Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Lubang Keledai Itu Bernama Penerbangan Pesawat

Agus Mulyadi oleh Agus Mulyadi
22 Juli 2019
A A
bandara
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

“Mas,” ujar Kalis pacar saya dari seberang sana melalui sambungan telepon, “Aku kelihatannya nggak jadi pulang hari ini, jadinya besok, ini aku ketinggalan pesawat.”

“Lho, kok bisa?” balas saya.

“Ya bisa, soalnya jalannya macet, penerbangannya jam 6, aku berangkat dari Bogor jam 2, aku pikir aman, ternyata jalannya macet parah, nggak kekejar,” ujarnya dengan nada yang terdengar mimbik-mimbik.

Percakapan tersebut terjadi sekitar enam bulan yang lalu saat Kalis mengisi pelatihan menulis di Bogor.

Beberapa bulan setelah peristiwa tersebut, Hal yang sama terjadi. Namun kali ini dengan sebab yang berbeda. Kalis ketinggalan pesawat karena salah Bandara. Ia harusnya terbang dari bandara Halim Perdanakusumah, tapi karena ada miskomunikasi dengan supir, Kalis ternyata justru diantar ke Bandara Soekarno-Hatta.

Ia kembali mengadu pada saya. Dan tentu saja, masih tetap dengan mimbik-mimbik.

Saya omeli dia. “Kenapa kok bisa salah? Kamu ini berapa kali sih ke Jakarta kok sampai nggak ngeh mana jalan menuju Soetta dan mana jalan menuju Halim!”

Nah, hari minggu kemarin, hal yang sama terjadi kembali. Kali ini bukan murni kesalahan dia, namun tetap saja saya dongkol saat ia berkeluh-kesah tentang penerbangannya yang kembali kacau.

Ia harusnya pulang dari Jakarta ke Jogja. Penerbangan menggunakan Lion pukul 7 malam. Entah bagaimana ceritanya, penerbangan ternyata dimajukan menjadi jam 6. Ia tampaknya tidak mendapatkan pemberitahuan karena memang tiket itu bukan dia yang beli, melainkan panitia acara yang mengundang Kalis sebagai pembicara.

Saat ia mau check in, petugas memberitahu Kalis bahwa pesawatnya sudah berangkat. Maka, tak ada hal lain yang ia lakukan selain menumpahkan perasaannya pada saya melalui telepon.

“Maaaaaaas….” ujarnya. “Aku ketinggalan pesawat lagi. Penerbanganku dimajukan, aku nggak tahu.”

“Lha kamu kenapa selalu datang mepet-mepet?” Balas saya dengan nada yang keras. Jujur, saya merasa sudah hilang simpatik pada insiden yang seperti itu, sebab itu sudah terjadi berulang kali.

“Aku sudah di bandara sejak jam lima!”

“Lha trus kenapa kamu nggak langsung check in?”

Iklan

“Ya aku ngiranya kan penerbangannya jam 7, jadi aku santai-santai dulu, makan-makan dulu.”

Telepon saya tutup, saya dongkol setengah mati. Kenapa Kalis selalu saja terjebak pada lubang yang sama.  

Ada banyak orang yang pernah ketinggalan penerbangan pesawat, dan dari sekian banyak itu, mungkin hanya Kalis yang menjadikannya sebagai hobi.

Malam tadi, Kalis mengirimi saya pesan di whatsapp. Dia minta tolong untuk ditransferkan buat bayar tiket pulang dari Jakarta ke Solo. Rencananya dia akan pulang besok karena sehari sebelumnya, ia harus menginap semalam di Jakarta sebab penerbangannya yang ketinggalan itu.

Sesaat setelah saya transferkan uang buat bayar tiket itu, ia kemudian mengirim pesan.

“Ya Allah, Mas. Aku ternyata salah beli tiket. Harusnya Jakarta-Solo, tapi aku belinya Jakarta-Jogja.”

Saya membacanya dengan perasaan yang sangat dongkol. Kesalahannya kali ini mengingatkan saya pada kesalahan yang juga pernah ia lakukan sebelumnya. Di mana ia berangkat ke bandara Adi Sucipto untuk terbang ke Jakarta, tapi ternyata tiket yang dibeli adalah tiket Jakarta-Jogja, bukan sebaliknya. Kesalahan yang kemudian membuat dia harus beli tiket lagi dengan harga yang tentu saja tidak murah.

Kalis ini kalau pas nulis di media atau pas ngisi acara, keenceran otaknya kelihatannya sangat wah. Saya sering terkagum-kagum. Tapi saat harus berurusan dengan pesawat, entah kenapa, kecerdasannya langsung berubah payah.

Kadang dalam hati saya berpikir, jangan-jangan ia memang sangat terobsesi dengan keledai.

Terakhir diperbarui pada 22 Juli 2019 oleh

Tags: kekasihpenerbanganpesawat
Agus Mulyadi

Agus Mulyadi

Blogger, penulis partikelir, dan juragan di @akalbuku. Host di program #MojokMentok.

Artikel Terkait

Tips packing barang agar tidak over bagasi, termasuk saat naik pesawat MOJOK.CO
Kilas

Cara Packing Barang agar Nggak Over Bagasi, Salah Satunya saat Naik Pesawat

21 November 2025
naik pesawat, pengalaman pertama naik pesawat.co
Ragam

Pengalaman Pertama Naik Pesawat: Sok Berani padahal Takut Ketinggian, Berujung Malu dan Jadi Aib Tongkrongan

16 Juni 2025
Wings Air 22 Tahun Mengudara: Jangkau Pelosok Negeri hingga Torehkan Prestasi Jadi Operator ATR 72 Terbesar di Dunia
Kilas

Wings Air 22 Tahun Mengudara: Jangkau Pelosok Negeri hingga Torehkan Prestasi Jadi Operator ATR 72 Terbesar di Dunia

24 April 2025
Siasat Dapat Tiket Pesawat Murah dari Samarinda ke Aceh MOJOK.CO
Ragam

Pengalaman Naik Pesawat ke Aceh Cuma Rp2 Juta dari Tiket Asli Rp5 Juta, “Bonus” Kunjungi 2 Negara meski Harus Tidur di Lantai Bandara

25 Agustus 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Warung Jayengan Pak Tris di Solo. MOJOK.CO

Sempat Dihina karena Teruskan Usaha Warung Mie Nyemek Milik Almarhum Bapak, Kini Bisa Hasilkan Cuan 5 Kali Lipat dari UMK Solo

10 Desember 2025
Derita Warga Bener Meriah di Aceh: Terisolir, Krisis Pangan, Ditipu. MOJOK.CO

Sepekan Lebih Warga di Bener Meriah Aceh Berjuang dengan Beras 1 Kilogram dan Harga BBM yang Selangit

9 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Bahayanya Cadangan Pangan Beras Jika Tak Dikelola Saat Bencana Sumatra. MOJOK.CO

Pentingnya Cadangan Pangan Beras di Daerah agar Para Pimpinannya Nggak Cengeng Saat Darurat Bencana

8 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.