Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Corak Curhat

Cuma Berani Chat, Tak Berani Ngobrol Langsung

Agus Mulyadi oleh Agus Mulyadi
21 April 2018
A A
burnout kerja kantoran mojok.co

stigma kerja kantoran PNS pegawai swasta kantor mojok kerja dibank freelancer kerja serabutan anggapan boomer mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Curhat

Dear Cik Prim dan Gus Mul yang terhormat

Perkenalkan nama saya Ranto. Saya termasuk penggemar Mojok, dan selalu bahagia membaca isi isi cerita di Mojok, bikin lupa waktu, tau tau udah waktunya makan malam.

Saya punya masalah seperti anak-anak kosan lainnya, bingung mau ngutang dimana kalo udah tanggal tua, eh, enggak ding, bukan itu.

Gini, Gus, Cik. Saya suka sama rekan kerja saya satu kantor. Dulu, waktu mau move on dari masa lalu yang kelam, kami sering chat, hampir setiap hari. Rasanya menyenangkan sekali berbalas chat dengan dia.

Tapi semenjak jadi rekan satu kantor, kami jarang chat. Kata temen-temennya sih, emang doi jarang chat. Kalo di kantor, kami berdua suka dijodoh jodohin sama orang orang di kantor.

Lama-kelamaan, saya jadi merasa bahwa dia begitu sempurna. Mungkin memang ini efek jatuh cinta.

Di kantor, kami jarang ngobrol. Bisa dibilang mungkin dalam sehari, cuma sekali, habis makan siang, kayak habis minum obat gitu. Tapi kalo bisa ngobrol sama dia, rasanya kayak ada manis manisnya gitu.

Saya orangnya minderan Cik, Gus. Enggak berani ngajak ngobrol duluan, karena salah satu faktornya ya itu, chat yang tidak dibalas hahaha.

Saya bingung, bagaimana mau melanjutkan perjuangan ini, karna lama kelamaan saya menjadi semkain ragu dengan perasaan saya ini. Mohon arahannya Cik, Gus. Salam hangat dari tempat yang dingin.

~Ranto

Jawab

Dear Ranto

Begini, jatuh cinta itu mudah, memperjuangkannya yang susah. Butuh banyak taktik dan strategi. Nah, dalam hal ini, sampeyan sudah punya sedikit modal, yaitu kebiasaan kalian berdua saling berbalas chat. Ini adalah modal yang ciamik. Konon, perasaan itu bisa berasal dari mata turun ke hati, namun bisa juga dari wasap merangsek ke hati.

Iklan

Nah, ketika kalian berdua kemudian menjadi rekan satu kantor, hal itu seharusnya menjadi sebuah sinyal yang baik, sebab kalian seharusnya bisa semakin intens berkomunikasi secara langsung, bukan sekadar lewat chat.

Sebagai lelaki, sampeyan harusnya lebih proaktif. Kalau ternyata kalian jarang ngobrol, maka sampeyan harusnya bisa berinisiatif untuk menjemput bola. Sebab, komunikasi adalah ujung tombak sebuah proses pendekatan.

Di banyak curhat Mojok yang ditulis oleh perempuan, sebagian besar mereka merasa suka dengan lelaki karena faktor gaya komunikasinya. Jika lelaki cenderung tertarik pada tampang, maka perempuan cenderung tertarik pada kenyamanan berkomunikasi. Lelaki itu peka matanya, sedangkan perempuan peka telinganya. Perempuan itu suka mendengarkan dan didengarkan.

Nah, celakanya, sampeyan ternyata tidak berani memulai memulai obrolan. Alasannya karena chat sampeyan tidak dibalas. Yaelah. Begini lho, To, Ranto.

Bagi orang pesimis, chat tidak dibalas memang kerap diartikan sebagai “Dia tidak tertarik sama saya”, namun bagi orang yang optimis, chat tidak dibalas bisa diartikan sebagai “Dia sengaja tidak membalas chat sebab dia ingin ngobrol langsung, bukan lewat chat.”

Nah, sekarang menjadi pilihan sampeyan, ingin menjadi lelaki yang pesimis, atau lelaki yang optimis.

Kalau sampeyan kemudian bertanya “Bagaimana mau melanjutkan perjuangan ini?” Jawabannya simpel. Mulailah berani membuka obrolan.

Gunakan pendekatan seperti dulu saat sampeyan masih sering berbalas pesan dengan dia. Ajak ngobrol dengan hal-hal yang memang dulu sering kalian obrolkan lewat pesan.

Hubungan yang indah berawal dari kenyamanan, dan kenyamanan bisa terjalin melalui komunikasi yang rutin dan baik. Lantas, bagaimana mungkin sampeyan bisa menawarkan komunikasi yang baik jika ngajak ngobrol saja tak berani? Ingat, Sampeyan Ranto, bukan Limbad.

~Agus Mulyadi

Terakhir diperbarui pada 26 April 2018 oleh

Tags: jatuh cintakomunikasimalupendekatan
Agus Mulyadi

Agus Mulyadi

Blogger, penulis partikelir, dan juragan di @akalbuku. Host di program #MojokMentok.

Artikel Terkait

Gagal Berkenalan Karena Sifat Cuekku yang Meresahkan. MOJOK.CO
Kilas

Gagal Berkenalan Karena Sifat Cuekku yang Meresahkan

14 Mei 2023
kompilasi from this to this versi pemerintah luhut binsar yasonna laoly pembebasan napi menteri terawan jokowi indonesia mojok.co Gapapa Pemerintah Koreksi Target Herd Immunity Indonesia, Jujur Lebih Bagus
Pojokan

Gapapa Pemerintah Koreksi Target Herd Immunity Indonesia, Jujur Lebih Bagus

4 Agustus 2021
susah bab, kloset duduk, kloset jongkok mojok.co Kenapa Kita Malu Sekali Ketahuan Sedang Berak sampai Harus Menyamarkan Suaranya?
Pojokan

Kenapa Kita Malu Sekali Ketahuan Sedang Berak sampai Harus Menyamarkan Suaranya?

31 Juli 2021
tokoh fiksi
Pojokan

Tidak Ada yang Salah dengan Jatuh Cinta pada Tokoh Fiksi

18 Juli 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.