Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

WNI Pindah Negara Itu Nggak Salah, Justru Tindakan Tersebut Amat Rasional, Rumput Tetangga Kali Ini Beneran Lebih Hijau

Tiara Uci oleh Tiara Uci
13 Juli 2023
A A
WNI Pindah Negara Itu Nggak Salah, Justru Tindakan Tersebut Amat Rasional, Rumput Tetangga Kali Ini Beneran Lebih Hijau

WNI Pindah Negara Itu Nggak Salah, Justru Tindakan Tersebut Amat Rasional, Rumput Tetangga Kali Ini Beneran Lebih Hijau (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Silmy Karim, mengklaim ada 1000 WNI (usia 25-35 tahun) berpindah kewarganegaraan Singapura setiap tahunnya. Pernyataan tersebut kemudian menuai pro dan kontra di masyarakat. Beberapa orang mengatakan jika pilihan WNI pindah negara itu wajar, sementara yang lain menghardik orang yang pindah negara sebagai tidak nasionalis dan pengkhianat.

Bagi saya pribadi, pilihan WNI pindah warga negara Singapura adalah tindakan rasional. Saya cenderung melihat fenomena ini dari sudut pandang positif. Nggak ada yang salah dengan orang Indonesia yang pindah warga negara ke Singapura, Kanada, Amerika, atau ke Timbuktu sekalipun. Justru yang seharusnya introspeksi diri adalah pemerintah Indonesia. Kenapa ada banyak orang yang lebih tertarik pindah negara?

Apa yang salah dengan negara kita? sebab, nggak mungkin dong, ribuan orang tersebut memutuskan pindah ke Singapura untuk menyengsarakan hidupnya sendiri?

Tinggal di Singapura memang nyaman

Saya memang tidak pernah tinggal di Negeri Singa dalam durasi yang lama. Namun, kalau tinggalnya hanya satu minggu atau beberapa hari, lumayan sering. Ini bukan berarti saya kaya, ygy. Jika kalian tinggal di Surabaya, liburan ke Singapura itu lebih murah ketimbang ke Labuan Bajo. Bahkan, tiket pesawat Surabaya-Singapura jauh lebih murah (Rp600 ribu naik AirAsia) daripada tiket pesawat Surabaya-Jogjakarta (Rp1.2-1.4 juta dengan Lion Air).

Nah, dari kunjungan yang beberapa saat itu, saya merasakan kalau Singapura memang nyaman untuk ditinggali. Setidaknya, bagi kelas menengah atau rakyat biasa seperti saya ini. Kalau kalian kaya, hidup di Singapura mungkin tak seenak tinggal di Indonesia. Singapura adalah salah satu negara yang menerapkan pajak cukup tinggi untuk orang kaya.

Berbeda dengan Indonesia yang lebih sering memberi pemutihan pajak untuk mereka yang berduit.

Namun, bagi rakyat biasa atau orang-orang yang bertahan hidup dari gaji bulanan dari perusahaan, Singapura adalah negara yang nyaman. Fasilitas publiknya lengkap, tak jauh dari flat (rusun) selalu ada rumah sakit, sekolah, dan stasiun MRT. Singapura juga terbilang aman, kasus kriminalitasnya rendah. Salah satu yang aman untuk turis, saya masih tenang berjalan di Geylang.

Rusun yang begitu lengkap

Warga Singapura memang mayoritas (sekitar 87 persen) tinggal di flat (rusun). Bukan rumah yang menapak di tanah seperti di Indonesia, di sana, hanya orang yang sangat kaya yang memiliki rumah sendiri. Mobil pun demikian, membeli mobil di Singapura ribet, mahal dan pajaknya tinggi.

Baca Juga:

QRIS Cross-Border Pembayaran Lintas negara yang Memangkas Banyak Keribetan tapi Menyimpan Bahaya Jika Kamu Nggak Hati-hati

Sisi Gelap Bekerja di FnB Tangerang: Gaji di Bawah Standar, Owner Bengis, Caci Maki Dinormalisasi, hingga Mental yang Hancur

Namun, pemerintah memberikan layanan transportasi umum yang terintegrasi untuk mobilitas warganya. Pemerintah juga mengelola rusun untuk memastikan seluruh warganya memiliki rumah tunggal, tidak bergelandangan di jalan.

Jika kita bekerja sebagai ART sekalipun, hidup di Singapura terasa lebih nyaman karena fasilitas umumnya memadai. Saat naik MRT di Singapura, saya pernah bertemu dengan WNI yang juga berpindah warga negara. Mbaknya awalnya bekerja sebagai ART, lalu menikah dengan warga lokal.

Saat saya bertanya apakah pernikahan adalah alasan utama pindah, jawabnya tidak. Pernikahan justru alasan kesekian. Alasan utamanya karena mbaknya nyaman dan mendapatkan kemudahan dalam fasilitas umum seperti transportasi, akses membeli rusun, dan gaji bulanan yang cukup untuk hidup. Bahkan ada beasiswa sekolah untuk ART, semacam program kejar paket di Indonesia. Menurut cerita mbaknya, kembali ke Indonesia belum tentu mendapatkan kerja yang lebih baik.

Indonesia (terlalu) fokus tenaga kerja murah

Menurut berita yang saya baca di CNN, sebagian besar WNI yang pindah ke Singapura adalah Gen-Z. Mahasiswa yang baru lulus kuliah dan sedang mencari kerja. Meskipun kita tak tahu alasan pastinya, tapi jika kita pikir secara rasional, peluang kerja di Singapura memang lebih tinggi dan upahnya lebih sesuai.

