Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Hanya Selfie Nicholas Saputra, yang Sanggup Bikin Lelaki Memuji Lelaki Lainnya

Audian Laili oleh Audian Laili
19 April 2019
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Selfie Nicholas Saputra sungguh dinanti dan langsung jadi trending di sana-sini. Bahkan berhasil bikin lelaki memuji lelaki yang lain.

Menjadi hal yang biasa-biasa saja, ketika kita melihat perempuan memuji perempuan lainnya dengan mudah. Misalnya dengan bilang, “Duh, makin cantik aja, nih.” Yang seringnya, akan dibalas dengan pujian serupa oleh perempuan yang mendapatkan pujian tersebut. Namun harus diakui, kalau ungkapan ini sungguh jarang terjadi pada sesama lelaki. Malahan, kalau bisa sih, dihindari. Pasalnya, akan ada prasangka-prasangka mencurigakan jika sesama lelaki saling memuji seperti itu. Seperti, dikira tidak punya ketertarikan pada hubungan heteroseksual.

Tapi, postingan selfie Nicholas Saputra, yang sayangnya sudah dihapus setelah 24 jam itu, menunjukkan hal berbeda. Hasil kepo saya membaca komentar-komentar di postingan tersebut, tidak sedikit lelaki yang menuliskan ungkapan, “Wah, ganteng banget si Nico”, di kolom komentar. Dan ketika saya cek akun pribadi yang nulis komentar, nggak ada tanda-tanda bahwa dia tertarik dengan sesama jenis.

Ini sebuah kenyataan yang sangat jarang terjadi, jadi perlu diapresiasi. Selama ini ungkapan pujian yang dinyatakan pada sesama lelaki seolah menjadi hal tabu. Ada sebuah gengsi yang tinggi jika lelaki memuji lelaki lainnya yang tampak lebih oke, khususnya soal tampilan fisik. Apalagi dengan jelas menyebut “ganteng”.

Pujian yang paling pol diungkapkan pun, biasanya hanya sebatas kata “keren” dan “kharismatik”. Kata ganteng ini seolah memang perlu betul-betul dihindari supaya tidak menimbulkan prasangka dan perasaan jijik oleh lelaki yang mendapatkan pujian itu sendiri.

Gini, nih. Laki-laki biasanya nganggep perempuan itu ribet. Padahal, mohon maaf, wong, dia sendiri juga menyimpan keribetan itu sendiri. Hadeeeh~

Tapi, berkat foto selfie Nicholas Saputra, semua yang tidak mungkin menjadi mungkin. Foto selfie ini, seolah memang menjadi salah satu keajaiban dunia. Selain sebuah kejadian langka yang akan sulit diharapkan di Pemilu selanjutnya. Peristiwa bersejarah ini, juga berhasil membuat para lelaki mendobrak batas yang sejatinya sih, mereka-mereka juga yang bikin sendiri.

Ngomong-ngomong, memangnya kenapa, sih, para lelaki ini kayak anti banget memuji kelebihan lelaki lainnya? Apalagi kalau itu sudah bawa-bawa soal penampilan. Apakah sebuah gengsi yang tersimpan dalam dirinya itu sebegitu gedenya? Hmmm, saya juga tidak begitu memahaminya.

Begitulah dengan bagaimana cara antar lelaki mengekspresikan kedekatannya. Harus terlihat macho, jantan, dan secukupnya. Apalah itu, perilaku yang gandengan di jalan. Sangat nggak laki dan yang ada malah dianggap bikin jijik orang-orang sekitar. Begitu pula kalau lelaki nyender-nyender di pundak lelaki lain. Yang ada, mah, mereka dikiranya pacaran. Sementara kalau ini terjadi sesama perempuan? Ya, mereka dianggap sebagai sepasang sahabat dekat.

Tidak sedikit para lelaki yang protes dengan kenyataan ini. Seolah-olah, ada aturan di dalam masyarakat bahwa semua yang dilakukan oleh lelaki akan menjadi wajar kalau dilakukan juga oleh perempuan. Sebaliknya, sesuatu yang biasa dilakukan oleh perempuan, menjadi tidak wajar kalau dilakukan oleh lelaki. Ya, seperti interaksi sesama jenis di atas.

Lalu, mereka diam-diam memprotes adanya hukum alam kalau, “Perempuan selalu benar dan lelaki selalu salah”. Hanya berdasar perilaku yang banyak dianggap banci tersebut. Seperti, perempuan yang kelaki-lakian kemudian dianggap tomboy, nggak ada masalah berarti. Tetapi, kalau lelaki yang keperempuan-perempuanan kemudian dianggap banci, tentu bakal jadi masalah.

