius tentang hal ini dengan Bapak, tapi ia tampaknya tidak mau mengalah.

Bapak bahkan sampai bilang “Kalau kamu nggak mau bikin resepsi geden (gede) karena mau hemat uang, pakai duit bapakmu, bapak masih punya banyak duit.”

Gimana ya, Mas Agus. Barangkali Mas Agus punya solusi.

~Ratih

 

Jawab

Dear, Mbak Ratih.

Sama seperti sampeyan, pertama-tama, saya juga pengin mengucapkan selamat karena sebentar lagi sampeyan dan kekasih bakal segera menikah.

Ehm, btw, yakin nih mau nikah? Sudah dipikirkan matang-matang? Nggak mau frisek aja? hehehe. 

Oke, gini, Mbak. Saya agak masygul karena ternyata resepsi pernikahan saya ikut menjadi salah satu musabab pertentangan batin antara sampeyan dengan Bapak sampeyan. Mangkanya, saya perlu meluruskan satu hal yang sangat perlu saya luruskan.

Begini, saya itu hampir sama seperti sampeyan. Pengin bikin resepsi pernikahan yang intim, sederhana, namun berkesan. Nggak ramai-ramai amat, tapi penuh dengan kehangatan. Saya pikir, banyak pasangan yang juga punya keinginan seperti ini.

Namun begini, Mbak Ratih. Sampeyan perlu ketahui, bahwa di balik resepsi pernikahan saya yang sampeyan anggap sederhana itu, saya juga menggelar resepsi pernikahan yang “mewah”. Resepsi itu kami gelar di Blora. Tamunya banyak. Melibatkan EO profesional. Dan biayanya juga tidak murah.

Jadi, di balik resepsi pernikahan saya di Jogja yang tampak sederhana itu, ada satu resepsi yang “tidak sederhana”.

Nah, siapakah yang bikin resepsi yang mewah itu? Tiada lain dan tiada bukan adalah orangtua kami. Mereka sangat ingin bikin resepsi yang mewah karena menurut mereka, itu bagian dari sesuatu yang sanggup untuk mereka banggakan. Resepsi yang besar bisa menjadi sarana bagi orangtua kami untuk mengundang banyak kerabat dan keluarga. Untuk mengumpulkan balung pisah. Menjadi momen yang menyenangkan bagi bapak dan ibu kami.

Saya tadinya juga pengin bikin resepsi yang sederhana thok, tanpa ada tambahan resepsi yang mewah. Tapi, orangtua kami memaksa untuk bikin resepsi yang besar.

Setelah saya pikir-pikir, betapa egoisnya saya kalau saya memaksakan kehendak sendiri tanpa mempedulikan keinginan orangtua yang sangat berharap bisa bikin resepsi pernikahan yang “pantas”.

Yang menikah memang saya dan pacar saya, namun yang memberikan restu pada kami, yang menyekolahkan kami, yang merawat kami, yang memberikan penghidupan pada kami sampai kami bisa saling bertemu untuk kemudian memutuskan menikah tentu saja adalah orangtua kami.

Mbak Ratih, Bapak dan Ibu sampeyan itu sudah berkorban banyak untuk sampeyan, bersedia melepas sampeyan untuk menjalani kehidupan yang baru bersama suami sampeyan kelak, maka jangan bikin mereka bersedih.

Setidaknya, berikanlah penghormatan kepada mereka dengan menuruti keinginan mereka tentang resepsi pernikahan ini.

Ingat. Pernikahan bukan hanya perkara kebahagiaan dua mempelai, namun juga kebahagiaan kedua orangtua mempelai.

Jadi, menurut saya, selama ada duitnya, ya tidak masalah kalian bikin resepsi besar-besaran. 

Lagipula, kalau sampeyan bikin resepsi pernikahan yang besar, akan ada lebih banyak orang yang berbahagia, selain kedua orangtua sampeyan, juga petugas EO, pemilik gedung, pengusaha catering, pengusaha karangan bunga, pengusaha dekorasi, dan sebangsanya.

Lak yo begitu.

Terakhir diperbarui pada 25 Januari 2020 oleh

Tags: menikahresepsi
Iklan
Agus Mulyadi

Agus Mulyadi

Blogger, penulis partikelir, dan juragan di @akalbuku. Host di program #MojokMentok.

Artikel Terkait

Menentukan Waktu yang Tepat untuk Menikah | Semenjana Eps. 4
Movi

Menentukan Waktu yang Tepat untuk Menikah | Semenjana Eps. 4

24 Februari 2025
Mendengar Penyesalan Gen Z yang Nikah Muda: Jangan Buru-Buru Kawin Kalau Gajimu Masih Setara UMR Jogja MOJOK.CO
Ragam

Mendengar Penyesalan Gen Z yang Nikah Muda: Jangan Buru-Buru Kawin Kalau Gajimu Masih Setara UMR Jogja

10 Januari 2024
Uneg-uneg Pengantin Baru: Istri yang Bingung Mau Ngapain Selama 24 Jam MOJOK.CO
Kilas

Uneg-uneg Pengantin Baru: Istri yang Bingung Mau Ngapain Selama 24 Jam

9 Oktober 2023
Sambatnya Orang yang Menikah Muda- Jangan Nikah Sebelum Lulus Kuliah! MOJOK.CO
Liputan

Sambatnya Orang yang Menikah Muda: Jangan Nikah Sebelum Lulus Kuliah!

16 Juli 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Melestarikan aksara Jawa ala Kota Yogyakarta biar tidak punah MOJOK.CO

Melestarikan Aksara Jawa Ala Yogyakarta, Bukan Sekadar Nguri-uri tapi Juga Ngurip-urip

2 Juli 2025
3 Dosa Pedagang Es Teh Jumbo Cuan, tapi Bahaya untuk Pembeli (Unsplash)

3 Dosa Pedagang Es Teh Jumbo yang Menguntungkan Mereka tetapi Sangat Merugikan Pembeli

4 Juli 2025
FIFGROUP Dorong Pemberdayaan UMKM Lewat FIFestival Kuliner 2025

FIFGROUP Dorong Pemberdayaan UMKM Lewat FIFestival Kuliner 2025

8 Juli 2025
Vega R 2007 tak cocok untuk pergi dari Surabaya ke Mojokerto. MOJOK.CO

Nekat Motoran dari Surabaya ke Mojokerto dengan Vega R 2007 Milik Ayah, Nyaris Terjebak di Area Hutan karena Awam Berkendara

7 Juli 2025
Angkringan Jogja Pamornya Tak Akan Pernah Meredup, meski Harganya Tak Lagi Bersahabat

Angkringan Jogja Pamornya Tak Akan Pernah Meredup, meski Harganya Tak Lagi Bersahabat

7 Juli 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.