MOJOK.CO – Mojok Institute mengajukan 5 solusi cepat dan mudah bagi kamu, para ladies, yang terjebak emosi cowok marah yang membingungkan.
Dear ladies, pernahkah kamu berada dalam situasi dan kondisi yang membawa laki-laki terdekatmu ngambek alias mutung alias pundung alias marah? Jika iya dan kamu suka bingung menghadapinya, mari rapatkan barisan kali ini.
Cowok marah merupakan hal yang susah-susah gampang untuk di-handle—yaaah persis kayak kita (hah, kita???) kalau lagi PMS dan menjadikan cowok sebagai sasaran amarah yang mendidih. Bedanya, cowok marah umumnya diwujudkan dalam minimnya suara, alias dia jadi diam saja, bukannya kayak kita (hah, kita???) yang kadang bawaannya ngomel panjang banget kayak kenangan masa lalu.
Terus, gimana dong cara menghadapi cowok marah yang baik dan benar? Mojok Institute telah mencoba mengumpulkan solusi dari permasalahan ini hingga tersusunlah langkah-langkah berikut:
1. Kasih Waktu Sendiri
Cowok, kalau lagi marah, biasanya memilih diam dan tidak terlalu ingin bicara banyak. Artinya, kamu perlu memberinya space dan waktu sendiri untuknya agar lebih khusyuk menikmati kediamannya.
Hmm, langkah pertama yang mudah, bukan?
2. Tak Perlu Menghujaninya dengan Pertanyaan
Sudah tahu cowokmu marah (baca di sini kalau mau memastikan apakah cowokmu marah atau cuma cuek), eh kamunya malah ngegodain dengan bertanya-tanya, “Kamu marah, ya, Mas? Marah, ya? Marah aja apa marah banget? Marah muda apa marah tua? Eh, itu sih ‘merah’, ya? Hehehe. Tapi, kamu kenapa, sih, harus marah? Marah lingkungan, ya? Eh, itu sih ‘ramah lingkungan’, ya? Hihihi!”
Hadeeeh, situ pengin cowok situ berubah makin emosi sampai jadi Hulk, ya???!!!
3. Baca Suasana Hatinya Lewat Chat
Kalau kamu sedang chatting dengannya dan dia tampak seperti sedang marah, hindari balasan-balasan yang justru membuatnya kian emosi. Misalnya, jika ia biasanya suka mengirimkan emoji, tiba-tiba kali itu ia tak lagi menggunakan emoji dan pesannya berubah singkat. Mungkin saja, cara ini digunakan untuk menunjukkan bahwa dirinya sedang marah, dan mungkin kamulah penyebabnya.
Untuk itu, nggak perlulah kamu tiba-tiba malah mengirimkan pesan WhatsApp yang panjang—saking panjangnya sampai muncul tulisan Read More—hanya untuk meminta maaf dan menuntut penjelasan kenapa dia bisa sampai marah. Please, deh~
4. Ajak Ngobrol dengan Topik Ringan
Setelah suasana hatinya sedikit mencair walau masih tampak marah, cobalah dekati dia dengan manis dan penuh senyum. Agar lebih akrab, ajaklah mengobrol hal-hal yang ringan dan santai. Ingat, hindari topik-topik berat yang justru membuatnya stres dan emosi lagi.
Yaaa, yang jelas, nggak mungkin, kan, kita ngajakin ngobrol cowok marah dengan topik semacam, “Menurut kamu, visi dan misi Jokowi-Ma’ruf Amin dan Prabowo-Sandi lebih reliable yang mana, sih, untuk kesejahteraan Indonesia, setidaknya dalam 5 tahun mendatang, jika ditinjau dari aspek kehidupan masyarakat, ekonomi, budaya, dan jati diri Indonesia di mata dunia?”
Halah, ngomong opoooo, kowe ki!
5. Nggak Usah Balas Marah
Ini, nih!!! INI, NIH!!! Kebiasaan jelek beberapa perempuan dalam menghadapi cowok marah sesungguhnya cuma satu: ikutan marah. Padahal, menurut beberapa cowok, kunci yang harus dimiliki perempuan menghadapi emosi lelaki itu adalah sikap sabar. Kalau nggak sabar, bisa-bisa ambyar!
Tapi ya gimana lagi, ya Ladies—sabarnya perempuan itu, kan, kadang udah kepakai untuk menghadapi sikap lelakinya yang nyebelin. Iya, nggak? Ha wong ditungguin balas WhatsApp dari sore, eeeeh ternyata malah lagi nge-like-in foto teman ceweknya di Instagram! Ih, dikira kita nggak tau, kali! Sebel!
Udah ah, mau marah dulu!