Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Mengapresiasi PSI yang Akhirnya Sampai Level Konsisten Untuk Tidak Konsisten

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
17 Desember 2019
A A
PSI Gibran politik dinasti MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Sebuah piala dengan judul: “Piala Konsisten Untuk Tidak Konsisten: Sebuah Baby Step dari PSI Menjadi Sekumpulan Politikus Indonesia Kayak Biasanya”.

Halo, PSI, selamat ya. Sebagai bagian dari media yang makin bahagia kalau terjadi keributan di dunia politik Indonesia, saya mengucapkan selamat dengan sangat tulus. Sekali lagi, PSI, selamat ya. Akhirnya, lho….

Tolong ya, PSI, ingat selalu pepatah yang lahir dari tengah Gurun Gobi. Bunyinya: “Mempertahankan itu lebih sulit ketimbang mencapai”. Jadi, tolong, pertahankan level konsisten untuk tidak konsisten kalian. Jangan sampai, usaha keras lewat branding anak muda, progresif, sekaligus mencla-mencle itu lalu hilang dalam sekejap.

Sejak partai ini lahir pada 16 November 2014 yang lalu, saya sudah optimis kalau PSI bakal sama saja. Tunggu dulu. Istilah “sama saja” itu bukan lantas negatif. Sudah menjadi seperti budaya di Indonesia (atau bahkan dunia) kalau politikus itu ya harus mencla-mencle. Jangan berani-berani kamu nggak “main aman” dengan konsisten untuk terus konsisten.

Lagian, politikus dan partai yang bisa konsisten untuk terus konsisten itu cuma mitos. Cuma cerita horor yang diceritakan para orang tua kepada anak-anak nakal yang nggak mau bobok siang. Atau cerita pemacu nafsu makan anak-anak yang bandel betul kalau suruh maka sayur.

Usaha keras PSI untuk nguri-uri atau mempertahankan kekayaan budaya harus diapresiasi. Sulit lho menghadapi hujatan netizen yang memberikan label penjilat penguasa kepada wajah PSI. Bro, Sis PSI, yang sabar ya. Tahu apa sih netizen itu? Mereka nggak tahu betapa sulitnya memasang wajah palsu di depan konstituen dan penguasa sekaligus. Wajah harus lebih lentur ketimbang seniman pantomim. Make up harus tebal dan harganya sangat mahal.

Oleh sebab itu, ketika partai anak muda ini mendukung Gibran Rakabuming Raka maju menjadi calon Wali Kota Surakarta 2020 ya harus diberi selamat. Jangan malah dihujat dan kredibilitas jiwanya dipertanyakan ketika mendukung politik dinasti.

Dulu sangat menentang, sekarang mendukung politik dinasti. Memang “anak baik”. Cep cep cep….

Saya kutip dari Tirto, Raja Juli Antoni pernah bilang begini:

“Inti dari demokrasi itu, kan, memberikan ruang seluas-luasnya kepada masyarakat dari latar belakang apa pun, apakah dia dari kalangan elite atau rakyat biasa supaya bisa berpartisipasi baik sebagai pemilih maupun orang yang dipilih. Dengan lahirnya politik dinasti itu justru mengingkari makna demokrasi itu sendiri.”

“Saya kira salah satu gerakan yang harus didorong sekuat mungkin oleh LSM dan parpol mulai melihat manusia sebagai manusia. Jadi manusia bukan dilihat dari hubungan biologis atau genetisnya. Jangan biarkan politik dinasti membunuh demokrasi.”

Sekarang, Bro Toni bilang gini:

“Jadi PSI pasti akan mendukung (Gibran atau Kaesang]), di Solo kami punya kursi. Apabila nanti pada saatnya melalui mekanisme, kalau salah seorang itu maju, PSI pasti akan dukung.”

Ya itu dia. Level konsisten untuk tidak konsisten. PSI membuktikan levelnya ke-imba-annya sebagai sebuah partai politik yang nempel mesra dengan penguasa. Nah, sampai di sini saya mau ngingetin aja sama Bro dan Sis. Ingat, mempertahankan itu lebih sulit ketimbang mencapai.

Iklan

Gini Bro, Sis. Nanti, ketika maju sebagai calon Wali Kota Surakarta, bisa kejadian Gibran dan PDI Perjuangan rangkulan dengan PKS. Ini cuma rasan-rasan saya saja, Bro, Sis. Belum kejadian, kok. Tapi Bro dan Sis tahu kan kalau PKS itu pemegang suara terbanyak kedua di Solo setelah PDI Perjuangan? Ya pastinya tahu. Sebagai anak milenial yang sangat terdidik jiwa dan hatinya pasti sangat tahu.

