Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Ekonomi

Utang, Pemutus Silaturahmi Paling Utama

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
14 Oktober 2024
A A
Lowongan Kerja sebagai Tukang Tagih Merebak, Pertanda Berutang Semakin Dianggap Normal? utang

Lowongan Kerja sebagai Tukang Tagih Merebak, Pertanda Berutang Semakin Dianggap Normal?

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa waktu lalu, saya mengalami kejadian yang menurut saya menyebalkan: ada orang bilang mau utang ke saya, secara langsung, untuk main slot.

Saya terpaku. Saya tentu tidak memberikan uang pada orang tersebut, tapi saya kesulitan untuk mengatur emosi serta alasan yang tepat agar tidak terjadi konflik. Orang dengan mudah bisa bilang tolak saja, tapi kalau strategi tak tepat, yang terjadi malah baku hantam. Apalagi saya sudah tidak mau bermain judi, makinlah saya kesulitan mengatur emosi.

Pegangan hidup saya perkara utang itu sederhana. Misal itu untuk menyambung hidup, saya akan beri tanpa pikir panjang. Toh, dengan saya memberi, artinya secara kapital saya sedang punya uang sisa. Masalahnya untuk di luar itu, saya tidak punya toleransi, bahkan ke keluarga sekalipun. Untuk hal ini, saya punya kebijakan yang menurut beberapa kawan saya aneh. Yaitu, sebisa mungkin, tidak memberi utang ke saudara. 

Tentu saja ada alasannya. Saya sudah tau watak keluarga yang tukang ngutang, dan keluarga atau bukan, orang yang suka ngutang kadang malah bukan orang yang kurang beruntung, tapi ancen remuk wae kelakuane. Dan saya tidak bisa memberi utang ke orang tersebut, karena tahu saya tidak akan ikhlas. Malah ini jadi masalah buat diri saya nanti.

Tapi untuk saudara yang kurang beruntung, saya nggak pernah perhitungan. Kasih aja, nggak usah dibalikin. Sekali pun mereka bersikeras mau balikin, saya nggak pernah minta balik juga, mengingat kondisi mereka tidak menyenangkan.

Utang adalah pemutus silaturahmi (?)

Saya paham betul, perkara utang dalam keluarga itu bukan hal yang sepele. Banyak keluarga putus silaturahmi karena perkara ini. Formulanya selalu sama: anggota keluarga yang ruwet ngutang, janji balikin. Begitu ditagih, malah ngamuk.

Itu pun terjadi di sekitar saya. Tak terhitung berapa grenengan terkait keluarga yang nggak mau balikin duit karena seribu alasan, tapi malah foya-foya. Sebagai pendengar yang kurang baik, saya sih sukanya ngompori. Tapi kebanyakan saya diam, soalnya saya takut terlibat.

Kenapa takut? Karena nggak mau harus punya penyakit hati yang muncul gara-gara utang.

Baca Juga:

Jangan Kasih Utang ke Orang, Traktir Makan Aja: Udah Dapet Pahala, Silaturahmi Tetap Terjaga!

Derita Menyandang Status Sarjana Pertama di Keluarga, Dianggap Pasti Langsung Sukses Nyatanya Gaji Kecil dan Hidup Pas-pasan

Memang inilah peliknya utang. Nggak dikasih, nanti dikata-katain. Ngasih, duit tersebut ada kemungkinan nggak balik. Mau nagih juga nggak enak, wong keluarga. Makanya saya punya kebijakan yang aneh tersebut. saya tidak anti-ngutangi, tapi kalau mau ngutangi, baiknya ngasih duit yang sisa. Masalahnya sih ya, duit sisa saya nggak banyak. Ujungnya buat nyambung hidup.

Lebih tepatnya sih ya, malah saya yang harusnya dikasihani. Mbok aku dikasih jabatan stafsus to cah.

Pikir-pikir lagi

Fenomena yang ngutang yang lebih galak juga mengerikan. Untuk orang yang mudah bergabung dalam pertempuran, saya paling menghindari hal ini. Sebab, silaturahmi pasti putus. Niatnya nagih karena kepepet, malah kena slepet. Ya pasti saya ngamuk.

Maka dari itu, bagi kalian yang sering diutangi, baiknya mulai berpikir untuk mengikhlaskan dan stop memberi utang. Terlebih pada orang yang jarang bayar. Percayalah, kalian mungkin dianggap pelit, tapi pada saat yang sama, kalian sedang mengajari orang tersebut untuk bertanggung jawab.

Saya juga punya utang kok. Dikit-dikit saya bayar, tiap bulan saya cicil, dan baru kelar kira-kira 12 tahun lagi. Betul, saya KPR. Bajingan.

Tapi kalau utang orang pada kalian ratusan juta, yo tagih wae. Edan kui, duit gede.

Intinya, begitulah utang, deritanya tiada akhir. Yang nagih bakal kalah sama yang ngutang, yang salah bakal keliatan lebih benar. Jadi, saran saya, kalau bisa, macak kere saja, jauh lebih aman. Kecuali jika kalian berurusan sama orang pajak, nah, itu beda cerita.

Penulis: Rizky Prasetya
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Lowongan Kerja sebagai Tukang Tagih Merebak, Pertanda Berutang Semakin Dianggap Normal?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 14 Oktober 2024 oleh

Tags: KeluargaSilaturahmiUtang
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Founder Kelas Menulis Bahagia. Penulis di Como Indonesia.

ArtikelTerkait

citra debt collector jaket kulit tampang sangar kredit motor mobil menagih mojok.co

Persepsi Debt Collector terhadap Pekerjaan Mereka: Tampang Sangar Memang Bermanfaat

20 Juni 2020
Tak Perlu Menghujat Orang yang Utang untuk Kebutuhan Anak

Tak Perlu Menghujat Orang yang Utang untuk Kebutuhan Anak

3 November 2022
menagih utang tips agar tak kena denda karena telat bayar utang kuhperdata mojok.co membyara utang nagih utang tukang tagih

Tutorial Menagih Utang yang Baik dan Benar

18 Juli 2019
Tiga Tips Keluarga Berjaya Ala Presiden Jokowi Terminal Mojok

Tips Keluarga Berjaya Ala Presiden Jokowi

15 Desember 2020
Mengintip Kekayaan Pengusaha Kuliner Haidhar Wurjanto yang Katanya Supertajir Terminal Mojok

5 Jenis Kesalahan Pengusaha Pemula

2 April 2021
konflik keluarga Apa yang Harus Kita Lakukan jika Orang Tua Nikah Lagi Setelah Bercerai? terminal mojok.co

Pengalaman sebagai Pasutri Korban Toxic Masculinity

16 Mei 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.