Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Warteg: Romantisme dalam Sepiring Nasi dan Keakraban dengan Mbak Penjualnya

Chelsea Venda oleh Chelsea Venda
14 September 2019
A A
Makan di Warteg Harusnya Menduduki Puncak Klasemen Rekomendasi Kuliner terminal mojok.co

Makan di Warteg Harusnya Menduduki Puncak Klasemen Rekomendasi Kuliner terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Sebelum berbicara panjang lebar mengenai warteg, saya mau berterima kasih terlebih dahulu kepada siapa pun yang menciptakan dan menyebarkan warteg pertama kali ke seluruh daerah jawa. Karena berkat dia, sebagai mahasiswa rantau dengan kantong pas-pasan, saya tetap bisa memenuhi gizi 4 sehat 5 sempurna untuk tubuh saya. Ya meskipun kadang dengan nggak tahu diri saya melupakannya tiap awal bulan pas dapat transferan, Warteg akan saya kenang sebagai tempat paling berjasa, juga jadi tempat yang sering saya datangi setelah kampus.

Saking seringnya saya mengandalkan warteg, kadang ketika saya pulang saya malah kangen sama masakan warteg langganan saya. Orek tempe dan telur balado di sana enak banget! Menurut saya sih paling enak se-semarang. Kalian harus coba deh, namanya warteg “Bu Dewi”. Sebuah warteg yang terlihat seperti warteg pada umumnya, dengan bangunan yang sama, kursi dan meja yang sama, juga penjual yang berbahasa ngapak yang sama. Tapi yang bikin dia beda, bukan hanya makanannya aja yang jauh lebih enak, tapi juga ada sisi romantis di tempat yang sederhana itu.

Saya datang ke sana biasanya saat kegiatan kuliah selesai. Sambil menunggu jam kuliah berikutnya. Saat saya baru sampai di pintu, mbak-mbak warteg pasti langsung menyambut saya dengan sapaan yang menurut saya nggak kayak pelanggan dan pelayan, “Habis kuliah apa mase, apa sengaja kie pengin ketemu nyong,”, “Mangan apa kie mase, kaya biasa ya?” tanya mbak-mbak itu.

Ketika dia udah bilang, “kaya biasa” itu artinya, dia adalah orang yang sudah tau makanan kesukaan saya selain ibu saya di rumah. Di sini, saya udah nggak perlu lagi nunjuk-nunjuk ke kaca warteg untuk memilih makanan. Ia sudah hafal betul apa yang saya suka. Saya hanya tinggal duduk lalu makan. Ini jenis romantisme lain di mana kamu merasa menjalin hubungan yang sangat dekat antara pelanggan dan pelayan.

Nggak hanya sampai di sini saja. Ketika makanan diantar ke meja tempat saya duduk, percakapan singkat yang ngena itu terjadi,

“Yang kemarin dibawa ke sini ke mana mase, kok sekarang udah jarang keliatan?”

Yap, betul. Saya pernah membawa seorang perempuan ke sini. Selain karena ia juga kebetulan satu kampus, mengenalkan orang-orang yang dekat dengan saya adalah salah satu yang sering saya lakukan.

Sayangnya, saya dengan perempuan itu sudah nggak bersama lagi. Sekarang hanya saya saja yang masih bersama mbak-mbak warteg untuk merasakan telor baladonya.

Baca Juga:

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

Sebenarnya sudah lama sekali sejak perempuan itu pergi, tapi mbak-mbak warteg selalu saja menggoda dengan menanyakan keberadaannya. Saat pertanyaan itu terucap, pikiran saya mulai mengecap kembali sisa-sisa kenangan yang pernah kami jalani bersama.

Kami biasa duduk di kursi paling kanan bagian tengah, karena di posisi itu, ada kipas angin dibagian atasnya. Ya, cukup enak buat sedikit ngipasin tubuh kepanasan yang kena matahari Semarang. Saat kami mengobrol, mbak-mbak warteg kadang iseng dengan sengaja memutar lagu-lagu romantis lewat speaker, tapi saat selesai satu lagu, ia langsung menggantinya dengan lagu dangdut. Ealah mbak-mbak hahaha.

Ah, sudahlah, saya malah jadi cerita yang lain.

Persaudaran di tempat ini juga kuat. Orang-orang yang menjadikan warteg ini sebagai langganan, umumnya jadi saling mengenal. Mbak-mbak warteg pun kadang menanyakan kabar dari para kakak tingkat yang sudah lulus duluan kepada kami yang masih betah di kampus.

Kadang-kadang kebalikannya, kami yang diberi tau info-info tentang para alumni warteg ini.

“Eh si Adi bulan depan nikah sama Irma, itu loh yang Mapala rambutnya gondrong. Gila yah, orang kayak gitu bisa menikah juga hahaha.” Irma adalah gebetan terakhir Adi sebelum lulus kuliah yang sempat dikenalkan di sini. Sayang sekali, saya tak bisa mengikuti jejaknya.

Lamunan saya lalu buyar, saat mbak-mbak warteg sudah di depan meja, mengantarkan makanan yang “kayak biasanya”. Melihat saya melamun, tiba-tiba dia nyeletuk, “Hayoloh ngelamunin apa mase, sing wis yo wis to mas. Ndang cepet lulus ndisik bae”

Sialan, sejak kapan tempat ini juga buka layanan membaca pikiran?

BACA JUGA Cerita dari Halte Tentang Ibu dan Rokok atau tulisan Chelsea Venda lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 14 September 2019 oleh

Tags: KampusMahasiswangapakwarteg
Chelsea Venda

Chelsea Venda

ArtikelTerkait

Testimoni Mahasiswa yang Kerja Part Time di Restoran, Dunia Dapur Itu Keras!

5 November 2023
Part Time Dagadu Jogja Banyak Untungnya, Mahasiswa Jogja Wajib Coba Mojok.co

Part Time di Dagadu Jogja Banyak Untungnya, Mahasiswa Jogja Wajib Coba

17 Januari 2024
jurusan bahasa dan sastra

Jurusan Bahasa dan Sastra yang Selalu “Ditodong”, Lalu Dipinggirkan

6 Agustus 2019
pajak pendidikan SPT Tahunan PPH orang Pribadi perpajakan Orang Pribadi influencer pajak npwp mojok.co

Skill yang Harus Kamu Miliki sebagai Staff dan Mahasiswa Perpajakan

6 Agustus 2020
Jurusan Ilmu Komunikasi: Kuliahnya Nggak Gampang, Cari Kerjanya Susah. Pantas Aja Masuk Daftar Jurusan Paling Disesali! Mojok.co

Jurusan Ilmu Komunikasi: Kuliahnya Nggak Gampang, Cari Kerjanya Susah. Pantas Aja Masuk Daftar Jurusan Paling Disesali!

7 Februari 2024
4 Pertanyaan yang Sebaiknya Nggak Ditanyakan kepada Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) karena Bikin Emosi alumni UM

4 Pertanyaan yang Sebaiknya Nggak Ditanyakan kepada Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) karena Bikin Emosi

16 November 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis
  • Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya
  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.