Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

Duka Leicester City: Perginya “Si Marry Poppins” Bernama Vichai Srivaddhanaprabha

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
29 Oktober 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Leicester City kehilangan sosok Marry Poppins, pengasuh yang disilpin, baik hati, dan penuh keajaiban. Rest in peace Vichai Srivaddhanaprabha.

Sebuah situsweb bernama fandom.id punya slogan yang menarik hati. Ia berbunyi “Karena sepak bola tidak berhenti dalam 90 menit.” Maksudnya, sepak bola tidak terbatas kepada kejadian-kejadian di atas lapangan, di pertandingan itu sendiri. Sepak bola juga dihidupi oleh banyak kejadian di luar lapangan.

Banyak hal yang bisa kamu masukkan ke dalam “kejadian-kejadian di luar lapangan” ini. Mulai dari perjuangan pemain bintang di masa lalu untuk lepas dari kemiskinan, perjuangan seorang pemain melawan penyakit kanker untuk kemudian menjuarai Liga Champions, perjuangan seorang calon megabintang yang punya masalah hormon, hingga kisah di balik kesuksesan sebuah klub.

Untuk kategori terakhir ini, Leicester City hidup di dalamnya. Hampir bangkrut, atau mungkin kamu bisa menyebutnya sudah bangkrut, Leicester City “diselamatkan” oleh seorang pebisnis dari Thailand. Ia bernama Vichai Srivaddhanaprabha. Pebisnis ini membeli Leicester pada tahun 2010.

Menggunakan kaca mata bisnis, Vichai adalah salah satu pemilik klub yang perjudiannya berhasil. Salah satu pembelian klub paling sukses, kamu bisa bilang begitu. Mengapa? Karena Vichai mendapatkan keuntungan 11 kali lipat dari nilai yang ia keluarkan ketika membeli The Foxes atau Si Rubah.

Tahun 2010 yang lalu, Vichai merogoh koceknya hingga 39 juta paun untuk mengakuisisi Leicester. Nah, berdasarkan laporan yang dirilis oleh Guardian pada tahun 2016, nilai Leicester sendiri sudah meroket ke angka 436 juta paun. Naik 11 kali lipat dari nilai pembelian Vichai. Sebagai salah satu orang terkaya di Thailand, nilai tersebut pun masih terasa luar biasa.

Kekayaan Vichai sendiri berasal dari King Power, sebuah toko bebas pungutan yang dibangun pada tahun 1989 di Thailand serta hak monolopi penggunaan bandara. Kedekatannya dengan mantan Perdana Menteri dan pemilik Manchester City memudahkan Vichai mendapatkan hak eksklusif tersebut.

King Power sendiri menjadi sponsor utama di dada jersey Leicester. Menjadi penyokong utama, Vichai Srivaddhanaprabha beradaptasi dengan sangat cepat. Ia tidak lantas jor-joran membeli pemain-pemain karena saat itu Leicester masih hidup di kasta kedua Liga Inggris. Vichai membangun pondasi klub dengan pembelian yang cerdas.

Ia sepeti tokoh fiksi Disney bernama Marry Poppins. Diceritakan, Marry Poppins adalah seorang pengasuh yang mampu melakukan hal-hal ajaib. Asal-usulnya tidak diketahui yang tiba-tiba menjadi pengasuh di kaluarga Banks di Cherry Tree Lane. Marry Poppind mengajarkan banyak pelajaran berharga melalui cara-cara yang ajaib, seperti dirinya sendiri.

Marry Poppins adalah pengasuh yang baik hati, sekaligus disiplin mengiringi. Pada titik tertentu, Vichai Srivaddhanaprabha adalah Marry Poppins bagi Leicester City.

Ia datang dari sebuah tempat yang “tidak diduga”, dari Thailand, sebuah negara di Asia Tenggara. Pendahulunya, Thaksi, yang membeli Manchester City, gagal total. Vichai mendapatkan keistimewaan menyandang keraguan, diragukan gagal seperti Thaksin. Namun, Vichai punya ide dan cara kerja yang berbeda.

Di bawah asuhannya, Leicester City promosi ke divisi tertinggi Liga Inggris pada musim 2013/2014. Klub ini tidak lantas berprestasi, habitatnya ada di sekitar zona degradasi. Sebagai Marry Poppins yang sangat disiplin, bahkan keras, Vichai menurunkan kebijakan untuk memecat tiga pemain muda yang terlibat skandal seks. Salah satu pelakunya bernama James Pearson, putera dari sang pelatih, Nigel Pearson.

