Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Acara TV

Wawancara Produser SUCI IX: Kompetisi Stand Up Comedy yang Terimbas Covid-19

Dessy Liestiyani oleh Dessy Liestiyani
30 Januari 2021
A A
Wawancara Produser SUCI IX: Kompetisi Stand Up Comedy yang Terimbas Covid-19 terminal mojok.co

Wawancara Produser SUCI IX: Kompetisi Stand Up Comedy yang Terimbas Covid-19 terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai pemirsa yang menggemari acara stand up comedy, kehadiran program SUCI IX (dibacanya Suci wan ex) di 2021 cukup bikin saya sukacita. Akhirnya program ini eksis lagi setelah vakum dua tahun. Namun, saya tidak menyangka virus Covid-19 pun nggak mau ketinggalan “menunjukkan eksistensinya” di program ini. Memang, terasa ada “atmosfer” yang berbeda dengan gawean SUCI IX. Terutama karena tidak adanya penonton di studio.

Keresahan saya akhirnya terjawab setelah ngobrol dengan Mas Parno, selaku Produser SUCI IX. Blio sudah mengerjakan program SUCI Kompas TV sejak musim ketiga, tahun 2013. Khatam, so pasti!

Mas Parno menjelaskan, betapa merepotkannya proses penyelenggaraan SUCI Kompas TV di masa pandemi ini. Masalahnya, Covid-19 bukan data Nielsen yang bisa di-review. Wabah ini datang suka-suka. Dan yang bisa tim produksi lakukan hanyalah melakukan upaya pencegahan dengan penerapan prokes yang super duper ketat.

Setiap minggu, para komika, juri, mentor, host, dan kru harus melakukan tes swab agar terpantau kesehatannya, dan proses syuting bisa berlangsung aman dan nyaman. Bisa dibilang, 50 persen fokus kami adalah berusaha agar Covid-19 ini tidak sampai menyambangi panggung SUCI IX. Lima puluh persennya lagi, barulah memikirkan konten.

Dibandingkan musim-musim sebelumnya, SUCI IX memang memperlihatkan jurang pembeda konsep yang lebih lebar. Hampir semua berubah drastis karena harus beradaptasi dengan situasi. Proses audisi tatap muka yang sudah sempat terselenggara di beberapa kota, harus dihentikan. Alhasil, proses audisi untuk Jakarta dan Surabaya dilaksanakan secara daring.

Menurut Mas Parno, kesulitan terbesar dalam audisi daring ini justru timbul dari masalah sambungan sinyal peserta. Solusinya, semua juri audisi didatangkan ke studio. Jadinya mereka memiliki spek alat dan koneksi jaringan yang sama.

Item krusial lain yang akhirnya “dikalahkan” adalah kehadiran penonton. Ya, saya sendiri sebagai pemirsa merasakan betapa “kosongnya” SUCI IX tanpa penonton. Pada saat masih bekerja sebagai kru produksi dulu, kami dari tim produksi biasanya malah menghadirkan (bisa secara on air maupun off air), beberapa orang yang bertugas sebagai pemancing tawa pada program-program komedi. Kehadiran mereka tentu saja untuk memberikan semangat para pengisi acara.

Ketika hal ini saya utarakan pada Mas Parno, blio pada dasarnya sepakat. Penonton dalam sebuah acara stand up comedy adalah “bahan bakar” komika untuk lebih bersemangat. Selain itu, penonton bisa dibilang sebagai juri keempat, yang walaupun penilaiannya subjektif, tapi mampu memberikan aura kebahagiaan selama proses syuting. Namun, kita kan juga nggak mau sampai ada cluster penonton di SUCI IX. Amit-amit, deh!

Baca Juga:

Komedi Norak di Tongkrongan yang Seharusnya Musnah dari Peradaban

Dari Sultan Sampai Luhut: Kiky Saputri Perlu Roasting Pejabat Ini

Saya termangu. Saya membayangkan, keputusan meniadakan penonton yang memiliki peran krusial dalam acara ini, jelas tidak mudah. Ini adalah bentuk pengorbanan dari tim produksi, yang harus dicari solusinya. Tidak cuma sekadar ditiadakan dan “ya sudah hilang”.

