Universitas Islam Negeri atau yang lebih dikenal dengan UIN adalah perguruan tinggi negeri yang berada dibawah tanggung jawab Kementerian Agama (Kemenag). Seperti namanya, UIN berorientasi untuk menyediakan perguruan tinggi negeri berbasis agama Islam. Perguruan tinggi ini memiliki banyak peminat, terutama untuk jurusan-jurusan terkait keislaman.
Peminat UIN memang tinggi, tapi masih banyak orang yang memandang sebelah mata perguruan tinggi ini. Orang-orang kerap membandingkannya dengan universitas negeri lain seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Diponegoro (Undip), hingga Universitas Negeri Semarang (UNNES). Padahal kalau mau dicermati dengan lebih seksama, UIN sebenarnya punya keunggulan-keunggulan yang nggak dimiliki perguruan tinggi pada umumnya.
Daftar Isi
Kurikulum yang berfokus pada dasar keislaman
Berbeda dengan PTN lain, kurikulum di UIN berbasis keislaman. Itu mengapa di perguruan tinggi ini terdapat tambahan mata kuliah dasar-dasar agama Islam. Biasanya dasar-dasar itu masuk ke dalam jenis mata kuliah ke-UIN-an dan fakultas. Beberapa mata kuliah yang dimaksud seperti Bahasa Arab, Ilmu Fiqih, Ilmu Hadist, hingga Moderasi Beragama.
Pada beberapa UIN, mahasiswa tingkat akhir diharuskan untuk melakukan hafalan Juz 30 Al-Qur’an. Bahkan, hal ini menjadi syarat untuk melakukan sidang skripsi. Tenang saja, syarat itu hanya wajib bagi mahasiswa jurusan tertentu kok. Misal, di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, bagi mahasiswa jurusan Tarbiyah diwajibkan menghafal juz 30.
Nah, kurikulum berbasis keislaman ini akan membuat mahasiswanya lebih mengenal nilai-nilai Islam sambil tetap berkuliah. Lingkungan kampus pun mendukung mahasiswa untuk lebih mengenal agama. Bagaimana tidak, proses perkuliahan terintegrasi dengan nilai-nilai agama Islam.
Tidak perlu khawatir akan kualitasnya, perubahan nama dari STAIN ke IAIN lalu menjadi UIN menjadikan jurusan-jurusan yang telah ada sebelumnya mengalami peningkatan kualitas. Jurusan-jurusan tersebut banyak yang berbasis agama dan sudah terakreditasi unggul sebelum bertransformasi menjadi UIN. Jadi nggak perlu khawatir tentang kualitas dan kredibilitasnya.
Kurikulum dan lingkungan yang dekat nilai-nilai Islam ini sangat cocok bagi mereka yang ingin kuliah sekaligus memperdalam agama. Kesempatan yang mungkin sulit ditemukan di perguruan tinggi-perguruan tinggi negeri lain.
Baca halaman selanjutnya: UIN punya banyak …
UIN punya banyak jalur pendaftaran
Keunggulan UIN lainnya adalah pilihan jalur pendaftaran yang relatif lebih banyak daripada perguruan tinggi lain. Perguruan tinggi ini menggelar jalur pendaftaran dari 2 kementerian. Pertama, pendaftaran yang berasal dari Kemendikbud Ristek yaitu SNBP dan SNBT. Jalur ini diperuntukkan untuk jurusan-jurusan umum seperti sains dan sosial. Kedua, Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN PTKIN) dan Ujian Masuk (UM) PTKIN yang berada dibawah wewenang Kemenag. Biasanya seleksi ini dibuka untuk jurusan-jurusan keagamaan.
Apabila belum lolos melalui jalur-jalur tersebut, masih ada ujian mandiri yang diselenggarakan oleh masing-masing UIN. Ujian Mandiri biasanya ada yang berbasis tes tertulis, nilai rapor, prestasi, hingga skor UTBK. Selain itu, pada beberapa UIN juga membuka jalur pendaftaran bagi calon mahasiswa yang tergabung dalam lembaga yang memiliki ikatan kerja sama dengan universitas. Salah satu contohnya seperti yang dilakukan oleh UIN Walisongo.
Relatif lebih terjangkau karena nggak ada uang pangkal
Menurut saya, UIN yang tidak menerapkan uang pangkal lebih meringankan mahasiswa. Apalagi bagi mahasiswa dengan kondisi ekonomi yang terbatas. Uang pangkal tidak berlaku untuk mahasiswa dari berbagai jalur pendaftaran, baik SNBP maupun Jalur Mandiri. Sangat berbeda dengan kebanyakan perguruan tinggi yang menerapkan uang pangkal untuk mahasiswa yang baru diterima.
Biaya kuliah di UIN dari awal masuk hingga lulus memang relatif lebih murah daripada perguruan tinggi lain. Sebenarnya perkara biaya ini masih diperdebatkan. Banyak yang menilai biaya kuliah di perguruan tinggi ini tidak semurah dahulu. Salah satu tulisan Mojok pernah membahasnya dengan baik berjudul UIN Kampus Rakyat, Masihkah Relevan?. Namun, tetap saja, dibanding perguruan tinggi negeri lain, biaya kuliah di UIN masih lebih ramah di kantong.
Bagi kalian yang ingin kuliah dengan lingkungan yang dekat nilai-nilai keislaman dan biaya yang terjangkau, kuliah di UIN adalah pilihan yang tepat. Tidak perlu ambil pusing soal orang lain yang suka memandang sebelah mata. Pada akhirnya, kualitas diri adalah tanggung jawab masing-masing, bukan asal universitas.
Penulis: Maulin Gissa Rizkiyanti
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 4 Alasan Nggak Betah Kuliah di UIN Palembang
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.