Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

Mesut Ozil vs Arsenal, Hubungan Kusut dan Suara yang Selalu Bercabang

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
8 Oktober 2020
A A
Mesut Ozil vs Arsenal, Hubungan Kusut dan Suara yang Selalu Bercabang MOJOK.CO

Mesut Ozil vs Arsenal, Hubungan Kusut dan Suara yang Selalu Bercabang MOJOK.CO

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Kalau Arsenal dan Mesut Ozil tidak bisa menjaga victoria concordia crescit, lebih baik perpisahan itu disegerakan.

Sebetulnya, saya sudah meniatkan diri untuk tidak menulis soal Mesut Ozil untuk sementara waktu. Namun, pada kenyataannya, saya tidak bisa menepati janji sendiri. Hubungan Ozil dan Arsenal adalah gambaran hubungan antar-insan yang sulit ditepikan begitu saja.

Kenyataan baru harus diterima Mesut Ozil. Bersama Papa Sokratis, namanya dicoret dari daftar skuat Arsenal untuk babak penyisihan grup Europa League. Keduanya “disingkirkan” demi memberi tempat kepada beberapa pemain baru. Beberapa pemain yang lebih dibutuhkan Mikel Arteta.

Kini, kekhawatiran baru muncul. Setelah dicoret dari skuat Arsenal untuk Europa League, bukan tidak mungkin Ozil juga akan dikeluarkan dari daftar 25 pemain yang didaftarkan untuk Liga Inggris. Kita semua kaget dan heran. Namun, nampaknya pemain asal Jerman itu sudah memprediksi kenyataan pahit ini.

Diamnya Mesut Ozil adalah wujud indikasi itu. Saya tidak tahu apa yang sedang terjadi di balik layar. Namun, jika diizinkan urun pendapat, saya rasa Ozil sedang mempertahankan sikapnya ketika Arsenal tidak bisa berbuat banyak selain “diam”. Diamnya Arsenal menegaskan bahwa hubungan mereka memang begitu kusut.

Kepada siapa “keteguhan Mesut Ozil” diarahkan? Tentu kepada manajemen Arsenal. Dan sampai sini saya tidak tahu sedang bicara apa… saya terbaca sedang meracau saja….

Yang ingin saya katakana adalah, saling mendiamkan ketika masalah terjadi tidak akan menyelesaikan masalah itu sendiri. Kita tahu Mesut Ozil ternyata tidak bermasalah dengan Mikel Arteta. Fist bump yang keduanya lakukan di lapangan latihan menyiratkan kalau hubungan mereka tetap mesra.

Arsenal yang diam harus “menelan” polah tingkah sendiri merumahkan Jerry Quy, orang di balik maskot Gunnersaurus, untuk sementara waktu. Mesut Ozil, dengan PR stunt yang terlihat manis luar biasa, mengoceh lewat akun Twitter pribadinya. Katanya, dia siap membayar gaji Jerry sehingga Gunnersaurus tidak punah.

Sikap ini dianggap mulia, menuai banyak pujian. Namun, kenapa Mesut Ozil Cuma diam saja ketika 55 pegawai Arsenal dirumahkan? Dia baru berbicara ketika berhadap-hadapan dengan David Ornstein untuk wawancara. Kenapa tidak menggunakan platform media sosial atas nama dirinya yang punya kekuatan luar biasa itu?

Segala kejadian ini sangat sulit dicari ujungnya. Kita hanya bisa meraba-raba, saling berdebat mempertahankan pendapat yang belum tentu benar, padahal sama-sama buta dan tidak tahu apa-apa. Oleh sebab itu, beberapa hari yang lalu, ketika masalah Gunnersaurus mengemuka, saya memilih diam.

Sebenarnya, di dalam hati saya berharap agen Mesut Ozil berbicara dengan klub lain di deadline day jendela transfer. Kalau memang sudah tahu akan diperlakukan seperti ini, kenapa dia tidak pergi saja? Aksi diam ini makin memperburuk nama Mesut Ozil di manajemen Arsenal. Bukan tidak mungkin Ozil dianggap mata duitan. Hanya dengan diam saja dia bisa membawa pulang 350 ribu paun per pekan sampai kontraknya habis.