Beberapa program komedi yang pernah saya kerjakan, sangat terbantu dengan adanya penonton “pemancing tawa” ini. Apalagi umumnya mereka tidak jaim, dan tidak sekadar mengeluarkan bunyi “hahaha”. Kelakuan dan tawa mereka yang heboh biasanya justru bisa bikin kita ikut tertawa, bahkan untuk materi yang sebenarnya tidak lucu. Kebayang, kan, betapa berartinya kehadiran mereka kala syuting.

Mas Parno menjelaskan, “Sebenarnya SUCI IX bisa saja menarik penonton untuk datang. Cukup diundang melalui medsos, bisa terpilih 20 orang tanpa bayaran. Tapi kembali lagi, mereka kan harus tes swab. Dan kalau kita yang mengundang, berarti biaya kita yang tanggung. Effort inilah yang dirasa terlalu besar. Toh, di panggung SUCI IX, kebijakan pemerintah melarang kami untuk melibatkan banyak dalam satu ruangan. Jadi setelah kami hitung, lebih banyak kekurangannya bila harus memaksa penonton hadir di studio.”

Saya sepakat. Tapi saya masih penasaran, apakah konsep tanpa penonton ini pernah mendapat penolakan baik dari peserta maupun juri? Ini kan kompetisi. Pastinya para komika ingin menunjukkan kemampuan terbaiknya, dengan “bantuan” penonton.

Ternyata, menurut Mas Parno, konsep tanpa penonton ini sebenarnya juga didukung oleh para juri. Peserta pun memahami hal ini. Dengan adanya karantina yang berlangsung setiap minggunya, jangan sampai pada saat show justru terbuka celah carrier di penonton.

Saya manggut. Nurut.

Untungnya, akhirnya SUCI IX pun “menghadirkan” penonton secara daring, melalui aplikasi Zoom. “Walaupun tanpa suara, paling tidak para komika bisa melihat puluhan kepala yang sedang cengengesan pada saat perform,” jelas Mas Parno.

Diharapkan, para komika SUCI IX dalam perjalanannya dapat menjadi komika dengan mental sekuat baja, bila suatu saat harus melakukan stand up comedy melalui daring, atau minim penonton. Satu hal yang lumrah dilakukan pada saat pandemi ini.

“Mudah-mudahan SUCI IX yang penuh tantangannya ini, bisa diterima semua penonton baik penikmat kompetisi stand up comedy nasional, maupun penonton awam,” tutup Mas Parno.

BACA JUGA 8 Komika Stand Up Comedy Indonesia di SUCI Kompas TV dengan Opening Paling Ikonis dan tulisan Dessy Liestiyani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 7 Januari 2022 oleh

Tags: stand up comedysuci ix
Dessy Liestiyani

Dessy Liestiyani

Wiraswasta, mantan kru televisi, penikmat musik dan film.

ArtikelTerkait

7 Penampilan Komika Paling Kompor Gas di Panggung SUCI Kompas TV terminal mojok dodit fico indra jegel ryan adriandy

SUCI Layak Dinobatkan sebagai Ajang Pencarian Bakat Terbaik

20 Juli 2020

5 Rekomendasi Stand Up Comedy Special di Netflix yang Bikin Harimu Nggak Garing!

8 Mei 2021
Jadi Seorang Komika Indonesia Itu Nggak Mudah, Berikut Tantangannya! terminal mojok.co

Jadi Seorang Komika Indonesia Itu Nggak Mudah, Berikut Tantangannya!

8 Februari 2021
Nggak Blunder dan Konsisten Adalah Kunci Bertahan di Panggung SUCI Kompas TV terminal mojok.co

Nggak Blunder dan Konsisten Adalah Kunci Bertahan di Panggung SUCI Kompas TV

18 Januari 2021
stand comedy special show rekomendasi lucu lawak pelawak gabriel fluffy iglesias mojok

Rekomendasi Acara Stand Up Comedy Special buat Kamu yang Lagi Butuh Ketawa

4 Mei 2020
Menurut Saya, Audisi SUCI Season IX Bak Pelamar Kerja Bertemu Orang Dalam terminal mojok.co

Menurut Saya, Audisi SUCI IX bak Pelamar Kerja Bertemu Orang Dalam

11 Januari 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.