Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Lima Jenis Orang Goblok yang Bisa Anda Temui saat Berhenti di Lampu Merah

Lampu merah artinya berhenti, lampu hijau artinya jalan, lampu kuning artinya hati-hati.

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
13 April 2018
A A
Lima Jenis Orang Goblok yang Bisa Anda Temui saat Berhenti di Lampu Merah MOJOK.CO

Lima Jenis Orang Goblok yang Bisa Anda Temui saat Berhenti di Lampu Merah MOJOK.CO

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Warna merah yang menyala di lampu lalu lintas menunjukkan waktunya telah tiba untuk pentas sekumpulan orang-orang goblok area jalan raya.

Lampu merah artinya berhenti, lampu hijau artinya jalan, lampu kuning artinya hati-hati. Makna-makna warna di APILL (Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas) alias traffic light ini sudah jelas diketahui banyak orang. Bahkan, anak TK juga tahu kali, ya?

Sayangnya, dalam keadaan berkendara dan kena lampu merah, tetap saja ada hal-hal yang bikin kepala geleng-geleng tak percaya. Masih mending kalau cuma geleng-geleng—kadang malah sampai bikin kesel pangkat seratus!

Singkatnya, fenomena ini telah melahirkan setidaknya lima jenis orang goblok yang sangat mungkin Anda temui saat berhenti di lampu merah.

1. Orang yang klakson sebelum hijau

Zaman sekarang, lampu lalu lintas telah dilengkapi dengan timer hitungan mundur sampai kembali menunjukkan lampu hijau. Tapi masalahnya, saat angka belum benar-benar menunjukkan angka 0, beberapa pengendara dengan brutalnya menekan klakson keras-keras.

Bayangkan! Baruuuuuu aja angka menunjukkan detik ke-5, eh tahu-tahu orang di belakang nglakson keras banget, mengisyaratkan Anda untuk segera jalan. Kesel nggak, sih? Apa coba maksudnya? Apakah dia belum mengerti bahwa warna merah pada lampu lalu lintas itu artinya berhenti? Atau, jangan-jangan, dia tertukar dengan makna warna merah pada bendera, yaitu berani? Gitu??? Hah???

Huft. Cobalah, Ibu-Ibu, Bapak-Bapak, Kakak-Kakak, kalau belum hijau ya nggak usah berisik mencet-mencet klakson. Itu n-o-r-a-k.

2. Orang yang berhenti melebihi garis depan atau masuk ke zebra cross

Di area lampu lalu lintas, jalan rayanya dihiasi dengan garis putih sebagai markah jalan yang menjadi penanda antara tempat berhentinya kendaraan bermotor dan area berhenti khusus untuk pengendara sepeda serta zebra cross.

Nah, golongan orang goblok kedua di lampu merah traffic light adalah mereka-mereka yang nekat maju terus-menerus sampai melebihi garis dan masuk ke area zebra cross. Kenapa goblok? Ya karena orang-orang ini nggak mikirin gimana kabarnya orang yang akan menyeberang jalan kalau lahannya dijarah. Apakah itu berarti mereka harus nyeberang sambil nyelip-nyelip di antara bodi mobil dan asap knalpot motor? Terus, kalau kendaraan-kendaraan itu berhenti di area khusus berhenti sepeda, di mana sepeda-sepeda itu nantinya akan berhenti? Di tengah-tengah perempatan jalan???

3. Orang yang naik ke trotoar

Hampir sama dengan poin nomor 2, Anda pasti cukup sering melihat tipe orang goblok nomor 3 ini. Bedanya, orang-orang di nomor 3 secara spesifik adalah para pengendara sepeda motor karena membutuhkan kelihaian dan fleksibilitas menggunakan kendaraan.

Saat traffic light menunjukkan lampu merah, kaum-kaum roda dua yang terjebak di balik bokong truk dan mobil langsung memiliki hasrat untuk maju ke depan agar lebih cepat menyelesaikan tanggungan lampu merah. Maka, trotoar yang dibuat untuk pejalan kaki pun menjadi sasarannya. Pengendara sepeda motor ini, dengan penuh percaya diri, naik ke trotoar untuk menyalip kendaraan lain yang sedang berhenti. Alhasil, para pejalan kaki—lagi-lagi—harus pasrah karena lahannya dijarah.

