MOJOK.CO – Tidak terima Mesut Ozil dijadikan kambing hitam oleh Uli Hoeness, Presiden Bayern Munchen, Dr. Erkut Sogut angkat bicara. Saling menyerang tidak terelakkan.
Bola panas soal kisruh Mesut Ozil dan PSSInya Jerman terus bergulir. Banyak nama yang merasa penting angkat bicara. Tak terkecuali Presiden Bayern Munchen, Uli Hoeness. Mantan pemain sepak bola yang bermain sebagai penyerang ini menyerang Mesut Ozil secara verbal lewat komentarnya yang dikutip banyak media Eropa.
Uli Hoeness berkata bahwa Jerman tidak akan merindukan Mesut Ozil. Hoeness menganggap Ozil bukan pesepakbola yang kompeten.
“Saya lega bahwa “ketakutan” ini akhirnya berakhir. Performanya selalu SHIT selama bertahun-tahun. Terakhir kami dirinya memenangi sebuah tekel itu sebelum Piala Dunia 2014. Dan sekarang, ia menyembunyikan performanya yang SHIT itu di balik foto bersama Erdogan.” Begitulah serangan Honess kepada Mesut Ozil yang dikutip oleh Sport Bild.
Kata “shit” sengaja tidak disensor untuk memberi gambaran kepada pembaca bahwa serangan Hoeness itu begitu frontal. Serangan verbal yang kurang pantas dilepaskan oleh presiden salah satu klub terbesar di dunia, Bayern Munchen. Namun begitulah yang terjadi. Tim bermain jelek, Mesut Ozil yang jadi kambing hitam.
Tidak terima kliennya dipojokkan sedemikian rupa, Dr. Erkut Sogut, juga angkat bicara. Agen berkebangsaan Turki tersebut mempertanyakan serangan Hoeness yang sungguh tidak pantas. Kurang lebih, begini amukan Erkut Sogut.
“Seperti yang sudah Mesut Ozil tegaskan lewat pernyataannya, ia akan selalu menerima kritikan yang masuk akal dan adil dan akan menghadapinya sebagai bagian dari pekerjaannya. Namun, Tuan Hoeness bahkan tidak mampu menghadirkan bukti untuk mendukung pernyataan bodohnya yang terlalu berlebihan itu. Untuk performa Mesut Ozil sebenarnya sudah sangat jelas; 23 gol, 40 asis yang menjadi rekor pemain Jerman, dan lima pemain terbaik Jerman di mana tiganya ia dapat setelah Piala Dunia 2014.”
“Hoeness mengklaim bahwa Mesut Ozil sudah seperti “hantu” selala lima tahun terakhir, tapi “hantu” mana yang bisa memenangi berbagai penghargaan dan mendapatkan kesuksesan? Mesut Ozil membuat lebih banyak peluang gol di Piala Dunia 2018 ketimbang pemain lain selama 90 menit pertandingan. Tapi, tentu saja, Ozil tetap jadi pusat kritikan. Sebagai Presiden Bayern Munchen, bukankah lebih baik fokus juga kepada pemainnya sendiri lantaran ada delapan pemain Jerman yang bermain untuk Bayern.”
“Jika Mesut Ozil adalah pemain yang buruk, lantas apa makna pendapat Joachim Low, Arsene Wenger, dan Jose Mourinho? Mereka adalah tiga pelatih elite yang memuji Mesut Ozil sebagai salah satu pemain terbaik di posisinya. Sungguh konyol jika Hoeness merasa dirinya lebih layak untuk menghakimi kemampuan pesepakbola ketimbang tiga pelatih tadi, yang punya statistik luar biasa.”
“Sangat jelas bahwa komentar Hoeness soal Mesut Ozil yang tidak membuat tekel adalah dibuat-buat dan palsu. Supaya semua orang tahu, di Piala Dunia 2014 dan Piala Eropa 2016, Mesut Ozil memenangi 65 persen duel per pertandingan. Terlebih, ia menjadi pemain paling penting ketika melawan Prancis dan Italia di Piala Eropa 2016.”
“Fakta berbicara dan siapa dia mengapa merasa bisa menghina Mesut Ozil seperti ini? Kebohongan ini murahan, stereotypical, dan komentar tanpa dasar yang membuat berita menyakitkan tersebar.”
“Tuan Hoeness, kami tidak akan lagi membuang energi dan waktu untuk membicarakan sebuah topik yang jelas-jelas tidak ia mengerti. Topik yang betul-betul ia pahami adalah duit pajak 28 juta euro yang ia gelapkan, ketika ia dipaksa untuk mundur dari jabatannya sebagai Presiden Bayern Munchen dan seharusnya dipenjara untuk tindak kriminalnya.”
“Orang macam apa dia itu? Ketika ia terbukti secara ilegal melakukan tindak kriminal, ia mencuri duit dari masyarakat Jerman untuk alasan yang sungguh egois. Duit sebanyak itu harusnya bisa digunakan untuk membangun sekolah dan rumah sakit, tapi malah masuk ke kantongnya yang rakus. Bukan hanya mendatangkan malu untuk dirinya sendiri, namun juga untuk sepak bola dan masyarakat Jerman.”
“Hoeness memang tidak lebih baik dibandingkan orang-orang yang Mesut Ozil sebut di pernyataannya. Hoeness, secara sengaja enggan melihat masalah yang lebih besar. Ia melakukannya secara sengaja. Membuat komentar-komentar gila soal Mesut Ozil, ia pikir, akan melahirkan reaksi dan menutupi masalah sebenarnya.”
“Masalah sebenarnya, yang ia dan banyak orang Jerman takut hadapai, sebuah masalah secara sengaja ia “sapu ke bawah karpet” karena takut menghadapi kebenaran yang menyakitkan. Hoeness menunjukkan kedalaman karakter dan sifat sebenarnya dengan menghindari masalah sebenarnya dan memilih membuat komentar-komentar idiot tentang sepak bola.”
“Saya tidak akan membiarkan Hoeness berhasil. Mesut Ozil sudah memberikan semuanya untuk Jerman, baik di dalam maupun di luar lapangan. Berkontribusi banyak untuk sebuah negara yang ia sendiri tidak pernah memimpikannya,” tegas Erkut Sogut.
Pesan moral di balik serangan Erkut Sogut kepada Hoeness adalah lihat ke dalam dirimu sendiri sebelum menghakimi orang lain. Jika dirimu tidak pernah berbuat dosa, silakan mengawali melempar batu. Melempar batu ke kepala orang berdosa saja sudah termasuk dosa. Lantas, apa jadinya jika orang yang kamu lempar itu sebetulnya tidak punya dosa?