MOJOK.CO – Kami memprediksikan laga MU vs Liverpool akan berakhir dengan kekalahan MU. Berikut lima argumentasinya.
Pertandingan terbesar di Liga Inggris, sebut Graeme Souness untuk laga Laga MU vs Liverpool Sabtu malam besok, 10 Maret 2018. Pertandingan ini akan disiarkan di MNCTV pukul 19.30 WIB.
Pandit asal Inggris tersebut ada benarnya. Pertemuan antara United dan Liverpool adalah pertandingan terbesar di Inggris.
Untuk memperebutkan peringkat kedua.
Luar biasa.
Kedua tim ini memang cuma akan mentok di peringkat kedua Liga Primer Inggris musim 2017/2018 lantaran Manchester City di peringkat pertama sudah terlalu sulit untuk dikejar.
Nah, meski nanti bermain di kandang, United belum tentu dapat bermain dengan nyaman. Lawan mereka, Liverpool, punya beberapa alasan untuk bisa pulang dengan kemenangan. Setidaknya ada lima alasan yang akan membuat The Reds menjadi mimpi buruk bagi Setan Merah. Mojok Insitute memprediksikan laga tersebut akan berakhir dengan MU 1 – 2 Liverpool.
1. Jadwal yang sebetulnya merugikan United
Tengah minggu yang lalu, Liverpool sudah bermain di babak 16 besar Liga Champions melawan FC Porto. Oleh sebab itu, waktu istirahat anak asuh Juergen Klopp untuk menyambut laga melawan United akan cukup pendek. Secara efektif, waktu isoma Liverpool hanya 2 hari efektif. Fisik yang tak maksimal tentu akan terasa di pertandingan dengan intensitas tinggi nanti.
Sementara itu, United sendiri baru akan melawan Sevilla di babak 16 besar Liga Champions di pertengahan minggu depan. Anak asuh Jose Mourinho terakhir bermain pada hari Senin (5/3) waktu Inggris atau Selasa (6/3) dini hari waktu Indonesia. Jadi, istirahat United lebih panjang ketimbang The Reds. Lantas, apakah benar United diuntungkan?
Jawabannya adalah belum tentu. Bisa jadi United justru menjadi pihak yang dirugikan.
Penjelasannya begini.
Ketika menjamu Porto, skuat Liverpool tak bermain dengan kekuatan penuh karena sudah unggul 5-0 secara agregat. Pemain-pemain seperti Virgil van Dijk, Alex Oxlade-Chamberlain, dan Mohamed Salah tidak bermain secara penuh. Tiga pemain yang bisa jadi akan menjadi protagonis di laga melawan United nanti.
Di sis lain, United akan melawan Sevilla di tengah minggu. Pada pertemuan pertama, United memang bisa menahan imbang Sevilla. Namun, jika tak bermain dengan kekuatan dan konsentrasi penuh, menjamu Sevilla akan sangat berisiko.
Bermain dengan kekuatan penuh pun belum menjamin kemenangan bagi United. Apalagi ketika Mourinho berusaha merotasi skuat ketika melawan Liverpool. Sungguh bisa berbahaya.
2. Adaptasi lini pertahanan
Januari lalu Liverpool membeli bek tengah dalam diri Virgil van Dijk. Bek asal Belanda tersebut memang butuh waktu untuk beradaptasi di tengah usaha Klopp memperbaiki lini pertahanan tim yang bermarkas di Anfield ini dalam waktu yang singkat.
Van Dijk menjawab ekspektasi pelatih asal Jerman tersebut dengan sangat baik. Mantan bek Southampton tersebut beradaptasi dengan cepat. Di akhir Februari yang lalu, van Dijk sudah menunjukkan level pemahaman yang baik dengan pemain lain di lini pertahanan.
Selepas kalah dari West Bromwich Albion, Liverpool baru kebobolan 3 kali dari enam pertandingan. Liverpool cukup jarang bisa menyelesaikan pertandingan tanpa kebobolan. Keberadaan van Dijk perlahan-lahan memperbaiki catatan itu.
3. Ancaman ketika dipaksa bermain bertahan
Seiring perbaikan lini pertahanan, cara bermain terbaik Liverpool pun semakin terlihat meyakinkan.
Lini depan mereka diisi pemain-pemain dengan kemampuan akselerasi tinggi. Mulai dari Salah, Sadio Mane, dan Roberto Firmino. Ketiga pemain tersebut masih ditambah Chamberlain di lini tengah dan dua bek sayap yang sama cepatnya. Pemain-pemain dengan spesifikasi seperti ini justru semakin berbahaya ketika “dipaksa” bermain bertahan oleh lawan mereka.
Kehilangan bola di wilayah sendiri akan sangat berbahaya bagi United karena artinya Si Merah akan dekat dengan gawang mereka ketika melakukan serangan balik. Sebuah cara yang ampuh untuk empat kali membobol gawang Manchester City.
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah United banyak menggunakan dua bek sayap untuk menjaga lebar lapangan ketika menyerang. Situasi yang bisa dimanfaatkan Liverpool untuk melakukan serangan balik dengan mengeksploitasi ruang di belakang bek sayap.
4. Tren Mohamed Salah
Sebelum melawan Porto, nama Mohamed Salah selalu mampir ke dalam daftar pencetak gol. Tepatnya Salah selalu mencetak gol di tujuh pertandingan secara beruntun. Ada tren menarik dari kebiasaan Salah mencetak gol.
Dari 29 pertandingan musim ini, Liverpool hanya 8 kali tidak menang (baik kalah atau imbang) ketika Salah mencetak gol. Sisa 21 pertandingan berakhir dengan kemenangan. Jika Salah mampu mencetak gol, paling tidak, peluang menang Liverpool akan semakin besar. Tren ini, ditambah dukungan poin 2 dan 3, adalah ancaman terbesar bagi United.
5. Manchester United adalah musuh bersama dan dibenci Kepala Suku Mojok
Setan Merah ini adalah klub yang paling dibenci. Ya tak perlulah dijelaskan alasannya. Oleh sebab itu, akan menjadi kebahagiaan berjamaah ketika Liverpool bisa menang atas United.
Semakin banyak doa yang dikirim, akan semakin baik. Bisa jadi para pendukung City, Chelsea, Tottenham Hotspur, dan Arsenal akan mengirim doa yang sama: semoga Liverpool menang.