Padahal, dengan 350 ribu paun itu, Arsenal bisa membayar gaji karyawan. Bahkan bisa jadi, pemain yang diincar bisa dibeli. Berkorban kok setengah-setengah. Itulah yang menemani menit demi menit kecemasan di deadline day ketika Arsenal sedang mengusahakan kedatangan Thomas Partey.

Namun, saya mencoba merenungi kembali kekusutan ini. Sebagai laki-laki dan manusia yang berdaulat atas diri sendiri, sikap Mesut Ozil bisa dipandang benar. Terutama jika, dan hanya jika, Arsenal “mendiamkan” dirinya karena masalah di luar sepak bola. Misalnya karena keteguhan Ozil mengecam persekusi yang diterima masyarakat Uighur di China.

Aksi diam pun juga bisa dianggap sebagai protes. Ingat, protes itu dilindungi Undang-Undang. Bahkan menjadi hak konstitusional warga negara. Kalau mau menyuarakan pendapat saja tidak boleh, sebuah negara mending bubar saja karena gagal menjamin hak-hak warganya.

Iklan

Alasan di luar sepak bola ini membuat mesranya hubungan Arteta dengan Ozil menjadi masuk akal. Kalau kita sedang main “asal duga”, tentu saja saya boleh menganalisis kalau sikap “protes dalam diam” Ozil didukung Arteta. Bahkan menjadi masuk akal ketika Arteta tidak pernah bicara jelek tentang kusutnya hubungan Mesut Ozil dan Arsenal.

Yang terjadi saat ini, menurut kata hati saya adalah setiap suara yang diproduksi manusia pasti akan bercabang. Suara bukan hanya soal bunyi yang keluar dari mulut. Sikap untuk diam pun juga bisa dianggap sebagai “suara”.

Arsenal yang diam, bisa dianggap sebagai sikap bijak untuk menghukum pemain. Bisa juga sebuah kebodohan karena memelihara borok. Mesut Ozil yang diam, bisa dianggap sebuah protes. Bisa juga sikap mata duitan, menerima 350 ribu paun per pekan hanya dengan latihan rutin sampai kontrak habis.

Pada akhirnya, yang bisa kita percaya adalah kata hati sendiri. Mereka yang terlihat seperti malaikat ternyata hatinya berwarna hitam. Mereka yang terlihat bengis, tetapi menjadi insan yang paling welas asih. Kalau Arsenal dan Ozil tidak bisa menjaga victoria concordia crescit, lebih baik perpisahan itu disegerakan.

BACA JUGA Dilema Mesut Ozil dan Keraguan yang Menyelimuti Arsenal dan tulisan lainnya dari Yamadipati Seno.

Terakhir diperbarui pada 8 Oktober 2020 oleh

Tags: Arsenalartetagunnersaurusliga inggrisMesut Ozilmikel artetaozil
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Harry Maguire Bek Dungu Manchester United Anti Bullying MOJOK.CO
Esai

Harry Maguire, Bek Dungu Milik Manchester United yang Mengajari Kita Makna Ketahanan Mental dan Cara Melawan Bullying

20 Oktober 2025
Untung Mohamed Salah Nggak Jadi Buruh di Indonesia MOJOK.CO
Esai

Beda Nasib Mohamed Salah dan Pekerja di Indonesia saat Menyuarakan Hak: Menghasilkan Ketimpangan yang Dinormalisasi

6 Januari 2025
Rokok Ilegal identik dengan Liga Inggris, yang Legal Liga Italia MOJOK.CO
Esai

Kenapa, ya, Rokok Legal Identik dengan klub Liga Italia, sementara Rokok Ilegal Lebih Dekat dengan klub Liga Inggris?

9 November 2024
Vidio vs Rp18 Triliun Live Streaming Ilegal Jelang Liga Inggris MOJOK.CO
Esai

Vidio Wajib Cemas. Menjelang Liga Inggris, Keuntungan Live Streaming Ilegal Mencapai Rp18 Triliun!

9 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Bagian terberat orang tua baru saat hadapi anak pertama (new born) bukan bergadang, tapi perasaan tak tega MOJOK.CO

Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega

18 Desember 2025
Lulusan IPB kerja sepabrik dengan teman-teman lulusan SMA, saat mahasiswa sombong kinin merasa terhina MOJOK.CO

Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah

17 Desember 2025
Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.