Sangat menyedihkan sebetulnya, ketika lelaki dididik sejak kecil untuk selalu kuat, nggak cengeng, harus sanggup berdiri tegak dengan kaki sendiri. Ketika seorang lelaki dibentuk untuk memiliki kepribadian demikian, maka menjadi sangat “nggak banget” untuk menunjukkan kelemahannya.

Padahal kan, setiap lelaki juga punya sisi feminis masing-masing, atau sisi anima kalau kata Carl Gustav Jung. Sayangnya, karena harapan dari masyarakat bahwa lelaki harus kuat, maka sisi emosional ini diabaikan. Jadinya, hanya separuh dari potensi diri saja yang dikembangkan.

Nah, karena kurang terbiasa menggali rasa sensitif di dalam dirinya, memberikan pujian dianggap sebagai sesuatu hal yang cemen atau menye-menye dan bisa melemahkan dirinya sendiri. Lantas, menjadi hal yang nggak penting-penting amat ada di dalam pergaulan. Padahal nih, bakal asik kalau lelaki terbiasa untuk saling memuji dengan santai, tanpa harus merasa takut dibilang aneh atau homo.

Iklan

Ah, tapi yaudah, sih. Setiap orang kan punya cara masing-masing untuk mengekspresikan perasaannya. Misalnya, kalau lelaki udah ngumpul mereka bakal saling menghina, tapi sebetulnya nggak serius menghinanya. Begitu pula dengan perempuan yang kalau ngumpul juga saling memuji, tapi sebenernya juga nggak serius memujinya.

Ya, setiap orang memang punya caranya sendiri-sendiri untuk mengekspresikan sesuatu. Tapi yang penting, sih, nggak perlulah sok ngejek, kalau seseorang punya cara berbeda dan nggak biasa di dalam pergaulan, untuk mengungkapkan sesuatu. Gitu.

Pokoknya, sekali lagi terima kasih untuk Mas Nicholas Saputra. Berkat selfiemu yang cuma 24 jam itu, berhasil menujukkan suatu hal yang biasa. Tidak hanya para kaum hawa saja yang tidak kuat melihat pesonamu. Namun, tidak sedikit kaum lelaki yang juga tidak kuasa melihatnya, hingga terlontar pujian-pujian begitu saja. Tanpa merasa takut dianggap apa-apa.

Percayalah, selfiemu itu tetap membekas di hidup kami. Kami pun memahami, sebagai lelaki sejati yang tidak mau begitu saja mengecewakan banyak orang, tapi tetap ingin menjalankan janji untuk menghapusnya setelah 24 jam. Foto profil di akun Instagram-mu tersebut, sudah cukup menjadi solusi yang menenangkan hati.

Ngomong-ngomong, maaf nih, Mas Nicholas. Pas hapus fotonya itu, ngerasa galau, nggak? Kan jumlah like dan komenannya itu cukup banyak, nih. Kepikiran untuk nggak dihapus dan lebih milih untuk di-arsipin saja, supaya bisa lihat sewaktu-waktu, nggak? Ya, siapa tahu, gitu. Kalau tipe galaunya Mas Nicholas mirip-mirip kami.

Terakhir diperbarui pada 19 April 2019 oleh

Tags: Gantenglelaki memuji lelakinicholas saputraPemilu 2019selfie Nicholas Saputra
Audian Laili

Audian Laili

Redaktur Terminal Mojok.

Artikel Terkait

Film Tukar Takdir Nggak Sekadar Adegan Mesra Nicholas Saputra dan Adhisty Zara dalam Mobil! Mojok.co
Pojokan

Film Tukar Takdir Nggak Sekadar Adegan Mesra Nicholas Saputra dan Adhisty Zara!

8 Oktober 2025
Nekat Ikut Lomba Mirip Nicholas Saputra meski Wajah Dibilang Mirip Fufufafa. MOJOK.CO
Aktual

Nekat Ikut Lomba Mirip Nicholas Saputra meski Wajah Dibilang Mirip Fufufafa

15 November 2024
survei pemimpin ideal menurut anak muda
Kotak Suara

Pemilih Muda: Daripada Pemimpin Sederhana dan Merakyat, Lebih Suka yang Jujur dan Anti-Korupsi

26 Maret 2023
populisme trump
Kotak Suara

Apa itu Populisme yang Disebut-sebut Menjadi Ancaman Demokrasi?

25 Februari 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.