Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

Prediksi Tunisia vs Inggris: Ini Timnas Inggris yang Berbeda dari Sebelumnya

Ahmad Khadafi oleh Ahmad Khadafi
18 Juni 2018
A A
Prediksi Tunisia vs Inggris: Ini Timnas Inggris yang Berbeda dari Sebelumnya

Prediksi Tunisia vs Inggris: Ini Timnas Inggris yang Berbeda dari Sebelumnya

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Bagi pelatih Tunisia, Inggris yang sekarang berbeda dengan Inggris saat kalah melawan Islandia dua tahun silam. Prediksi Tunia vs Inggris malam ini: imbang.

“Saya ada di bangku penonton dan menganalisis pertandingan,” kata Nabil Maaloul, Pelatih Tunisia yang diam-diam ikut duduk di Stade de Nice. Menyaksikan dengan seksama bagaimana Inggris kalah melawan Islandia. Sebuah kekalahan paling memalukan bagi Inggris melawan negara yang hanya punya separuh musim kompetisi dalam liga nasionalnya.

Siapa yang menyangka, kehadirannya saat menyaksikan Inggris kalah di Piala Eropa 2016, dua tahun silam, ternyata mempertemukan dengan tim yang sama malam nanti. Harapan Maaloul dua tahun itu, bisa kembali terjadi di Volgogard Arena nanti malam.

Masalahnya, Inggris di Perancis dua tahun silam, tidak sama dengan Inggris yang sekarang ada di Rusia. Hanya ada empat pemain yang tersisa dari kekalahan itu; Delle Alli, Kyle Walker, Raheem Sterling, dan Harry Kane.

“Saya pikir lebih dari 70% pemain telah berubah sejak kekalahan melawan Islandia. Ada tim baru yang saya lihat di Inggris sekarang. Tim Inggris ini jauh lebih kuat dari 2016,” kata Maaloul.

Pelatih muda dan penuh ideologi permainan yang kokoh dari Gareth Southgate benar-benar mengubah cara timnas Inggris melihat sebuah pertandingan. Cara bermain tidak banyak berubah, tapi tujuan permainannya jadi lebih sederhana dan sangat jelas.

Southgate menyatakan dirinya telah melihat bukti kemajuan timnya. “Kami membaik setiap waktu. Pola permainan menjadi lebih jelas dan saya suka pergerakan dan cara kami mengubah sisi penyerangan,” jelas Southgate.

Sadar bahwa Inggris tidak lagi punya seorang Paul Scholes, dan “hanya” punya Jordan Henderson dan James Milner. Southgate memilih tidak memainkan sepak bola atraktif ala Manchester City, tapi bermain fisik ala Burnley.

Hasilnya? Cara tim medioker seperti ini ternyata sangat efektif dan efisien, ditambah dengan kemampuan pemain yang lebih baik dari Burnley, tentu hasilnya jauh lebih maksimal. “Pemain-pemain kami semua berada di enam klub top Premier League,” tambah Southgate.

“Tunisia adalah tim yang bagus. Saya suka ide pelatih mereka. Sangat terorganisir dan suka bermain dari belakang,” kata Southgate, “ketika undian, semua orang melihat kami berada di grup mudah. Menurut saya justru ini grup yang paling sulit dengan Tunisia dan Belgia.”

Menghadapi Tunisia pada laga perdana juga jadi sorotan untuk Harry Kane. Idola para pemain Fantasy Premier League ini menunggu-nunggu apa yang akan dilakukan Kane pada laga perdananya melawan Tunisia malam nanti. “Beberapa tahun terakhir saya sudah membaik dan sekarang saya di sini. Tidak sabar untuk menunjukkan pada dunia apa yang sudah saya dapat,” kata penyerang Totenham Hotspurs ini.

Beruntung Tunisia berniat akan bermain terbuka meladeni serangan frontal Inggris, “Kami tahu kami berada dalam grup yang sangat sulit, tetapi kami telah meningkatkan permainan kami, terutama soal kekuatan fisik kami,” kata Maaloul, Pelatih Tunisia. Untuk ajang Piala Dunia, sangat disayangkan jika bermain begitu defensif tapi akhirnya kalah dan tersingkir sejak awal. Tunisia ingin dikenang sejarah, paling tidak bisa menampilkan terbaik yang bisa mereka lakukan.

Hal ini jelas lampu hijau untuk ambisi untuk sepatu emas yang memunculkan nama Harry Kane sebagai potensi. Kane sendiri tidak menampik menginginkannya. Hal yang juga jadi target, meski kepentingan tim adalah yang utama.

“Yang pasti Cristiano Ronaldo bikin saya jadi sedikit tertekan. Dia pemain fantastis yang memiliki pertandingan fantastis melawan Spanyol, tapi saya ingin lebih konsentrasi kepada tim saya.”

Iklan

Apakah Kane ingin mencetak hattrick juga seperti Ronaldo saat melawan Tunisia?

“Semoga saya bisa mencetak hattrick besok dan level permainan kami akan naik lebih tinggi. Tapi sepatu emas bukanlah sesuatu yang saya pikirkan begitu jauh sepanjang turnamen ini.” Tentu saja, Kane, harapan rakyat Inggris adalah jadi juara.

Hal yang selalu diharapkan Inggris dari satu Piala Dunia ke Piala Dunia, tapi belum pernah berhasil. Juara Dunia saat 1966 pun diraih ketika rakyat Inggris tidak yakin bakalan juara. Kenapa situasi sekarang malah jadi kebalikannya ya?

Prediksi malam nanti? Tunisia akan mendominasi, tapi Inggris akan membuat banyak peluang. Hasil akhir? Kedua tim sama-sama ngotot. Hasil imbang adalah yang terbaik untuk Southgate dan Maaloul.

Terakhir diperbarui pada 9 Oktober 2018 oleh

Tags: piala dunia 2018Piala Eropa 2016prediksi piala dunia 2018prediksi tunisia vs inggris
Ahmad Khadafi

Ahmad Khadafi

Redaktur Mojok. Santri. Penulis buku "Dari Bilik Pesantren" dan "Islam Kita Nggak ke Mana-mana kok Disuruh Kembali".

Artikel Terkait

Benzema Menggangap Dirinya Mobil F1, tapi Giroud yang Gokart Menang Piala Dunia
Balbalan

Benzema Menggangap Dirinya Mobil F1, tapi Giroud yang Gokart Menang Piala Dunia

30 Maret 2020
Balbalan

Final Piala Dunia 2018: Modric-Rakitic, Model Dua Playmaker

15 Juli 2018
Balbalan

Final Piala Dunia 2018: Bagi Fabregas, Kylian Mbappe Itu Mirip Thierry Henry

15 Juli 2018
Balbalan

Final Piala Dunia 2018: Prancis vs Kroasia, Belajar Mencintai Kekurangan

13 Juli 2018
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.