MOJOK.CO – Arsenal maupun Chelsea harus sadar bahwa setan di dalam diri mereka semakin membesar. Perlu iman yang tebal supaya Setan, Merah gagal mengejar!
Big match kelas sedang Liga Inggris antara Arsenal vs Chelsea diwarnai suasana horor. Baik Chelsea maupun Arsenal sama-sama punya masalah menjelang pertandingan yang akan digelar di Stadion Emirates ini. Beberapa masalah yang bisa kamu akan membikin para pemain kedua ini terasa begitu berat.
Mari kita geledah “setan-setan” yang tengah menghantui The Gunners dan The Blues. Kita mulai dari faktor eksternal dengan melihat ke klasemen sementara.
Saat ini, Chelsea duduk di peringkat ke-4. Mereka sudah mengumpulkan 47 poin. Arsenal, di peringkat ke-5, sudah menabung 41 poin. Beberapa pekan ke belakang, perebutan tempat ke-4 menjadi pacuan yang seru antara klub yang dilatih Unai Emery dan Maurizio Sarri. Namun, keseimbangan itu perlahan berubah.
Perlahan berubah ketika dari klasemen bawah, Manchester United semakin mendekat. Setan yang berwarna merah ini sudah terlihat di spion tengah mobil pacu Arsenal dan Chelsea. Dari belakang, Setan ini berlari begitu kencang sambil mengacung-acungkan tombak mata tiga khas setan pada zaman pertengahan.
Ada andil dari masing-masing klub yang akan berlaga mala mini atas munculnya setan di belakang mereka. Andil pertama tentu performa masing-masing. Baik Arsenal maupun Chelsea kehilangan konsistensi di sekitar akhir Desember dan awal Januari. Dua klub asal London ini justru secara sadar menginjak rem ketika harusnya sudah masuk ke gigi tiga.
The Gunners mencatatkan terlalu banyak hasil minor di beberapa laga terakhir. Mereka justru kehilangan poin penuh ketika melawan klub-klub papan tengah, di mana seharusnya jadwal ini menjadi lumbung poin. Mereka kalah dari Southampton dan West Ham United. Hasil imbang dicatatkan ketika melawan Manchester United dan Brighton. Catatan minor ini sukses membuat The Gunners kehilangan keunggulan poin atas United yang sempat mencapai enam poin.
Kamu tahu, saat ini, baik Arsenal maupun United sudah mengumpulkan poin yang sama, yaitu 41. Jika imbang atau kalah dari Chelsea, sementara Setan menang, The Gunners akan tergusur ke peringkat enam.
Sementara itu, Chelsea mencatatkan hasil imbang ketika melawan Southampton dan kalah ketika menjamu Leicester City. Poin mereka memang masih 47, tetapi melihat performa United, fans The Blues tak boleh terlalu santai. Setelah memecat si tukang parkir, Setan berubah lebih ganas. Memang, kalau diberi kesempatan, Setan dengan senang hati mengganggu kehidupanmu.
Nah, “setan” kedua yang bakal membikin laga Arsenal vs Chelsea terlihat pucat adalah masalah internal. Masalah ini terasa kuat di kubu The Gunners yang akan bertindak sebagai tuan rumah.
Begitu banyak masalah yang dirasakan The Gunners pada masa peralihan rezim ini. Yang paling terasa adalah keras kepalanya Emery untuk bermain dengan skema tiga bek. Pelatih asal Spanyol itu, di awal musim, dikenal sebagai pelatih yang adaptif. Catatan 22 laga tak kalah yang sempat dicatatkan The Gunners, salah satunya karena andil sifat adaptif Emery dengan skema lawan dan situasi pertandingan.
Namun, di beberapa laga terakhir, ketika skema tiga bek tidak memberikan output seperti yang diharapkan, Emery tidak kunjung membuat perubahan. Sesuatu yang monoton, pasti lebih mudah dibaca dan dianalisis lawan. Terlihat di beberapa pertandingan terakhir ketika mereka hanya bisa bermain imbang atau kalah.
Chelsea, selain Liverpool, adalah lawan berat The Gunners di tujuh pertadingan terakhir. Ketika Emery gagak beradaptasi dengan lawan, The Gunners dibantai Liverpool dengan skor 1-5. Catatan itu yang akan menghantui Emery. Kembali keras kepala dan gagal mengembalikan performa, skor minor akan kembali terlihat.
Masalah internal kedua terasa dari manajemen pemain. Sikap Emery yang mencadangkan Mesut Ozil dan Aaron Ramsey ketika keduanya bugar dipertanyakan. Ketika Arsenal butuh kreativitas, keduanya justru tetap dipinggirkan. Konon, kedua pemain itu bukan tipe pemain yang disukai Emery. Keinginan untuk ”menjual” keduanya membuat Arsenal kehilangan kreativitas dan kemampuan membuat peluang.
Bagi Chelsea sendiri, penurunan performa Jorginho dan mandulnya lini depan juga menjadi masalah. Memang, masalah ini tidak seberat yang dialami Arsenal. Buktinya, The Blues masih bisa mencatatkan kemenangan meski dengan margin yang tipis. Sarri masih punya solusi untuk setidaknya tidak kalah.
Masalah ini baru akan membesar di tengah laga, terutama ketika lawan paham cara menghentikan progresi Chelsea. Margin yang tipis punya potensi untuk mengecewakan ketika solusi permanen tidak kunjung ketemu. Untungnya, Chelsea “hanya” akan melawan Arsenal. Keduanya sama-sama punya “setan yang mengejar” dan kemungkinan berakhir imbang sangat besar terjadi.
Hasil imbang akan membuat Setan masuk ke dalam kontestasi zona Liga Champions. Dan, bersaing dengan dua klub akan jauh lebih sulit dibanding ketika hanya head-to-head dengan satu klub. Hukum ini berlaku baik untuk Arsenal maupun Chelsea.
Awas, tanpa iman yang tebal, setan akan selalu datang dan mencobai manusia. Hanya mereka yang yakin dengan imannya, yang akan selamat dari godaan-godaan terkutuk bernama Setan, Merah.