Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Menilai Buku dari Covernya, Menilai Seseorang dari Pakaiannya

Agus Mulyadi oleh Agus Mulyadi
26 September 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

“Don’t judge a book by its cover…” 

Mari kita artikan peribahasa ini secara letterlek— versi Jakselnya: literally. Jangan menilai buku dari covernya. Dalam sisi penilaian kualitas, peribahasa di atas tentu saja benar adanya. Sebab, kualitas sebuah buku memang berdasarkan apa yang ditawarkan melalui isi bukunya, bukan tentang bagaimana covernya.

Namun kalau dalam sisi bisnis perbukuan, “Don’t judge a book by its cover…” adalah hal yang tentu saja bisa salah besar.

Buku dari penerbit nampang di toko buku dengan segel plastik. Pengunjung toko buku tak boleh seenaknya membuka segel tersebut. Maka, jalan bagi pembeli untuk mempertimbangkan untuk membeli atau tidak buku tersebut, selain penulis (dan mungkin sinopsis atau endorse-annya) tentu saja adalah cover.

Di era yang dominan visual seperti saat ini, buku buruk asal covernya bagus dan instagramable pun bisa laku.

Cover itu penting. Ia menjadi representasi atas isi. Logikanya, naskah bagus selayaknya pasti digarap dengan bagus, termasuk tata letaknya, ilstrasinya, sampai covernya.

Dalam bisnis buku, itu lumrah.

Ya, content is a king, tapi perlu diingat, kadang, cover is a queen. Dan kita semua tahu, King cenderung manut dan nurut sama queen.

Hal ini tentu bisa kita implementasikan pula pada cara berpakaian, alias cover manusia secara visual.

Peribahasa “Don’t judge a book by its cover” bila dipadang dari sisi berpakaian manusia bisa diartikan kurang lebih begini: Jangan menilai seseorang dari pakaiannya, tapi nilailah dari hati, sifat, kelakuan, dan perangainya.

Sama seperti buku, dari sisi penilaian, peribahasa itu tentu benar mutlak. Sebab, kualitas manusia tidak melulu ditentukan melalui pakaian. Jaman sekarang, mudah ditemukan orang baik namun penampilannya preman. Tak sedikit pula orang yang kerap tampil dengan pakaian alim namun kelakuannya bejat. Lonte jaman sekarang banyak yang jilbaban, dan pelanggannya juga banyak yang sorbanan.

Namun, dalam urusan interaksi dan psikologi sosial, peribahasa di atas tentu saja bisa salah belaka.

Jangan menilai seseorang dari pakaiannya, tapi nilailah dari hati, sifat, kelakuan, dan perangainya. Ini terlihat mudah, tapi nyatanya sangat sulit.

Ada banyak orang yang tak punya cukup waktu untuk bisa menilai seseorang dari hati, sifat, kelakuan, dan perangainya. Maka, salah satu jalan pintas paling mudah untuk menilai seseorang ya lewat pakaian.

Iklan

Itulah sebabnya kenapa kalau interview kerja kita harus datang dengan pakaian yang tertib, kenapa kalau kita datang bertamu ke rumah seseorang kita sebaiknya menggunakan busana yang rapi, kenapa kalau kita datang ke rumah seseorang untuk melamar harus berpakaian yang sopan.

Bahkan saat sholat, meratap pada Gusti Alloh, entitas yang sudah pasti tahu bagaimana hati, sifat, dan perangai kita, kita tetap diperintahkan untuk menggunakan pakaian yang bersih, yang baik.

Kalau kata pepatah Jawa, “Ajining Diri Soko Lathi, Ajining Rogo Soko Busono”, kualitas diri dari omongan, kualitas raga dari pakaian.

Jadi kalau ada yang menganggap kita sebagai sosok yang urakan, tak bisa diharapkan, dan tidak teratur, hanya karena pakaian yang kita kenakan berantakan, maka mereka tidak sepenuhnya salah.

Terakhir diperbarui pada 28 September 2018 oleh

Agus Mulyadi

Agus Mulyadi

Blogger, penulis partikelir, dan juragan di @akalbuku. Host di program #MojokMentok.

Artikel Terkait

38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal. MOJOK.CO
Hukum

Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal

26 Desember 2025
Era transaksi non-tunai/pembayaran digital seperti QRIS: uang tunai ditolak, bisa ciptakan kesenjangan sosial, hingga sanksi pidana ke pelaku usaha MOJOK.CO
Ragam

Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha

26 Desember 2025
Event seni budaya jadi daya tarik lain wisata ke Kota Semarang selama libur Nataru MOJOK.CO
Kilas

Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya

26 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO
Kampus

Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

25 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Anugerah Wanita Puspakarya 2025, penghargaan untuk perempuan hebat dan inspiratif Kota Semarang MOJOK.CO

10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua

23 Desember 2025
ugm.mojok.co

UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

20 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Praja bertanding panahan di Kudus. MOJOK.CO

Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan

20 Desember 2025
Atlet pencak silat asal Kota Semarang, Tito Hendra Septa Kurnia Wijaya, raih medali emas di SEA Games 2025 Thailand MOJOK.CO

Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional

22 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel

23 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.