Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Sapa Mantan

Yang Nyinyirin Kriteria Pasangan Itu Punya Masalah Apa, sih?

Paula Gianita Primasari oleh Paula Gianita Primasari
18 Mei 2022
A A
Yang Nyinyirin Kriteria Pasangan Itu Punya Masalah Apa, sih?

Yang Nyinyirin Kriteria Pasangan Itu Punya Masalah Apa, sih? (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kriteria pasangan kok dinyinyirin, ada masalah apa siiih?

Netizen Indonesia, kalau sudah menemukan bahan tubir, bagai hiu mencium darah, alias jadi beringas dalam sekejap. Masalahnya, apa-apa bisa jadi bahan tubir. Jadi, media sosial bisa diibaratkan kolam yang berisi penuh hiu alias n666ri.

Saya serius perkara apa-apa bisa jadi bahan tubir. Masalah personal pun bisa jadi bahan tubir, kriteria pasangan contohnya. Kriteria pasangan lho, digawe ribut. Contoh terbaru, si mas-mas itu yang cari pasangan lewat media sosial, dan menyebarkan kriteria pasangannya di medsos.

Masalahnya, jika netizen sudah menyerbu, permasalahannya kerap melebar. Yang awalnya perkara kriteria pasangan, bisa jadi melebar ke arah tinggi badan, gaji, aib, preferensi makanan, kepala desa yang dipilih, dan klub bola mana yang ia dukung. Nah, itu kan yang nggak lucu.

Ilustrasi gibah (Pixabay.com)

Padahal, nggak ada yang salah lho. Memanfaatkan media sosial untuk mencari pasangan sesungguhnya sudah dilakukan oleh masyarakat sejak lama. Beberapa dekade yang lalu, ketika penggunaan internet belum semarak sekarang, orang-orang banyak yang memasukkan data diri serta kriteria pasangan mereka di media cetak seperti surat kabar. Bahkan, media televisi pun beberapa kali pernah menayangkan ajang pencarian jodoh yang dikemas seperti reality show, terlepas apakah tontonan tersebut settingan atau murni tanpa rekayasa. Intinya, cari jodoh itu bisa pake cara apa pun, bahkan lewat media sekalipun.

Sayangnya, kejujuran untuk memberikan info mengenai poin yang diharapkan dari calon pasangan tersebut sering disalahartikan, bahkan dibelokkan menjadi sesuatu yang pantas untuk dicibir. Suatu kali, seorang selebtwit menuliskan bahwa ia menginginkan pasangannya kelak berpenghasilan minimal di angka dua digit. Sontak saja, netizen langsung memberondong twit tersebut dengan berbagai komentar. Ada yang setuju, tak sedikit pula yang mencemooh. Sisi yang kontra berpendapat bahwa nominal tersebut tidak masuk akal. Lebih jauh lagi, ada yang mengatakan kalau si selebtwit yang kebetulan perempuan tersebut, matre.

Uang (Pixabay.com)

Oke, kita kesampingkan dulu apa motivasi dari blak-blakkannya seseorang menyampaikan minimal penghasilan calon pasangan hidupnya. Tapi jelas, hal ini tidak melanggar hukum dan sah-sah saja dilakukan. Toh, kriteria penghasilan itu pada dasarnya seperti kriteria lain, misalnya rambut hitam, wajah oval, kalau bisa asli daerah X. Sama saja kan?

Lagian aneh. Kenapa kriteria penghasilan jadi masalah, tapi yang lain nggak? Kenyataannya, penghasilan memang jadi hal esensial dalam hidup. Kok dimasalahin?

Baca Juga:

4 Jasa yang Tidak Saya Sangka Dijual di Medsos X, dari Titip Menfess sampai Jasa Spam Tagih Utang

Netizen Indonesia Memang Paling Nggak Sopan, di Tengah Kabar Duka Masih Ada yang Bacot Ngeributin Agama Kiki Fatmala

Mencibir kriteria pasangan, jujur saya, adalah hal yang paling aneh. Sebab, hal ini adalah hal paling esensial. Kalau sampai salah, yang menderita kita. Pacar aja bisa bikin hidup hancur, apalagi suami/istri. Ini perkara hidup-mati, Bos.

Sudah tau sepenting itu, kenapa nyinyir? Kenapa standarmu dipaksakan untuk orang lain?

Padahal, andai dia keukeuh dengan kriterianya, itu nggak berpengaruh sama hidupmu. Kamu tetap bisa ngopi seperti biasa. Gajimu juga tidak berkurang, dunia tetap gini-gini aja. Lalu, kenapa nyinyir?

Dijodohin oleh semesta (Pixabay.com)

Kesimpulannya, mengunggah persyaratan calon pasangan di publik itu tak perlu dinyinyirin kecuali memang kalau situ nganggur. Anggap saja, hal tersebut seperti sedang melakukan segmentasi pasar. Elo jual, gue cocok, beli. Sesederhana itu. Kalaupun memang kita tidak masuk segmentasi tersebut, ya, mundur saja daripada ngoyo berujung ngedumel. Toh, nasihat orang tua mengenai bibit, bebet, dan bobot itu memuat niatan baik. Andai situ nggak cocok, ya udah. Nggak ngaruh ke hidup situ juga kan?

Penulis: Paula Gianita Primasari

Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 5 Rekomendasi Podcast untuk Kesehatan Mental

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 18 Mei 2022 oleh

Tags: Kriteria PasanganNetizen
Paula Gianita Primasari

Paula Gianita Primasari

Mahasiswa doktoral UNDIP jurusan Manajemen Pemasaran asal Semarang.

ArtikelTerkait

admin media sosial

Jangan Jadi Admin Media Sosial Jika Belum Kuat Tirakat

3 Juli 2019
Mencermati Logo Baru Ancol yang Katanya Nggak Ancol-ancol Banget Terminal Mojok

Mencermati Logo Baru Ancol yang (Katanya) Nggak Ancol-ancol Banget

25 Juli 2022
Menyuruh Orang untuk Cari Kerja Biar Nggak Protes Melulu Itu Aneh nyi roro kidul kritis skeptis netizen indocomment war facebook mojok.co

Menyuruh Orang untuk Cari Kerja biar Nggak Protes Melulu Itu Aneh

20 September 2020
pansos instagram

Jika Kita Mau Berhusnuzan, Pansos di Instagram Ternyata Punya Sisi Positif

4 Agustus 2019
7 Tempat Wisata Tersembunyi di Indonesia yang Belum Terjamah Netizen

7 Tempat Wisata Tersembunyi di Indonesia yang Belum Terjamah Netizen

6 April 2023
Netizen Indonesia Memang Paling Nggak Sopan, di Tengah Kabar Duka Masih Ada yang Bacot Ngeributin Agama Kiki Fatmala

Netizen Indonesia Memang Paling Nggak Sopan, di Tengah Kabar Duka Masih Ada yang Bacot Ngeributin Agama Kiki Fatmala

2 Desember 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.