Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Urusan Fitur, Saya Lebih Memilih Telegram daripada WhatsApp

Achmad Bayu Setyawan oleh Achmad Bayu Setyawan
4 Agustus 2020
A A
Grup WhatsApp Keluarga Besar Adalah Kawah Candradimuka Sebelum Berdebat di Sosial  Media

Dilema Privasi dan Serb Salah Saat Memutuskan Keluar dari Grup WhatsApp terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Saat ini, Telegram berada di sepuluh teratas aplikasi yang paling banyak diunduh dan digunakan di dunia. Menjadi pesaing aplikasi chatting yang sejenis, seperti WhatsApp. Karena saya menggunakan kedua aplikasi tersebut, saya mencoba membandingkan fitur keduanya. Ternyata secara fitur, saya lebih sreg menggunakan Telegram dibandingkan WhatsApp.

Keunggulan Telegram dibanding WhatsApp #1 Satu akun untuk banyak perangkat

Saya memiliki pengalaman yang cukup menjengkelkan ketika dua handphone saya harus di-reset pabrik, semua data terhapus, otomatis kontak di WhatsApp juga ikut terhapus. Saat mengunduh kembali, ternyata nomor yang saya gunakan sudah tidak aktif. Jadi, tidak mendapatkan kode verifikasi untuk bisa masuk kembali ke dalam akun. Alhasil saya harus membuat akun yang baru.

Tetapi, akun Telegram saya dapat terselamatkan. Soalnya akun sudah dikoneksikan ke berbagai perangkat, saya mendapatkan kode konfirmasi melalui perangkat lainnya. Dan tidak ada chat atau kontak yang terhapus yang terhapus.

Karena Telegram sudah menerapkan multi-device, jadi dapat diakses melalui berbagai perangkat. Sedangkan untuk mengakses WhatsApp melalui WhatsApp Web, perangkat utama (baca: handphone) harus dalam keadaan online. Kalau perangkat utama tidak aktif, akun tidak dapat diakses.

Sedangkan, Telegram dapat diakses melalui berbagai perangkat tanpa harus terhubung dengan perangkat utama. Jadi, walaupun handphone sedang tidak aktif, kita tetap bisa mengakses akun Telegram melalui perangkat lainnya.

Keunggulan Telegram dibanding WhatsApp #2 Grup Telegram menampung lebih banyak anggota

Batas maksimal anggota di dalam grup WhatsApp adalah 256 orang. Untuk komunitas skala kecil, hal tersebut tidak menjadi masalah. Yang menjadi masalah jika komunitas tersebut memiliki banyak anggota, akan ribet untuk membuat beberapa grup. Ada grup 1, grup 2, grup 3 dst.

Kini, komunitas yang memiliki anggota ribuan lebih memilih untuk membuat grup di Telegram. Misalnya, grup untuk UTBK atau CPNS. Karena batas maksimal grup Telegram adalah 100 ribu anggota.

Tetapi kapasitas itu dapat ditingkatkan lagi, karena saya pernah memasuki grup Telegram yang memiliki anggota berjumlah 150 ribu orang. Bayangkan, bagaimana ramainya grup itu, ditinggal untuk makan saja sudah ada ratusan chat yang menumpuk.

Baca Juga:

4 Siasat Bertahan di Grup WhatsApp Keluarga Besar 

Fitur Reaction WhatsApp Nggak Ada Gunanya, Bukannya Mempermudah Komunikasi Cuma Bikin Sakit Hati

Keunggulan Telegram dibanding WhatsApp #3 Kapasitas mengirim file lebih besar

Untuk mengirim file di WhatsApp, biasanya terkendala pada ukuran file. Jangan harap bisa mengirimkan file yang berukuran ratusan megabita, sudah pasti gagal ataupun terpotong. Jadi, saat mengirimkan file. Biasanya pengirim akan meng-upload di Google Drive, kemudian memberikan tautan kepada penerima.