Dulu, ketika begitu militan di panggung pilpres, PSI sempat menegaskan kalau haram hukumnya bekerja sama bareng PKS. Dulu, Bro Toni yang negesin kalau haram hukumnya kerja bareng PKS. Sebegitu bencinya, ya?

“Sebagai partai nasionalis ideologis, PSI tidak akan berkoalisi dengan PKS di seluruh pilkada gubernur, bupati, dan wali kota di seluruh Indonesia. Haram bagi PSI berkoalisi dengan PKS. PSI dan PKS ibarat air dan minyak, yang tidak bisa disatukan. PSI percaya dengan demokrasi, tidak boleh bekerja sama dengan PKS, yang hanya menjadikan demokrasi sebagai alat untuk mendirikan pemerintahan Islam versi mereka.” Kata-kata Bro Toni ini dikutip Detik. Jadi saya nggak mengarang bebas, ya.

Ini lho Bro Toni. Nanti, kalau memang terpaksa harus bekerja sama dengan PKS, jangan setengah-setengah untuk tidak konsisten. Bilang aja dulu lagi mabuk kecubung atau lagi demam tinggi jadinya sampai mengigau. Yakin 100 persen saya netizen pasti tertawa. Menertawakan level konsisten untuk tidak konsisten PSI.

Tapi kan mereka menertawakan kamu, Bro. Bukan lagi menertawakan kebijakan PSI. Alihkan perhatian mereka dengan kelucuan-kelucuan. Bisa dengan bikin THREAD di Twitter atau bikin guyonan kayak Bro Uki. Ini teknik menghindar level imba. Netizen itu gampang lupa, kok.

Nah, terakhir, untuk merayakan milestone PSI, saya menyarankan kita buka patungan online. Kita sama-sama bikin piala untuk level konsisten untuk tidak konsisten. Seperti yang dulu PSI pernah bikin piala untuk Prabowo, Sandiaga Uno, dan Andi Arief.

Masih ingat dengan Piala kebohongan ter-lebay awal tahun 2019, piala kebohongan ter-HQQ awal tahun 2019, dan piala kebohongan ter-halu awal tahun 2019?

“Penghargaan ini diberikan karena baru awal 2019 sudah terjadi tsunami kebohongan yang dilakukan oleh mereka bertiga,” kata Sekjen PSI Raja Juli Antoni dalam jumpa pers di Kantor DPP PSI di Jakarta pada Jumat, 4 januari 2019 lalu.

Saya juga urun judul untuk penghargaan itu: “Piala Konsisten Untuk Tidak Konsisten: Sebuah Baby Step dari PSI Menjadi Sekumpulan Politikus Indonesia Kayak Biasanya”. Piala ini bisa dipigura atau ditanam di sebuah patung untuk ditaruh di trotoar depan kantor PSI. Selamat ya Bro, Sis. I love you all.

BACA JUGA PSI Kirimkan Piala Kebohongan Untuk Prabowo, Sandiaga, dan Andi Arief atau tulisan Yamadipati Seno lainnya.

Terakhir diperbarui pada 17 Desember 2019 oleh

Tags: calon wali kotagibranjokowipolitik dinastipsi
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Kereta Cepat Whoosh DOSA Jokowi Paling Besar Tak Termaafkan MOJOK.CO
Esai

Whoosh Adalah Proyek Kereta Cepat yang Sudah Busuk Sebelum Mulai, Jadi Dosa Besar Jokowi yang Tidak Bisa Saya Maafkan

17 Oktober 2025
Sipil Harus Saling Jaga: Saat ini, Pemerintah Semakin Kelam MOJOK.CO
Esai

Sipil Harus Saling Jaga: Saat ini, Pemerintah Semakin Kelam dan Kita Hanya Punya Satu Sama Lain

25 Maret 2025
Sialnya Warga Banjarsari Solo: Dekat Rumah Jokowi, tapi Jadi Langganan Banjir Gara-gara Proyek Jokowi.MOJOK.CO
Aktual

Sialnya Warga Banjarsari Solo: Dekat Rumah Jokowi, tapi Jadi Langganan Banjir Gara-gara Proyek Jokowi

7 Maret 2025
3 Rupa Nasionalisme yang Mewarnai Indonesia Hari Ini MOJOK.CO
Esai

3 Rupa Nasionalisme yang Mewarnai Indonesia Hari Ini

26 Februari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.