Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Cerbung Berbalas Fiksi

Pro Evolution Soccer

Dea Anugrah oleh Dea Anugrah
12 November 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Baca cerita sebelumnya di sini.

“Ya ampun, ini terlalu sureal. Otak saya tak sanggup mencernanya,” tulis seseorang bernama Anas Imron di kolom komentar cerita Sabda Armandio pekan lalu. Saya menunjukkan komentar itu kepada Dio dan ia merebut ponsel saya. “Ge-ne-ra-si Op-ti-mis,” katanya, mengeja tulisan yang tertera di foto profil Anas. Akun bot. Dio cengengesan. “Dahsyat,” katanya lagi.

Sekitar sejam kemudian, saat kami memainkan Pro Evolution Soccer 2018 di Playstation kantor, Dio tiba-tiba bertanya: “Kalau kita tak bisa jadi optimis, kita ikut generasi mana?”

Tanggapan saya ialah L1 + kotak dan Jamie Vardy mencetak gol keempatnya ke gawang De Gea. Dio menjerit. Penyair Beni Satryo, yang menunggu giliran bertanding, mengelus dengkul Dio sambil menirukan omongan komentator game: “More and more and more!”

Waktu itu maupun sekarang, saya tak punya jawaban yang diinginkan Dio. Namun, sekarang, setelah Jamie Vardy menggenapi target “satu kodi gol sehari” ke gawang Kepa yang dimainkan Beni, saya bisa membantu Anas Imron memahami cerita yang membuat otaknya memar. Kisah penuh cabang dan ranting itu sebenarnya punya pokok yang jelas, yaitu persilangan nasib kami dengan seseorang yang digambarkan Dio sebagai:

1. Pria lima puluh tahunan dengan gaya berpakaian dua puluh tahun lebih muda dari usianya (tepatnya: kaus v-neck bergambar sketsa wajahnya sendiri ditambah kutipan dalam font Monotype Corsiva),

2. yang mengagumi Elon Musk dan menyebutnya “real-life Tony Stark”,

3. yang pernah ke Kutub Utara untuk merasakan suhunya, ke Barcelona untuk meresapi lagu berjudul sama oleh Fariz RM, dan menziarahi makam Steve Jobs di Palo Alto, California,

4. yang senang berpetuah, “Kuncinya cuma satu: bekerja lebih keras ketimbang orang lain”,

5. dan yang, pada pertemuan kedua (orang yang sama, bukan orang lain dengan perawakan mirip, tapi sepertinya Dio lupa), menangguk kami dari kolam kemiskinan dengan kisah-kisah suksesnya, lalu mencemplungkan kami ke kolam pekerja.

Orang itu bos kami, pengusaha sukses Antonius Sapto Anggoro, yang lebih dikenal dengan alias ABR, singkatan dari “Antonius Boy Rangga”.

Lulus dari Seminari Mertoyudan, Magelang, pada 1981, ABR menjadi kontributor olahraga untuk sejumlah surat kabar di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pekerjaan itu membuatnya berkawan dekat dengan seorang pria tua pemilik klub sepakbola termahsyur di Kudus. Ia saudagar kaya pengikut Opus Dei, dan berkat jejaring organisasinya, ABR mengenal “orang-orang penting.” Itu istilah yang digunakan ABR sendiri dalam cerita-ceritanya, tanpa pernah merinci siapa mereka.

ABR tahu ia terlampau besar untuk sekadar jadi wartawan, maka ia berhenti dan membangun bisnis pertamanya: importir tali sepatu. Meski tak terdengar mengesankan, keuntungan perusahaan itu lekas berlipat ganda dan ABR menggunakannya untuk membangun perusahaan-perusahaan lain. Dalam belasan tahun, kerajaan bisnisnya terentang luas, mulai dari grup media hingga pabrik perakitan mobil, mulai dari peternakan ayam petelur hingga konsultan pemasaran.

Julukan ABR atau “Antonius Boy Rangga” itu sebetulnya sandi yang digunakan polisi ketika menyelidiki dugaan bisnis-bisnis ilegal dalam kendalinya. “Antonius” dari namanya, “Boy” dari judul sebuah artikel tentangnya (“Golden Boy Bisnis Hari Ini”) di harian Kompas pada pertengahan 1995, dan “Rangga” adalah sandi umum kepolisian untuk umat Katolik.

Iklan

Penyelidikan itu tak membuahkan hasil dan malah berakhir sebagai skandal karena catatan-catatan awalnya bocor dan diberitakan habis-habisan. Itu kemenangan telak untuk ABR. Untuk memastikan peristiwa itu punya gaung yang awet, ia mengenakan sandi itu sebagai namanya.

Bahwa ABR eksentrik, bukan informasi baru. Gagasan-gagasannya, juga cara-cara yang ia pilih untuk mewujudkan mereka, cenderung ganjil jika dipandang dari perspektif bisnis konvensional. Namun, tak ada yang sanggup membantah kenyataan bahwa ia seorang pengusaha yang rasional dan efisien. Ia sanggup mengerahkan setiap sumber daya miliknya, seremeh apa pun, buat memperoleh keuntungan, dan tak melanggar apa pun selain aturan-aturan ketenagakerjaan.

Tetapi kemudian semuanya berubah. Sejak enam bulan lalu ABR membaca karya-karya AH yang secara tak sengaja ditemukannya di meja Dio, dan semuanya berubah. Semuanya berubah, tetapi kenyataan membuat kami tak punya pilihan selain berjalan terus.

ABR bilang, cerpen “Orang Durti” menginspirasinya buat mempercanggih penggunaan media sosial untuk kepentingan bisnis dan politik hingga titik paling ekstrem (syukurlah “Kopi Kepik” jauh lebih sulit diakses).

Jika orang-orang Durti menculik manusia buat dijadikan tumbal, saya dan Dio—atas perintah langsung ABR—secara berkala menculik identitas dan kepribadian manusia-manusia lain, menuliskan kisah-kisah mereka dan mengumpulkannya dalam sebuah database. Sistem akan mengolah semua data menjadi manusia-manusia baru yang hanya ada di internet. Dari hasil kerja saya saja, telah lahir 500 unit bot orisinal (masing-masing mempunyai bahasa ibu, riwayat hidup, preferensi, dan lain-lain) serta ribuan bot turunannya.

Dalam dunia sepalsu ini, hal paling dekat dengan kenyataan yang bisa kami dapatkan adalah Pro Evolution Soccer. Dan mulai besok, Jamie Vardy akan mengejar target “satu rim gol semusim”.

Terakhir diperbarui pada 12 November 2018 oleh

Tags: De GeaDea AnugrahplaystationPro Evolution Soccersabda armandio
Dea Anugrah

Dea Anugrah

Artikel Terkait

rental ps 2 jogja.MOJOK.CO
Ragam

PS2 Penuh Nostalgia, Kini Masih Ada Orang Tua yang Sewa saat Anaknya Sunat bahkan Bapak-bapak Suka Main Puluhan Jam per Pekan

21 Mei 2024
rental PS jogja kunci indonesia juara piala asia.MOJOK.CO
Ragam

Cerita Rental PS di Jogja yang Selalu Ramai hingga Dini Hari, Dukung Indonesia Juara Piala Asia

8 Februari 2024
‘Tuhan’ harus dilibatkan dalam pemilu!
Video

‘Tuhan’ harus dilibatkan dalam pemilu!

13 Juli 2023
eFootball? Astagfirullah, Mending Saya Main Winning Eleven! MOJOK.CO
Konter

eFootball? Astagfirullah, Mending Saya Main Winning Eleven!

2 Oktober 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.