Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Soal Hubungan Seks Galih Ginanjar yang Diumbar, Bukannya Ini Revenge Porn, ya?

Audian Laili oleh Audian Laili
21 Juni 2019
A A
Seks Galih Ginanjar Diumbar, Revenge Porn MOJOK.CO

Seks Galih Ginanjar Diumbar, Revenge Porn MOJOK.CO

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Galih Ginanjar gagal move on sama mantan istri, ya? Kok sampai harus ngelakuin revenge porn?

Bukankah hubungan seks itu dikatakan sebagai sebuah hubungan intim karena dianggap saking sakralnya hubungan tersebut? Lantas, ketika hubungan tersebut diumbar-umbar ke orang lain bahkan ditayangkan pada publik, itu maksudnya apa? Apalagi, kalau diumbar-umbarnya sambil mengolok-olok pihak lain.

Sebetulnya yang lagi ngumbar-ngumbar ini pengin pansos atau karena memang kekurangan konten, sih? Nggak sadarkah, kalau hubungan seks itu dilakukan dengan consent? Dengan kepercayaan satu sama lain. Begitu pula soal bagaimana seharusnya privasi itu tetap terjaga?

Akun Youtube Rey Utami dan Benua dalam Mulut Sampah-nya, mengundang Galih Ginanjar—mantan pesinetron yang sekarang kayaknya udah jarang-jarang muncul di TV. Kayaknya loh, ya. Dalam tayangan tersebut, “ceritanya” mereka berdua sedang berbincang, bergosip, dan curhat yang fokus membahas soal hubungan pribadi Galih Ginanjar khususnya kehidupannya dengan mantan istrinya dulu.

Sebetulnya, saya nggak peduli-peduli amat dengan apa yang mereka bicarakan. Toh, nggak ada pengaruhnya juga bagi kehidupan saya. Namun, yang membuat saya merasa pengin ngaplok, ketika si Galih Ginanjar dengan penuh jumawanya bersyukur memiliki pasangannya yang sekarang. Selain setia dan bla-bla-bla, dia juga sangat memuaskannya di ranjang. Oke, saya masih tidak masalah sampai di sini. Meski deskripsi yang diberikan sudah cukup berlebihan. Toh, istrinya juga sudah mengkoar-koarkannya sendiri sebelumnya di media: tentang kehebatan mereka di ranjang.

Tetapi, ketika di kalimat-kalimat selanjutnya Galih Ginanjar mulai membanding-bandingkan hubungan ranjang tersebut dengan mantan istrinya, sungguh… smh~

Selain itu, dengan tanpa keragu-raguan macam apa pun, Galih menyebut kalau miss V milik mantan istrinya seperti ini seperti itu. Bahkan dia dengan mantapnya, menyamakannya dengan (((ikan asin))). Hal ini keluar dari mulut Galih Ginanjar setelah Rey Utami bilang,

“Udahlah ini kan obrolan dewasa, lo kan juga udah married. Jadi Barbie (istri Galih Ginanjar yang sekarang) ngomong dia itu kan tiga jam. Nah lo sama mantan lo gitu juga nggak?” Maaf nih, Mbak Rey? Yakin sampeyan menanyakan sesuatu yang sama sekali nggak butuh untuk diulas, semacam ini?

Jelas, di sini Galih sudah melakukan revenge porn. Di mana, sesuatu yang seharusnya menjadi konsumsi pribadi, dengan begitu ngawur-nya dibicarakan di depan umum. Tanpa ada persetujuan apa pun dari mantan istrinya. Hanya untuk menjatuhkan citra diri mantan istrinya dan menunjukkan bahwa dia menjadi pihak yang sungguh kasihan dalam hubungan tersebut.

Memang, semua orang bebas mengutarakan apa pun pendapatnya di era yang sungguh terbuka dengan informasi ini. Tapi mohon maaf nih, apakah saat merencanakan tayangan ini, tidak ada proses di otak? Setidaknya membantu untuk memilah, manakah yang seharusnya ditanyakan dan dibicarakan pada orang lain? Dan manakah yang lebih baik disimpan saja?

Meskipun Galih Ginanjar berkali-kali bilang kalau dia merasa sangat beruntung dengan kehidupannya saat ini. Saya kok nggak yakin, ya? Okelah, ngomongin mantan memang suatu hal yang sensitif. Sering kali perpisahan yang disepakati masih saja melahirkan dendam. Sehingga, kalau diberi kesempatan dan dipancing-pancing untuk ngerasani mantan, ghirah-nya masih begitu kuatnya. Langsung semangat untuk membicarakan segala kejelekan perilaku mantan saat mereka masih bersama. Ntah, memang untuk melampiaskan banyak hal yang masih mengganjal. Atau sebetulnya, justru sebagai bentuk meyakinkan diri sendiri lagi dan lagi, kalau perpisahan yang terjadi kemarin bukanlah keputusan yang salah.

