Wonosobo terlalu dingin untuk melakukan klitih
Wonosobo adalah salah satu kabupaten terdingin di pulau Jawa, untuk keluar pada malam hari membutuhkan niatan yang lumayan tinggi. Selain karena faktor udara yang begitu dingin, para anak sekolah di Wonosobo juga lebih menghabiskan waktu dengan kegiatan keagamaan yang cukup intens pada malam hari, hampir tidak ada anak Wonosobo memiliki riwayat untuk tidak mengikuti keagamaan pada malam hari. Faktor kegiatan kegiatan agama pada malam hari menjadi kunci untuk mengurangi aktivitas anak sekolah pada malam untuk sekedar nongkrong atau berpergian di malam hari.
Apabila tidak ada aktivitas keagamaan pada malam hari, maka para anak muda biasanya akan menghabiskan waktu dirumah atau sekadar nongkrong di warung-warung yang buka ketika malam hari sembari mengobrol hingga terserang rasa kantuk. Tidak pernah ada obrolan untuk melakukan perbuatan kriminal di jalan, anak-anak sekolah itu sadar bahwa konsekuensi besar akan menghampiri bila melakukan itu, belum lagi nama mereka akan menjadi jelek di sekolah apabila melakukan perbuatan klitih di malam hari.
Fokus masuk dunia kerja, nggak ada waktu main-main
Faktor lain yang perlu dilihat adalah bagaimana anak sekolah di Wonosobo melihat masa depan mereka. Saya pernah beberapa kali bertanya kepada anak sekolah tentang apa yang mereka pikirkan tentang masa depan. Beberapa menjawab akan langsung menikah karena sudah memiliki pacar. Ada juga yang menjawab, mereka akan bekerja serabutan untuk menyambung kehidupan.
Jawaban itu bukan berarti bahwa anak sekolah Wonosobo tidak berminat kuliah. Bagi masyarakat setempat, dunia perkuliahan hanya bagi mereka yang diberkati oleh kecerdasan atau anak-anak dari keluarga kaya. Sehingga, bekerja serabutan bagi anak sekolah di Wonosobo adalah pilihan yang paling realistis.
Tentu pilihan jalan hidup itu membuat anak muda di sana berpikir berkali-kali kalau mau melakukan tindakan yang aneh-aneh. Mereka akan berusaha sebaik mungkin untuk menjaga nama baik. Jangan sampai kegiatan semasa muda bisa mencoreng kesempatan kerja di masa mendatang,
Di atas beberapa hal yang membuat saya berpikir Wonosobo tidak memungkinkan untuk terjadi klitih. Saya nggak ingin membandingkan apalagi menyarankan solusi untuk klitih di Jogja,. Saya tahu kondisi masyarakat di sana berbeda. Selain itu, akar permasalahan klitih begitu rumit dan panjang. Namun, bagaimanapun, saya berharap Jogja seperti Wonosobo yang bebas klitih.
Penulis: Yoga Aditya L
Editor: Kenia Intan
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.