Saya ingin menyampaikan uneg-uneg saya sebagai warga Jambi. Mengapa sampai sekarang tidak ada angkutan kereta di provinsi ini?
Entah saya harus mulai dari mana. Mungkin lebih baik saya hantarkan terlebih dahulu dengan sebuah berita. Tepat di tahun ini pemerintah sedang gencar-gencarnya melakukan dan menyelesaikan pembangunan infrastrukturnya. Salah satunya kereta cepat Indonesia-China.
Proyek prestisius ini terletak di tanah Jawa. Proyek yang menghabiskan sungguh banyak biaya hingga harus ditambal oleh APBN negara, walaupun dulu presiden pernah berkata, “Proyek Kereta Cepat Indonesia tidak akan menggunakan dana APBN”. Ya begitulah.
Tapi hal ini bukanlah keluh kesah yang akan saya bahas. Saya ingin lebih menyoroti bagaimana timpangnya pembangunan antara tanah Jawa dengan tanah Sumatera. Khusus di tempat saya besar dan menetap, yakni provinsi Jambi yang tercinta.
Ya bagaimana bisa saya bilang, jika di sana masyarakatnya sedang bersenang-senang mencoba kereta cepat. Namun di sini (Jambi), bagaimana ingin mencoba, kereta saja belum ada. Dalam benak saya berkata, kapan ya Jambi punya kereta ?
Huft…. Saya hanya bisa menghela nafas. Kereta yang menjadi moda transportasi utama masyarakat di Jawa, tapi di Jambi belum pernah ada. Di Jambi, masyarakat jika ingin bepergian dalam provinsi, hanya bisa menggunakan jalan raya.
Jalanan macet karena angkutan batu bara, warga Jambi butuh kereta
Di jalan raya kita tidak bisa selalu berharap akan lancar dan saja. Karena sudah pasti macet akan selalu ada. Apalagi di Jambi saat ini, sedang sibuk-sibuknya dengan permasalahan kemacetan yang disebabkan oleh angkutan batu bara.
Pernah ada berita, bagaimana masyarakat menjadi menderita, karena harus terjebak macet selama seharian penuh akibat angkutan batu bara. Hati saya langsung ingin berkata, jika ada kereta pasti masalah ini tidak akan pernah ada. Dengan adanya kereta bisa menyelesaikan 2 masalah utama yang tengah menjerat.
Pertama, dengan adanya kereta, kemacetan tidak akan terjadi, karena masyarakat akan terurai, ada yang menggunakan jalan raya dan ada yang menggunakan moda transportasi kereta. Kedua, dengan adanya kereta, pengiriman batu bara tidak akan melalui jalan raya. Batu bara akan diangkut dengan kereta, jadi jalanan tidak penuh dengan angkutan batu bara.
Ya, tapi itu hanya angan-angan dari saya, apabila Provinsi Jambi punya Kereta. Semoga saja suatu saat nanti pemerintah mendengar keluh kesah dari rakyat biasa ini. Serta semoga ketika saya masih hidup di dunia, saya bisa merasakan moda transportasi yang bernama Kereta.
Ryan Wahyu Buluran Kenali, Telanaipura, Kota Jambi, Jambi [email protected]
BACA JUGA Kemacetan Lampu Merah Kletek Sidoarjo yang Tidak Populer seperti Perempatan Gedangan dan keluh kesah lain dari pembaca Mojok di UNEG-UNEG
Keluh kesah dan tanggapan Uneg-uneg bisa dikirim di sini.