Nigel Pearson sendiri dipecat meski berhasil mengangkat Leicester ke Premier League dan sukses menghindari zona degradasi. Vichai mengambil keputusan yang besar. Ia ingin klubnya melaju lebih jauh. Maka, ditunjuklah Claudio Ranieri. Peruntungan Leicester mulai berubah ketika Ranieri menjabat.

Sebagai Marry Poppins yang baik hati, beberapa pemain yang didatangkan di bawah kebijakannya, sukses besar. Mulai dari Ryad Mahrez pada musim 2013/2014 yang dibeli dari Le Havre hanya dengan 450 ribu paun dan gerbong pemain muda dan murah seperti Danny Simpson, Marc Albrighton, hingga N’Golo Kante, dipadukan dengan pemain-pemain senior seperti Esteban Cambiasso dan Jamie Vardy, Leicester mencapai puncak kehidupannya.

Iklan

Vichai seperti menjentikkan jari dan keajaiban terjadi. Leicester menjadi unit yang solid di bawah asuhan Ranieri. Mahrez dan Vardy menjadi dua pemain paling mengilap musim 2015/2016 itu. Perpaduan pemain muda dan late bloomer yang merajai Liga Inggris.

Dan keajaiban pun terjadi. Diiringi penurunan performa tim-tim tradisional penghuni empat besar, Leicester seperti kereta cepat yang menubruk semua klub dengan keras. Solidnya pertahanan, memukaunya N’Golo Kante, mematikannya serangan balik, dan ketajaman Mahrez–Vardy, Leicester membuat sejarah. Mereka menjadi juara Liga Inggris musim 2015/2016.

Meski terasa seperti keajaiban dari jentikan jari Marry Poppins, kerja keras dan pengorbanan yang menjadi bumbu paling terasa. Tanpa dua hal itu, skuat semenjana Ranieri tak mungkin memuncaki klasemen Liga Inggris. Keajaiban sebagai produk kerja keras itu diarsiteki oleh Vichai Srivaddhanaprabha.

Almarhum Vichai kembali menunjukkan ketegasannya sebagai pengasuh yang disiplin ketika ia memecat Ranieri. Anjloknya performa setelah juara membuat keputusan sulit harus diambil. Ia tidak bisa membiarkan anak asuhannya tenggelam dan menderita. Sebagai “bapak” yang baik, ia tidak mungkin membiarkan anak-anaknya sakit.

Bapak yang baik tidak hanya luwes memuji anak-anaknya. Bapak yang menjadi patron adalah ia yang bisa mengkritik dan meluruskan perilaku anaknya. Kasper Schmeichel, kiper Leicester, menggambarkan Vichai sebagai sosok “pemimpin, bapak, sekaligus orang yang baik”. Ia penuh dedikasi dan gairah yang begitu tinggi untuk Leicester.

Maka, ketika berita meninggalnya Vichai karena kecelakaan helikopter di luar Stadion King Power, Leicester City terhenyak. Sang Rubah tak hanya kehilangan induknya. Mereka kehilangan Marry Poppins, pengasuh yang disiplin dan penuh keajaiban.

Ia yang hadir dan menjentikkan jari untuk membawa Leicester ke tanah terjanji. Meski hanya sesaat, tetapi endorphin yang dilepaskan membuai jutaan pasang mata. Menunjukkan keajaiban bahwa seseorang yang kecil punya hak untuk bahagia jika punya daya dan upaya.

Istirahatlah dalam damai Marry Poppins Vichai. Terima kasih untuk keajaiban yang menginspirasi.

Terakhir diperbarui pada 29 Oktober 2018 oleh

Tags: leicester cityliga inggrisVichai
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Harry Maguire Bek Dungu Manchester United Anti Bullying MOJOK.CO
Esai

Harry Maguire, Bek Dungu Milik Manchester United yang Mengajari Kita Makna Ketahanan Mental dan Cara Melawan Bullying

20 Oktober 2025
Untung Mohamed Salah Nggak Jadi Buruh di Indonesia MOJOK.CO
Esai

Beda Nasib Mohamed Salah dan Pekerja di Indonesia saat Menyuarakan Hak: Menghasilkan Ketimpangan yang Dinormalisasi

6 Januari 2025
Rokok Ilegal identik dengan Liga Inggris, yang Legal Liga Italia MOJOK.CO
Esai

Kenapa, ya, Rokok Legal Identik dengan klub Liga Italia, sementara Rokok Ilegal Lebih Dekat dengan klub Liga Inggris?

9 November 2024
Vidio vs Rp18 Triliun Live Streaming Ilegal Jelang Liga Inggris MOJOK.CO
Esai

Vidio Wajib Cemas. Menjelang Liga Inggris, Keuntungan Live Streaming Ilegal Mencapai Rp18 Triliun!

9 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.