[MOJOK.CO] “Dari Mohamed Salah, Mauri Icardi, hingga Cristiano Ronaldo, akhir pekan ini diwarnai 4 pemain yang mencetak quattrick, alias empat gol di satu pertandingan.”
Akhir minggu yang tentunya menyenangkan bagi penggila sepak bola di penjuru dunia. Tiada alasan lain selain hujan gol yang tercipta dari beberapa pertandingan. Di tengah perayaan tersebut, tiga pemain menyita perhatian setelah berhasil mencetak empat gol di satu pertandingan.
Mohamed Salah
Aman untuk ditegaskan bahwa Mohamed Salah adalah pembelian terbaik di Liga Primer Inggris musim ini. Dana 44 juta euro yang dikeluarkan Liverpool untuk memboyong Salah dari AS Roma jadi terlihat begitu murah. Hingga pekan ke-30, Mo Salah sudah mencetak 28 gol, unggul emat gol dari Harry Kane yang sudah mencetak 24 gol untuk Tottenham Hotspur.
Salah dipilih sebagai pemain terbaik ketika Liverpool mengalahkan Warford dengan skor 5-0. Bermain di kandang sendiri, Salah mencetak empat gol dan satu asis. Artinya, pemain asal Mesir tersebut berkontribusi untuk semua gol Liverpool. Bahkan, jika Roberto Firmino bisa mencetak gol, jumlah asis Salah akan menjadi dua buah.
Penampilan Salah dan gol-gol yang ia tunjukkan membuat dirinya dikomparasikan dengan Lionel Messi. Keduanya sama-sama berposisi natural sebagai penyerang sayap berkaki kiri yang bermain dari sebelah kanan. Punya visi dan ketajaman, dan gol-gol yang tentunya sedikit mirip. Sebuah komparasi yang memicu perdebatan hangat di lini masa media sosial.
Mauro Icardi
Ada rasa kemarahan dari empat gol yang dilesakkan Mauri Icardi ke gawang Sampdoria. Pasalnya, kapten Inter Milan tersebut, untuk kesekian kali, tidak dipanggil timnas Argentina meski sudah menunjukkan performa apik.
Dalam waktu dekat, Argentina akan melakoni uji tanding melawan Spanyol dan Italia. Sebuah situasi yang tentunya mengancam peluang Icardi bermain di Piala Dunia 2018. Apalagi, antara Icardi dan timnas Argentina sendiri tidak punya relasi yang bagus. Konon, dirinya tidak disukai oleh Lionel Messi setelah Icardi “dituduh” merebut isteri dari Maxi Lopez.
Padahal, ketika melawan il Samp, Icardi menunjukkan ketajaman seorang poacher. Gol-golnya sangat sederhana, namun menunjukkan kejelian dan ketenangan pemain berusia 25 tahun tersebut. Dua gol Icardi bahkan dicetak dengan cara yang spesial, yaitu menggunakan tumit dan tembakan pantul yang membutuhkan teknik tinggi.
Apakah Icardi harus khawatir dirinya tak akan dibawa ke Rusia 2018? Jika Jorge Sampaoli, pelatih Argentina, memang objektif, performa mengilap Icardi tak akan dibiarkan begitu saja. Bisa jadi, Icardi adalah kepingan hilang yang dibutuhkan untuk mengusir kesialan Messi bersama timnas Argentina.
Cristiano Ronaldo
Empat gol yang ia lesakkan ke gawang Girona seperti sebuah pernyataan keras bahwa di paruh kedua musim ini, Ronaldo sudah kembali ke performa terbaik.
Sama seperti Icardi, gol-gol yang dicetak Ronaldo begitu sederhana. Namun, perlu ditegaskan kembali, empat gol yang dicetak Ronaldo membutuhkan teknik tinggi dan kejelian melihat posisi. Sebuah bukti yang sekali lagi menggambarkan perubahan cara bermain Ronaldo. Dan tentunya menguntungkan bagi tim Real Madrid secara keseluruhan.
Ketika pedal gas itu sudah diinjak dalam-dalam, Ronaldo akan sulit dihentikan.