Masalah utama kita memang dari dahulu adalah upah. Banyak yang bilang, upah ini tak bisa semata-mata diserahkan pada negara, rakyatnya pun juga harus berjuang demi hidup yang lebih baik. Tapi, realitasnya, tak selempeng itu. Cara-cara keluar dari jerat upah murah kerap tak berguna. Sebagai contoh, pendidikan tinggi, yang digadang-gadang “menaikkan derajat” hidup, nyatanya tidak sesuai realitas.

Kita gunakan logika sederhana saja. Misal kalian kuliah di UI yang per semesternya Rp14 juta. Begitu lulus, kalian dapat gaji 3 juta, sesuai dengan rata-rata gaji karyawan di Indonesia. Jika kalian kuliah selama 10 semester, kalian mengeluarkan biaya 140 juta. Dengan gaji sekitar 3 juta per bulan, Anda butuh 47 bulan untuk menutup cost kuliah kalian. Artinya, kalian baru balik modal empat tahun, itu pun jika uangnya nggak kalian apa-apain. Makannya gimana? Berfotosintesis dong.

TLDR: Nominal gaji yang diterima terlihat tidak sepadan dengan biaya pendidikan yang ditempuh.

Memang sih, kita tidak seharusnya melihat pendidikan dengan logika kapitalistik. Tapi mau bagaimana lagi, banyak dari kita memang kuliah tinggi dengan harapan bisa berpenghasilan lebih baik, kan? Atau membuat hidup kita lebih sejahtera.

Di saat negara lain sudah berusaha mengembangkan SDM-nya untuk kemajuan negara dan tidak lagi mengandalkan SDA untuk kaya. Kita malah sibuk mengeruk SDA dan menggaji buruh dengan upah pas-pasan. Masalah perburuhan di negeri ini seolah jalan di tempat, berputar pada besaran upah dan sistem kontrak. Setiap May Day kita melihat demo buruh membahas upah dan tunjangan kesehatan yang sering dilanggar pengusaha.

Terus situ bilang WNI pindah negara itu pengkhianat? Beli kopi dulu deh, nggo raup.

Pemerintah harus introspeksi diri

Serangkaian masalah tersebut jelas membuat orang yang punya pikiran rasional dan memiliki kemampuan untuk pindah negara tergiur untuk pergi. Pilihan tersebut memang dinilai oleh beberapa orang sebagai tindakan pengkhianat dan tidak nasionalis. Tapi, ngapain ngomong nasionalisme jika permisif sama korupsi? Ingat, perut itu punya ideologinya sendiri. Nggak usah maksa nilai kalian jika kalian nggak memakai sepatu yang sama.

Jika memang WNI pindah dianggap merugikan negara, pemerintahnya lah yang harusnya intropeksi. Tawarkan benefit atau perbaiki semua hal yang sekiranya bikin orang ogah menghabiskan waktu di Indonesia. Lha situ maunya orang-orang berkualitas bertahan tapi nggak mau ngasih benefit yang sepadan? Tulong.

Fenomena warga pindah negara, brain drain, dan semacamnya ini sebenarnya tak eksklusif masalah Indonesia doang. Negara lain pun begitu. Tapi, banyak dari mereka yang akhirnya mengevaluasi cara mereka memperlakukan rakyat. Ketimbang mempertanyakan rasa cinta, mending tunjukkan kalau kau pantas untuk dicinta.

Jika kau tak menjaga, memastikan yang terbaik, serta memperlakukan orang yang kau cinta dengan baik, ya tinggal tunggu waktu pasanganmu pergi. Nah, kalau pake logika ini, jadi gampang paham kan?

Penulis: Tiara Uci
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 4 Alasan Orang Madura Bakal Sulit Betah di Singapura

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 13 Juli 2023 oleh

Tags: brain draingajipindah negarasingapuraupahWNI
Tiara Uci

Tiara Uci

Alumnus Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya. Project Manager perusahaan konstruksi di Surabaya. Suka membaca dan minum kopi.

ArtikelTerkait

Tapera Bukti Nyata Kita Hidup di Negara yang Salah Urus Mojok,co

Tapera Bukti Nyata Kita Hidup di Negara yang Salah Urus

29 Mei 2024
Mobil Travel yang Selalu Bisa Memuaskan (Unsplash) sopir travel

Sopir Travel: Banjir Orderan, Minim Pemasukan

4 April 2023
Karyawan Perlu Cek Slip Gaji Secara Rutin agar Tidak Dicurangi Perusahaan! Mojok.co

Pekerja Perlu Rutin Cek Slip Gaji agar Tidak Dicurangi Perusahaan

23 November 2023
kerja keras cara mendapatkan uang dari internet uang pulsa 50 ribu dari kampus UNS, gaji umr tabungan penghasilan milenial uang pekerja boros mojok.co

Kenapa Gaji di Atas UMR tapi Masih Merasa Miskin?

7 Mei 2020
Raditya Dika

Mengenal Penyakit Raditya Dika yang Belum Bisa Disembuhkan

6 September 2019
UMK Naik, Harusnya Merasa Sumringah atau Resah?

UMK Naik, Harusnya Merasa Sumringah atau Resah?

23 November 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.