Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Warmindo di Banjarnegara Sepi, Kaum Mendang-Mending Pilih Masak Indomie Sendiri di Rumah

Dhimas Raditya Lustiono oleh Dhimas Raditya Lustiono
14 Agustus 2024
A A
Warmindo di Banjarnegara Sepi, Kaum Mendang-Mending Pilih Masak Indomie Sendiri di Rumah

Warmindo di Banjarnegara Sepi, Kaum Mendang-Mending Pilih Masak Indomie Sendiri di Rumah (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Jika di Jogja atau kota besar lainnya warmindo menjadi tempat makan atau nongkrong yang biasa bagi anak muda, rupanya hal tersebut tak terjadi di Banjarnegara. Anak muda pengabdi makanan murah dan praktisi tongkrongan di sini rupanya nggak tertarik dengan tempat makan bernuansa kuning ini.

Saat saya cek melalui Google Maps, di kabupaten seluas 1.064,52 kilometer persegi ini saya hanya bisa menemukan 14 warmindo yang mana 2 di antaranya sudah tutup permanen. Sisa 12 warmindo lainnya pun sepi ulasan. Tak seperti RM Padang atau kedai kopi yang ramai akan pengunjung dan sebagian dari mereka memberikan ulasan di Google Maps.

Warmindo di Banjarnegara sepi

Pengalaman saya mencoba makan di salah satu warmindo di Banjarnegara memang tak mengecewakan lidah. Kala itu saya memesan Mie Sedaap Singapore Spicy Laksa. Topping yang ditawarkan pun lengkap seperti sosis, otak-otak, telur, dll., dengan beragam level pedas.

Akan tetapi waktu itu hanya ada saya dan satu orang yang memesan kopi susu. Padahal saat saya menyesap kuah Mie Sedaap, jam masih menunjukkan waktu makan siang. Singkat cerita tak sampai setahun, warmindo yang saya kunjungi itu tutup permanen.

Sepinya warmindo di Banjarnegara membuat saya bertanya-tanya, kenapa tempat makan yang diklaim banyak orang sebagai penyelamat anak muda khususnya pelajar dan mahasiswa ini justru malah sepi peminat. Saya merasa beberapa alasan berikut menjadi penyebab warmindo bukan sesuatu yang umum di Banjarnegara.

Tak banyak mahasiswa di Banjarnegara

Saat ini ada 5 perguruan tinggi di Banjarnegara, yakni STAI Tanhibul Ghofilin, STIT Tunas Bangsa, STMIK Tunas Bangsa, Politeknik Banjarnegara, dan STIE Taman Siswa. Namun jumlah mahasiswanya tidak sebanyak Solo, Jogja, maupun Purwokerto, alhasil tak dapat meramaikan warmindo sebagai tempat nugas maupun yang-yangan.

Hal ini jelas berbeda dengan kota lain yang memiliki banyak perguruan tinggi dengan mahasiswa yang membludak. Kebanyakan mahasiswa ini menjadikan warmindo sebagai tempat nyaman untuk ngobrol atau sekadar menyantap Indomie telur kornet kuah susu. Oleh karena itulah membuka bisnis warmindo di Banjarnegara agak gambling jika ingin balik modal dalam waktu kurang dari satu tahun.

Menurut Dea Voni, salah seorang anggota BEM STIE Taman Siswa yang saya jumpai, teman-teman mahasiswa di Banjarnegara jarang datang ke warmindo karena mereka lebih senang makan di saung untuk makan berat. Jika ingin makan porsi sedang, rekan-rekan mahasiswa lebih senang datang ke kedai angkringan, sementara jika ingin nongkrong, tentu saja pilihannya adalah angkringan.

Baca Juga:

5 Rekomendasi Warung Makan Tanpa Tukang Parkir Dekat Unsoed Purwokerto, Semoga Tukang Parkir Nggak Baca Ini!

4 Alasan Mengapa di Lingkungan Kampus, Burjo Lebih Rame Dibandingkan Angkringan

“Tapi kalau mau nongkrong asyik, biasanya temen-temen nongkrongnya di kafe yang estetik gitu,” tambah Dea.

Ngapain beli Indomie di warmindo, masak sendiri lebih murah

Harga Rp9 ribu untuk seporsi Indomie di warmindo masih dianggap mahal oleh sebagian besar masyarakat Banjarnegara. Hal tersebut diamini rekan saya, Iqbal, yang sudah setahun lebih nggak jajan di warmindo.