Update terbaru Telegram salah satunya adalah meningkatkan batas dalam mengirimkan berkas, seseorang dapat membagikan file yang berukuran hingga 2 GB. Karena batas pengiriman berkas yang cukup besar, hal ini dimanfaatkan oleh para pembajak film. Mereka kini lebih memilih untuk meng-upload di channel Telegram dibandingkan website, karena murah dan mudah.

Hal ini diamini juga oleh para penikmat film bajakan, mereka tidak lagi kesulitan untuk mengunduh film bajakan karena tidak ada iklan di channel Telegram.

Tetapi, Telegram memiliki fitur report. Jadi, buat kalian yang anti dengan film bajakan, bisa membantu untuk menghanguskan channel dengan tombol report.

Keunggulan Telegram dibanding WhatsApp #4 Tidak ada story, tidak ada insecurity

Hal ini bisa dikatakan sebagai kekurangan atau kelebihan aplikasi ini. Kekurangan karena jelas kalah fitur dengan WhatsApp. Kelebihan apabila kita sudah muak melihat story dari teman yang membuat kita insecure.

Dahulu, WhatsApp dianggap sebagai aplikasi yang simpel, difungsikan untuk chatting. Berbeda dengan BlackBerry Messenger dengan segala tetek bengeknya, bahkan saat mendengar lagu saja dapat dilihat oleh orang lain.

Tetapi, setelah adanya fitur Story di WhatsApp, orang-orang sudah mulai jenuh. Mereka sudah melihat Story di Instagram, yang kebanyakan berisi pamer. Saat beralih ke WhatsApp, tidak ada bedanya juga, menambah rasa insecure pada diri sendiri.

Jadi, untuk kalian yang sering insecure setelah melihat fitur Story yang selalu ada di tiap aplikasi milik Mark Zuckerberg. Bisa sedikit menenangkan diri agar tidak insecure dengan mencoba aplikasi milik Pavel Durov.

Tetapi mau secanggih apa pun aplikasi, kalau sepi pengguna, ya tidak akan asyik. Untuk saat ini memang WhatsApp lebih banyak dipakai daripada Telegram. Jadi, saya masih menggunakan WhatsApp untuk media komunikasi dengan teman-teman lainnya.

BACA JUGA Plus Minus Chattingan Pakai WhatsApp vs Telegram. Mana yang Lebih Bagus? dan tulisan Achmad Bayu Setyawan lainnya di Terminal Mojok.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 4 Agustus 2020 oleh

Tags: telegramWhatsapp
Achmad Bayu Setyawan

Achmad Bayu Setyawan

Mahasiswa Antropologi UNAIR. Ingin menjadi manusia yang berguna. Bisa diajak berdiskusi melalui ig @setyawan_bayy.

ArtikelTerkait

Telegram Stories: Lebih Kompleks dari WhatsApp Story, Nggak Kalah dari Instastory

Telegram Stories: Lebih Kompleks dari WhatsApp Story, Nggak Kalah Keren dari Instastory

7 September 2023
chattingan sama calon mertua, membalas whatsapp

Tipe Orang Berdasarkan Cara Bilang “Ok” Ketika Membalas WhatsApp

30 Maret 2020
Jika Plankton "SpongeBob Squarepants' Jadi Member WhatsApp Grup, Tentu Akan Merepotkan Adminnya terminal mojok.co

Jika Plankton ‘SpongeBob Squarepants’ Jadi Member WhatsApp Grup, Tentu Akan Merepotkan Adminnya

16 Februari 2021
alasan orang keluar dari grup whatsapp mojok.co

5 Alasan Orang Keluar dari Grup Whatsapp

4 Juli 2020
Saya dan Pacar Mulai Belajar Nulis dengan Baik di Pesan WhatsApp terminal mojok.co

Saya dan Pacar Mulai Belajar Nulis dengan Baik di Pesan WhatsApp

30 Oktober 2020
Orang yang Menumpuk Notifikasi dan Melarikan Diri Perlu Dirukyah Ningsih Tinampi mojok.co

Orang yang Menumpuk Notifikasi Sebaiknya Dirukyah Ningsih Tinampi

25 Oktober 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa
  • Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional
  • Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.