Hmmm, mbok ya goblokmu tuh jangan merugikan orang banyak gitu loh, Kak.

4. Orang yang maunya berhenti di tempat teduh

Sebagaimana poin nomor 3, Anda akan menemukan jenis orang goblok berikut ini di atas sepeda motornya. Mereka-mereka ini adalah orang yang patuh aturan: selalu berhenti saat lampu merah menyala. Nah, gobloknya, mereka berhenti terlalu cepat daripada seharusnya. Lampu merahnya masih 50 meter, eh langsung ngerem. Kenapa?

Ternyata, mereka hanya mau berhenti di tempat yang teduh-teduh saja, misalnya yang terkena bayangan pohon  atau mobil!

Iklan

Ngeselin nggak, sih? Lagi bawa kendaraan santai-santai, lihat lampu merah dengan tempat berhenti yang masih kosong, eh tahu-tahu motor depan Anda berhenti hanya karena ogah kepanasan. Apakah mereka nggak mikir kalau tindakan mereka ini berbahaya dan bisa bikin kaget orang di belakangnya? Lantas, apa lagi dong sebutan yang tepat untuk manusia macam ini selain goblok?

5. Orang yang berhenti di lajur untuk belok kiri

Beberapa lampu lalu lintas mewajibkan seluruh pengendara berhenti sebelum hijau, tapi ada pula yang mempersilakan pengendara yang hendak belok kiri untuk tetap jalan. Sayangnya, karena kegoblokan yang merajalela, saat lampu merah, pengendara kendaraan bermotor yang akan belok kanan dan lurus pun serta-merta berhenti di lajur khusus bagi mereka-mereka yang akan berbelok kiri!

Alhasil, antrean pengendara di lajur kiri memanjang. Kendaraan-kendaraan yang benar-benar akan berbelok kiri jadi harus ikutan menunggu lampu merah. Orang-orang goblok yang merampok jalur kiri ini diklakson, tapi cuek bebek. Beberapa dari mereka malah menoleh dengan sinis, seolah-olah dia adalah korban yang dipersekusi oleh bunyi klakson.

Helloooooowww, giliran rampok-merampok hati aja ribut, lah sekarang kok situ malah dengan santainya ngerampok lajur orang~

BACA JUGA Helm Cargloss Melanjutkan Kenangan Helm INK yang Pernah Menyelamatkan Nyawa Saya dan tulisan lainnya dari Aprilia Kumala.

Terakhir diperbarui pada 21 Oktober 2021 oleh

Tags: APILLbelok kiri jalan teruskebiasaan buruklampu lalu lintaslampu merahorang gobloktraffic light
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Penulis lepas. Pemain tebak-tebakan. Tinggal di Cilegon, jiwa Banyumasan.

Artikel Terkait

perempatan ringroad condongcatur sleman menyiksa warga jogja.MOJOK.CO
Ragam

Perempatan Ringroad Condongcatur, Titik Lampu Merah Terlama di Jogja Dihindari karena Macetnya Bisa Picu Pasangan Bertengkar

9 Februari 2024
Lampu merah terlama di Jogja. (Ilustrasi Ega Fansuri/Mojok.co)
Geliat Warga

Menghitung Lampu Merah Terlama di Jogja, Apakah Simpang Empat Pingit Tetap Juara?

9 Agustus 2022
ilustrasi Kecanduan Gadget sampai Makan sambil Nonton Hape, Cara Makan Ngawur yang Menyenangkan mojok.co
Pojokan

Kecanduan Gadget sampai Makan sambil Nonton Hape, Cara Makan Ngawur yang Menyenangkan

15 November 2021
Panduan Sukses Jadi Orang Goblok
Esai

Panduan Sukses Jadi Orang Goblok

20 April 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.