“Daripada uang Rp9 ribu buat beli Indomie, mending tambah seribu buat beli nasi padang Rp10 ribu, kan,” ujar Iqbal.

“Terakhir aku ke warmindo malah bukan beli mie goreng, tapi beli nasi goreng karena porsinya banyak. Sayang banget warmindonya udah tutup,” tambah Iqbal.

Yang dikatakan Iqbal memang tak salah. Nyatanya kita bisa memasak Indomie sendiri di rumah tanpa harus ke warmindo asalkan gas elpiji masih terisi. Tinggal tambah telur, irisan cabai, dan sawi segar sudah cukup untuk membuat Indomie mewah ala rumahan. Intinya, selagi bisa bikin, ngapain harus beli?

Pemikiran seperti itulah yang akhirnya membuat aktivitas membeli seporsi Indomie siap santap jadi kurang mBanjar. Sebagian besar kaum mendang-mending di Kota Dawet Ayu ini lebih memilih mencari mie ayam murah atau nasi padang Rp10 ribu untuk mengganjal perut daripada mengunjungi warmindo.

Lantas, bagaimana agar warmindo bisa tetap bertahan di Banjarnegara?

Meniru model bisnis warmindo di Jogja lalu diaplikasikan di Banjarnegara adalah hal yang sebaiknya nggak dilakukan. Ini ibaratnya seperti memindahkan ibu kota dari Jakarta ke IKN lengkap dengan logat elo gue dan aksen Inggris ala Jaksel.

Tentu saja warmindo di Banjarnegara perlu berinovasi dengan menyediakan makanan ataupun minuman yang mBanjar banget, misalnya kayak mendoan, buntil, dawet ayu, dll. Meskipun risikonya Indomie berbagai varian yang terpajang di rak depan hanya akan menjadi pajangan dan nggak banyak dibeli. Tapi setidaknya pemasukan dari menu tersebut bisa memperpanjang napas bisnis warmindo di sini.

Jika inovasi tersebut tetap nggak berhasil mendatangkan pelanggan, sudahlah, jual sesuatu yang umum saja di Banjarnegara. Misalnya kayak ayam geprek, seblak, atau nasi goreng porsi mbludak dengan harga terjangkau. Dijamin lebih digemari masyarakat sini.

Penulis: Dhimas Raditya Lustiono
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Warmindo di Sidoarjo Semakin Menjamur, tapi Kalah Jauh dari Warmindo Jogja karena Menunya Monoton dan Mengecewakan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 14 Agustus 2024 oleh

Tags: banjarnegarakabupaten banjarnegarawarmindo
Dhimas Raditya Lustiono

Dhimas Raditya Lustiono

Perawat di Ruang Gawat Darurat

ArtikelTerkait

Panduan Memulai Bisnis Warmindo: Modal Dikit, Cuan Selangit!

Panduan Memulai Bisnis Warmindo: Modal Dikit, Cuan Selangit!

10 Agustus 2022
Mie Bangladesh Itu Cuma Versi Upgrade dari Mie Dokdok, Rasanya Mirip, Harganya Ikutan Mirip

Mie Bangladesh Itu Cuma Versi Upgrade dari Mie Dokdok, Rasanya Mirip, Harganya Ikutan Mirip

1 Maret 2024
Kecamatan Mandiraja, "Surga" yang Diabaikan oleh Banjarnegara, padahal Potensinya Tanpa Batas!

Kecamatan Mandiraja, “Surga” yang Diabaikan oleh Banjarnegara, padahal Potensinya Tanpa Batas!

12 Juli 2024
Warmindo Ternyata Bisa Kalah dari Warteg Berkat Logika Ini (Unsplash)

Berkat 1 Logika Ini, Warteg Lebih Nyaman dan Menyenangkan Dibandingkan Warmindo Sebagai Tempat Mengisi Perut dan Mengobati Rindu akan Rumah

3 Desember 2023
5 Alasan Bisnis Warmindo Nggak Bakalan Laku di Madura, Salah Satunya karena Bebek Bumbu Hitam! warmindo jogja warteg

5 Alasan Bisnis Warmindo Nggak Bakalan Laku di Madura, Salah Satunya karena Bebek Bumbu Hitam!

16 Agustus 2024
Jalan Raya Karangkobar: Jalan di Banjarnegara yang Menantang, Bikin Pengendara Nggak Tenang Mojok.co

Jalan Raya Karangkobar, Jalan di Banjarnegara yang Menantang, Bikin Pengendara Nggak Tenang

11 Mei 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.