Resahnya Anak Petani di Pekanbaru Akibat Harga Pinang Tak Kunjung Naik

Resahnya Anak Petani di Pekanbaru Akibat Harga Pinang Tak Kunjung Naik MOJOK.CO

Ilustrasi Resahnya Anak Petani di Pekanbaru Akibat Harga Pinang Tak Kunjung Naik. (Mojok.co)

Pinang atau Areca catechu merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat. Buah ini adalah salah satu hasil perkebunan yang menunjang perekonomian di daerah saya, Pekanbaru. Bahkan beberapa penduduk di sini menjadikan hasil buah pinang ini sebagai mata pencaharian pokok mereka. 

Dulu harga pinang sangat tinggi, per kg harganya sekitar Rp15.000 – Rp20.000. Namun, sejak awal tahun 2023 ini harganya sangat anjlok. Hingga di akhir bulan Oktober 2023 harganya per kg hanya Rp 3.000.

Entah apa yang menjadi penyebab turunnya harga buah pinang. Keresahan semakin menjadi karena selain turunnya harga, semua bahan pokok yang harus dibeli untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari malah naik, sementara pemasukan semakin menipis.

Ayah saya juga memiliki kebun pinang, saat harga tinggi, pemasukan keluarga kami cukup besar. Namun, karena sekarang harganya anjlok, petani jarang yang memanen atau mengambil di kebun karena pengerjaannya tidak sesuai dengan hasilnya. 

Pemasukan pun kian menurun. Banyak penduduk yang membiarkan buah pinangnya berjatuhan tak mereka ambil. Kami saat ini hanya berharap kepada pemerintah setempat agar mampu mengatasi hal ini, karena sangat banyak penduduk yang mengalami krisis ekonomi akibat dari turunnya harga buah pinang.

Nuraisya Pekanbaru icaraisya161099@gmail.com

BACA JUGA Gen Z yang Terbebani karena Selalu Dituntut Sukses di Usia Muda dan keluh kesah lain dari pembaca Mojok di UNEG-UNEG

Keluh kesah dan tanggapan Uneg-uneg  bisa dikirim di sini

Exit mobile version