Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Vandalisme Jari Bekas Lipstik di Tembok Musala

Fanisa Putri oleh Fanisa Putri
25 Februari 2020
A A
Vandalisme Jari Bekas Lipstik di Tembok Musala
Share on FacebookShare on Twitter

Tak apa tembok berwarna warni

Yang penting aku senang hati

Jadi percaya diri

Tak ingin bibir pucat pasi

Agar si Dia jatuh hati

Aku tak peduli

Warna tembok itu tercemari

Sajak di atas adalah ungkapan keresahan yang saya rasakan ketika melihat vandalisme lipstik di tembok musala. Suatu siang menjelang pukul dua belas. Saat itu saya segera bersiap-siap menerapkan salah satu rukun islam yang kedua. Sehabis mengambil air wudu, kemudian mengantre mukena ada pemandangan yang tidak jarang ditemui di tembok musala, tepatnya di sekitar tembok yang terdapat cermin. Ada coretan lipstik dengan garis-garis tebal, ada yg bentuknya memanjang ada yang bentuknya tidak jelas.

Baca Juga:

Saya Muslim, tapi Saya Enggan Tinggal Dekat Masjid dan Musala

7 Hal yang Bisa Dilakukan di SPBU selain Mengisi Bahan Bakar

Lukisan hasil guratan jari jemari dengan warna pink dan merah ini pasti pernah kamu temui di tembok sekitar cermin di dalam musala perempuan. Sebuah bentuk vandalisme tanpa tinta dan tanpa kata-kata frontal mencak-mencak pemerintah. Guratan-guratan garis bak pelukis aliran abstraksionisme bak lukisan Affandi (?) yang mengandung arti, “Ih lipstikku ketebelan,” atau “Setelah meratakan warna lipstik dengan jari, jariku kotor ewhh.”

Sungguh melihat tembok musala yang jadi kotor karena bekas lipstik itu nggak ada indah-indahnya. Kamu pikir yang berwana-warni itu selalu menghasilkan keindahan? Kalau ini sih tidak. Vandalisme tanpa kata-kata ini seharusnya tidak patut ada, apalagi di tempat ibadah. Saya yakin sekali sebagian besar wanita pasti menyimpan tisue di tasnya, apakah kehilangan sehelai tisue untuk membersihkan sisa-sisa lipstik yang ketebelan di jari rasanya lebih mahal dibandingkan dengan membeli cat baru untuk menutup bekas lipstikmu di tembok itu? Dikiranya tembok musala itu kanvas apa ya? Apa bedanya kamu sama orang yg suka vandalisme di tembok underpass yang suka kamu omongin itu?

Nih, saya beri beberapa saran yang berguna untuk mengurangi vandalisme lipstik. Yang pertama, lebih baik membawa cermin pribadi dalam tas. Dengan menggunakan cermin pribadi saat ingin men-touch up lipstik, selain lebih simpel kamu kan juga tidak perlu buru-buru memakai lipstik karena merasa tidak enak sama mbak-mbak yang lagi ikutan mengantre buat ngaca sehabis kamu. Dengan menghindari terburu-buru, kesalahan dalam memakai lipstik pasti tidak akan terjadi. Jadi, berkurang deh oknum-oknum vandalisme lipstik.

Kedua, jika membawa cermin sendiri bagimu merepotkan, sebaiknya touch up saja di cermin yang ada di kamar mandi, biar sehabis merapikan lipstik dengan jarimu kamu bisa sekalian cuci tangan. Jadi tidak usah repot mengelap bekas lipstik di jarimu ke tembok, kan?

Ketiga, untuk petugas di musala, ada hal yang bisa dilakukan untuk mencegah vandalisme lipstik ini terjadi, dengan cara menempel selembar karton kosong di samping cermin yang ditempel di tembok. Karton itu dapat berguna sebagai media mengelap jari bekas lipstik, sehingga bekas tersebut tidak mengotori tembok. Atau biar gampang sekalian ya lebih baik tidak usah menyediakan cermin di musala saja.

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi vandalisme lipstik ini terjadi, jadilah salah satu orang yang ikut berkontribusi untuk menguranginya. Toh turut ikut dalam menjaga kebersian fasilitas umum kan dampaknya kamu juga yang akan ikut merasakan, ya toh?

Lagipula bukannya membersihkan jari bekas lipstik lebih baik dengan cara cuci tangan atau membersihkannya dengan tisue kering atau basah dibandingkan mengelapnya di tembok? Hiii, padahal tembok kan bukan media yang higienis bersih tanpa kuman dan bakteri loh!

Dilansir dari Klik Dokter, tembok dapat menjadi sarang bagi kuman dan bakteri karena tembok merupakan salah satu bagian gedung yang terlindungi dari cahaya matahari dan memiliki kelembapan, sehingga memungkinkan bakteri untuk berkembang biak. Bakteri yang sering menghuni tembok antara lain adalah Escherichia coli (E.coli), Staphylococcus aureus dan MRSA, bakteri ini apabila terkontaminasi langsung tentunya akan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.

Jadi dampak buruk mengelap jari bekas lipstik selain mengotori fasilitas publik, hal itu juga tidak baik bagi kesehatan kamu loh. Semoga semakin banyak yang sadar, kalau tembok itu bukan untuk dipakai sebagai sarana mengelap jari bekas lipstik yang ketebelan. Percuma saja dengan lipstik tampilannya cantik dan menarik kalau tingkah lakunya tidak baik!

BACA JUGA Mukena Musala yang Bau, Bikin Salat Jadi Susah Khusyuk atau tulisan Fanisa Putri lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 25 Februari 2020 oleh

Tags: lipstikmusalavandalisme
Fanisa Putri

Fanisa Putri

Saya suka T-rex, berharap suatu hari nanti bisa membawanya jalan-jalan keliling kompleks perumahan. Kalau lihat T-rex kabari saya lewat instagram @fanisaput ya!

ArtikelTerkait

Lipstik Purbasari Matte, Lipstik yang Begitu Hype tapi Dituduh Bermerkuri! terminal mojok.co

Lipstik Purbasari Matte, Lipstik yang Begitu Hype tapi Dituduh Bermerkuri!

14 April 2021
5 Kesalahan Perempuan Saat Memakai Lipstik Terminal Mojok

5 Kesalahan yang Biasa Dilakukan Perempuan Saat Memakai Lipstik

16 Januari 2023
Membandingkan Step by Step Makeup dari yang Termudah hingga Tersulit terminal mojok

Membandingkan Step by Step Makeup dari yang Termudah hingga Tersulit

26 Juni 2021
Vandalisme dan Anarkisme Itu Beda, Jangan Sampai Keliru!

Vandalisme dan Anarkisme Itu Beda, Jangan Sampai Keliru!

10 Juni 2022
Lipstik Arab Lipstik Underrated yang Cetar Membahana Terminal Mojok

Lipstik Arab: Lipstik Underrated yang Unik

14 November 2022
12 Lipstik Murah di Bawah 20 Ribu yang Paling Laris terminal mojok

12 Lipstik Murah di Bawah 20 Ribu yang Paling Laris

23 Desember 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.