Iya, nggak apa-apa kok, curhat kalau memang masih sakit hati—meski ngakunya nggak, sih. Tapi nggak kemudian sambil direkam dan ditayangin ke Youtube juga, kan? Menceritakan rahasia yang pernah kalian jalin bersama, ke orang lain aja salah. Apalagi kalau sampai dipublikasikan segala.

Tayangan ini bukan hanya sekadar informasi yang terlalu vulgar untuk kami konsumsi. Akan tetapi, juga sangat tidak pantas untuk dikonsumsi. Membicarakan hubungan seks, seharusnya memang bukan menjadi hal yang tabu. Apalagi, pentingnya pendidikan seks semakin sering disuarakan. Namun, konten-konten revenge porn semacam ini, justru menjadikan hubungan seks seperti sampah. Pada akhirnya, tidak dapat memberikan “nilai” apa-apa. Kecuali hanya bikin citra buruk pihak lain.

Kalau konten-konten revenge porn semacam ini semakin banyak. Bayangkan saja bagaimana nanti dampak buruknya? Ya, buat yang sedang dibicarakan. Ya buat orang-orang yang nonton. Apalagi yang diomongin itu, ibu dari anaknya sendiri, loh. Bukankah aib keluarga harusnya disimpan rapat-rapat? Jika itu terkuak atau malah dikuak sendiri, bukankah ini sama seperti sedang menelanjangi diri sendiri? Jika dia bisa bersikap seperti ini pada mantan istrinya, tentu dia dapat bersikap yang sama pada perempuan lain yang mungkin saat ini sedang dia puja-puja.

Iklan

Tidak hanya Galih Ginanjar saja yang omongannya butuh dipertanyakan. Namun, bagi saya, si penanya pun sama saja. Sebagai penanya, saya yakin Rey Utami pasti tahu betul ke mana arah pembicaraan tersebut. Dan bahkan, memang dia yang mengarahkannya dengan pertanyaan-pertanyaannya.

Sedihnya, Rey Utami justru begitu mudahnya tertawa-tawa, saat ada sesama perempuan yang menjadi korban revenge porn lelaki, bintang tamunya sendiri. Di mana letak empatinya sebagai sesama perempuan? Apalagi Rey sok tidak “habis pikir” dengan perilaku perempuan yang tengah dipergunjingkan tersebut. Hanya untuk terlihat sebagai perempuan yang lebih baik di mata orang lain. Aduh, sempat-sempatnya sindrom Ratu Lebah muncul di saat seperti itu.

Setengah jam lebih melihat video tersebut, kepala saya betul-betul jadi nyut-nyut. Begitu banyak penolakan dalam kepala saya “mendengar” obrolan mereka. Apa pun itu, postingan tersebut memang dibikin untuk di-bully. Membawa-bawa soal hubungan seks telah menjadi jalan viral paling mudah. Dan bodohnya, saya jadi salah satu yang menontonnya—bahkan kemudian membahasnya.

Jadi, wahai diri-diri yang menyebut dirinya content creator. Fyi aja, nih, begitu banyak hal yang bisa kalian ulas sebagai konten. Tolong, luangkan sedikit waktu untuk memberi kesempatan otak berpikir lebih waras. Seperti daripada ribet-ribet ngasih panggung buat Galih Ginanjar atau bahkan mengarahkannya untuk membicarakan hubungan seksualnya yang malah jadi revenge porn. Bukankah akan lebih berfaedah kalau kalian nggak posting apa-apa?

Terakhir diperbarui pada 26 November 2025 oleh

Tags: Galih Ginanjarhubungan seksrevenge pornRey UtamiYoutube
Audian Laili

Audian Laili

Redaktur Terminal Mojok.

Artikel Terkait

Nopek Novian: Godfather Konten Kampung yang Panen Dolar
Video

Kisah Komika Nopek Novian Jadi Godfather Konten Kampung di Madiun

17 Juni 2025
Google dan YouTube Beri Dukungan untuk UKM dan kreator MOJOK.CO
Ekonomi

Dukungan Google dan YouTube untuk UKM dan Kerator Lokal, Lebih Berdaya dengan Peluang Kerja Baru

2 Oktober 2024
Konten YouTube Influencer Bukan Segalanya bagi Dunia Kuliner Indonesia MOJOK.CO
Esai

Konten YouTube Influencer Bukan Segalanya bagi Dunia Kuliner Indonesia

15 April 2023
UGC, Pasar Besar yang Bakal Menjadi Pembeda di 2023 MOJOK.CO
Konter

UGC, Pasar Besar yang Bakal Menjadi Pembeda di 2023

29 Desember 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.