MOJOK.CO – Di akhir perdebatan, Liverpool dan Jordan Henderson yang akan berbahagia. Dan semua rival Liga Inggris tidak bisa berkata apa-apa selain memberi selamat karena mereka memang layak.
Beberapa klub Liga Inggris sepakat untuk menggelar latihan resmi mulai Kamis (21/5). Nantinya, latihan tersebut dibagi per kelompok kecil sehingga para pemain tetap bisa mempertahankan jarak aman. Kesepakatan ini menjadi “kabar baik” dan sebuah petunjuk bahwa Liga Inggris memang akan sepak mula lagi di 12 Juni mendatang.
Kamis (21/5) nanti, hasil tes corona batch pertama untuk para pemain sudah bisa diketahui. Richard Masters, Chief Executive, mengungkapkan, setelah hasil tes keluar, klub langsung boleh menggelar latihan dalam kelompok kecil. Fokus latihan pada Kamis akan ditekankan kepada membangun ulang kebugaran pemain.
Keputusan ini juga menjadi kabar baik bagi Project Restart yang dicanangkan otoritas Liga Inggris. Project Restart adalah sebuah paket aturan yang perlu dipatuhi klub dan pemain jika kompetisi mendapatkan lampu hijau untuk sepak mula. Well, pada akhirnya, keputusan ini menjadi semacam kabar yang melegakan untuk Liverpool dan sang kapten, Jordan Henderson.
Liverpool memang layak, sudahlah
Sejak kompetisi Liga Inggris dihentikan karena pandemi corona, saya sudah menegaskan kalau gelar juara kasih saja ke Liverpool. Sudah unggul 25 poin, melihat hitungan matematika dan performa kala itu, Liverpool sudah lebih dari layak menjadi juara. Sudahlah, perdebatan soal layak atau tidak itu tidak ada lagi maknanya.
Sejak Februari 2020, saya juga sudah mengungkapkan kalau kebijakan null and void adalah yang terbaik. Toh yang perlu dipertimbangkan bukan hanya kesehatan pemain dan pelatih, tetapi banyak orang yang bakal terlibat di sebuah proses pertandingan. Korban jiwa karena sepak bola, satu saja, tidak boleh terjadi.
Kini, Liverpool boleh sedikit bernapas lega. Artinya, jika Liga Inggris boleh mulai lagi, Liverpool bisa menegaskan status juara mereka. Bahwa status terbaik yang memang layak mereka sandang bukan “pemberian semata”, tetapi hasil perjuangan. Dan tidak ada pemain lain yang sangat layak berbahagia selain Jordan Henderson.
Bukan maksud mengecilkan peran Fabinho, van Dijk, dan trio di lini depan. Jordan Henderson adalah penampil terbaik untuk Liverpool musim ini. Sosok kapten, yang selalu diremehkan, malah memberi bukti bahwa konsistensi punya makna yang besar. Bahwa konsistensi, diiringi kerja keras, jadi modal mengiringi bakat.
Omar Saleem lewat tulisannya yang berjudul “In praise of Jordan Henderson, a genuine all-rounder” di These Football Times pada 2015 menahbiskan sebagai Jordan Henderson sebagai salah satu box-to-box paling efektif di Liga Inggris.
Omar Saleem menguatkan pendapatnya lewat data statistik. Sejak 2014/2015, Jordan Henderson sudah menunjukkan diri sebagai gelandang yang distribusi bola dan kemampuan bertahannya ada di atas rata-rata pemain tengah. Kini, bersama Jurgen Klopp, pemain asli Inggris tersebut bermain lebih menyerang dalam skema 4-3-3.
Posisinya sebagai gelandang kanan memberinya peran lebih luas. Sebuah perubahan yang membuat Henderson bisa mengekspresikan kelebihannya. Akurasi umpan, kecepatan berpikir, dan kemampuan mengambil bola tanpa menjatuhkan diri menjadi lebih terasah. Benar kata Omar Saleem, Henderson adalah salah satu box-to-box terbaik di Liga Inggris.
Awal 2020, Jordan Henderson dinobatkan sebagai BT England Players of the Year 2019. Kapten Liverpool itu unggul atas Raheem Sterling (Manchester City) dan Harry Kane (klub mana nggak tahu). Penghargaan ini diberikan FA kepada pemain asli Inggris yang memiliki andil dalam kemajuan sepak bola, baik di level klub maupun timnas.
Jika nanti Liverpool resmi menjadi juara, Jordan Henderson akan menjadi kapten kedua di Inggris yang sukses mengawinkan piala Liga Champions dan Liga Inggris. Kapten pertama yang mampu melakukannya adalah kapten Penyembah Setan, Rio Ferdinand. Sebuah pencapaian yang bahkan tidak bisa digapai Steven Gerrard.
Liverpool akan buka puasa setelah 30 tahun. Jordan Henderson akan menjadi kapten yang dikenang sepanjang masa. Ketika Liga Inggris “dipaksa” untuk berjalan di tengah kerumitan dan kekhawatiran, tidak ada yang lebih layak untuk berbahagia selain Liverpool dan Jordan Henderson.
Tidak ada alasan lain selain kedua entitas tersebut memang layak meraihnya. Di akhir perdebatan soal kelayakan, Liverpool dan Jordan Henderson yang akan tersenyum paling akhir dan semua rival tidak punya hak untuk mencibirnya, tetapi angkat topi atas konsistensi sepanjang musim.
BACA JUGA Liverpool yang Malang: Tentang Kegagalan Paling Puitis Abad Ini atau tulisan lainnya dari Yamadipati Seno.