MOJOK.CO – Sebagai orang kaya, Raline Shah mungkin tak mengalami ini: daftar upaya sobat misqueen di ambang menghilangnya lembaran duit dalam dompet.
Aktris tanah air, Raline Shah, baru saja mempromosikan film terbarunya berjudul Orang Kaya Baru (OKB). Dalam film ini yang ditulis naskahnya oleh sineas Joko Anwar ini, Raline memerankan tokoh Tika, seorang anak dari keluarga yang hidup dengan sederhana.
Diakui Raline Shah, film ini mengajarkan banyak hal padanya. Namun, ada satu pelajaran paling sulit yang dipetik olehnya: ternyata berakting menjadi orang miskin itu susah.
[!!!!!1!!!!1!!!!!]
Ya, ya, ya, bagi seorang Raline Shah, menjadi sobat misqueen alias orang miskin ternyata susah, Pemirsa. Meski cukup tengil, rasanya wajar-wajar saja kita memaklumi pernyataan Raline. Ya monmaap nih, Raline pakai kaus oblong aja tetap kelihatan aura orang kayanya, Sis!
Setidaknya, ada 7 hal yang Raline lewatkan dari pengalaman seru sobat misqueen dalam menjalani hidup. Sebagai orang kaya, Raline Shah mungkin tak mengalami ini, tapi setidaknya—kalau Raline baca—daftar ini bisa dipakai sebagai to-do-list untuk menghayati peran sebagai manusia yang hidup di ambang menghilangnya lembaran duit dalam dompet.
1. Sujud Syukur Nemu Uang di Saku
Kalau kata tokoh Keluarga Cemara, harta yang paling berharga adalah keluarga. Namun, ini berbeda halnya dengan manusia seperti kita (hah, kita???) yang sering tiba-tiba kehabisan uang di tengah bulan. Sontak, kita pun mencari uang di mana aja. Bahkan, di kapal selam juga bisa.
Eh, maaf. Itu mah iklan Spotify Premium, ya?
Untuk itulah, Mbak Raline Shah, menemukan uang di dalam saku celana pun sungguh menjadi harta yang paling berharga. Setidaknya, kami tidak lagi merasa miskin-miskin banget karena udah “naik kelas” ke level ‘manusia miskin aja’.
2. Pelit Kuota, Terutama untuk Buka YouTube
Lagi asyik-asyik buka hape dan menonton kira-kira 82.328 video di YouTube serta Instagram, keringat dingin langsung menjalar di seluruh tubuh saat melihat aimbol H+, atau 3G, atau 4G di kanan atas layar hape: ternyata kita daritadi internetan pakai kuota, bukan WiFi!!!!!!11!!!1!
Bagi sobat misqueen seperti kita (hih, naudzubillah, kita???), peristiwa ini sama berbahayanya dengan adegan Tom dalam Tom and Jerry kejepit pintu sampai gepeng. Kuota itu mahal, Bos! Kalau langsung habis dan kita lagi nggak punya uang dan nggak nemu di saku, gimana dong???
3. Satu Es Teh, Sedotannya Dua
Dengan alasan “agar romantis” atau “solidaritas”, dalam hidup ini pasti ada pengalaman di mana kita membeli satu jenis minuman (biasanya es teh atau es jeruk) bersama seorang teman. Meski harga minuman ini tergolong terjangkau, kita pun pasti pernah hanya membeli satu porsi, lengkap dengan dua sedotan (atau tiga, kalau satu geng isinya bertiga).
Buat apa? Ya buat minum barengan, lah!
Raline Shah kalau ngelihat betapa mirisnya kita (hah, kita???) berbagi es teh pun kayaknya bakal kasihan. Eh, atau dia justru akan minta sedotan dan ikut bergabung demi peran serupa di masa depan?
4. Bertahan dengan Produk-Produk Kecantikan yang Mau Habis
Sampo habis? Campurin dulu pakai air. Odol habis? Pencet-pencet dulu sampai ada yang keluar. Cushion foundation abis? Tekan-tekan dulu puff-nya di sponge sampai menyerap foundation untuk satu muka.
Bertahan hidup dengan produk-produk sisaan adalah kemampuan hidup yang wajib dikuasai mereka-mereka yang memang terbiasa survive di batas-batas akhir UMK Jogja. Yaaah, secara sederhananya sih: kalau bisa memaksimalkan keadaan yang ada, kenapa harus mengeluarkan uang untuk barang baru lagi?
5. Ngincar Promo Marketplace
Selain WA dari pacar, ada satu hal lagi yang membuat kepala pengguna hape menunduk memandangi layar: promo besar-besaran di marketplace. Potongan harga hingga promo diskon dan pulsa gratis dengan cara menggoyang-goyangkan hape juga salah satu cara favorit sobat misqueen mendapatkan kebahagiaan.
Raline Shah, apakah kamu merasakannya juga: bangun tengah malam hanya untuk cek promo atau berhenti sejenak dari kerjaan demi membeli powerbank yang harganya 15 ribu selama masa promo?
6. Ngumpetin Baju Incaran di Toko
Tak selamanya semua orang masuk ke toko pakaian dengan membawa uang cukup. Kebanyakan, mereka justru membawa harapan berlebih, diimbangi dengan perasaan semangat untuk window shopping. Nah, prinsip ini juga dianut oleh sebagian masyarakat sobat misqueen, Saudara-saudara.
Saat sedang mengamati baju-baju yang digantung maupun ditumpuk, biasanya ada satu baju sialan yang menarik hati, tapi berbahaya bagi dompet. Dengan tekad “aku-akan-membelinya-kapan-kapan-kalau-punya-uang”, kita (hah, kita???) pun memutuskan untuk ngumpetin baju tadi di tumpukan yang lebih dalam, dengan harapan si baju tak akan ditemukan oleh pengunjung toko lain.
7. Menghitung Total Belanja Sebelum Bayar di Kasir
Dalam aktivitas belanja bulanan maupun harian di Indomaret, sadar atau tidak sadar, sering kali kita merasa insecure. Ngaku aja, deh: pernah, kan, situ belanja sambil menghitung di kepala estimasi total belanjaan yang diambil, untuk kemudian bertanya-tanya apakah jumlahnya bisa dibayar penuh dengan jumlah uang yang dibawa di dalam dompet??? Pernah, kan???
Yah, nggak papa juga, sih, kalau pernah. Tapi, Raline Shah kira-kira begini juga nggak, ya?