ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

TV, Perabot Rumah Tangga yang Nggak Terlalu Penting untuk Dibeli

Ahmad Arief Widodo oleh Ahmad Arief Widodo
29 Mei 2023
A A
TV, Perabot Rumah Tangga yang Nggak Terlalu Penting untuk Dibeli

TV, Perabot Rumah Tangga yang Nggak Terlalu Penting untuk Dibeli (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Nggak usah beli TV dulu. Mending duitnya buat beli perabot lainnya yang lebih penting.

Anak muda sulit memiliki rumah? Tentu saja, banyak yang mengakuinya. Maka tak heran kalau memiliki rumah merupakan sebuah kebanggaan. Tapi, setelah memiliki rumah bukan berarti kita bisa gembira. Masih ada hal yang harus kita lewati dan tak kalah rumit untuk dipikirkan, yakni mengisi rumah dengan perabot dan peralatan rumah tangga.

Lho, kenapa proses mengisi rumah dengan perabot dan peralatan rumah tangga itu rumit? Ya soalnya biaya yang dibutuhkan nggak sedikit, Gaes. Keluarga yang baru memiliki rumah mesti cermat memilih barang yang menjadi prioritas untuk dibeli terlebih dulu. Apalagi kalau pasangan muda yang pendapatannya belum seberapa, wah wajib selektif membeli perabot rumah tangga.

Berdasarkan pengalaman saya mengisi rumah, ada satu barang yang biasanya dijadikan prioritas padahal nggak terlalu penting. Harga barang tersebut juga cukup mahal. Barang yang saya maksud adalah TV. Iya, bagi saya perabot rumah tangga satu ini sebenarnya nggak terlalu penting untuk dibeli duluan.

Daftar Isi

  • Berkurangnya kebiasaan nonton TV
  • Lebih sering nonton konten di platfrom digital
  • Paket ponsel layanan platfrom digital terjangkau
  • Harus membeli alat untuk mengubah TV LED menjadi Smart TV
  • Kualitas layar tablet lebih baik
  • Makan arus listrik lebih banyak

Berkurangnya kebiasaan nonton TV

Dulu, waktu masih SMA, hampir setiap hari saya nonton TV. Tiada hari yang saya lewati tanpa duduk di depan layar kaca. Kebiasaan ini mulai bergeser sejak saya kuliah di Semarang. Saya jadi jarang menonton.

Bukan, bukan karena saya terlalu rajin belajar, hingga nggak sempat nonton. Bukan pula karena saya “melahap” berbagai macam buku sampai nggak punya waktu buat nonton. Alasan saya jarang nonton saat kuliah karena di kamar kos saya nggak ada TV. Sesederhana itu alasannya.

Saya cuma nonton TV saat ada acara olahraga, misalnya timnas sepak bola bertanding seperti saat Sea Games kemarin, atau ketika ada kejuaraan bulu tangkis dan atlet kita lolos sampai final. Selain itu, saya dan istri hampir nggak pernah nonton.

Lebih sering nonton konten di platfrom digital

Zaman dulu, acara di televisi mungkin jadi satu-satunya sumber hiburan masyarakat dalam bentuk video. Masyarakat dulu nggak punya banyak pilihan hiburan dalam bentuk tersebut. Mau baik atau buruk acara yang disajikan, ya bakal ditonton supaya bisa menghilangkan sedikit kepenatan hidup.

Akan tetapi sekarang dunia berubah. Perabot rumah tangga satu ini bukan lagi satu-satunya sumber hiburan. Sekarang kalau orang ingin mendapat hiburan dalam bentuk video gratis, udah ada YouTube. Sementara kalau mau hiburan dalam bentuk video (film) yang berbayar, bisa nonton Netflix atau Vidio, kan.

Paket ponsel layanan platfrom digital terjangkau

Ya memang sih nonton Netflix bisa lewat TV asalkan yang kita miliki adalah smart TV. Tapi, paket Netflix untuk ponsel (HP dan tablet) berbeda dengan paket yang memang untuk televisi. Biasanya paket Netflix yang bisa ditonton via smart TV harganya jauh lebih mahal.

Misalnya di Netflix, berlangganan paket ponsel dengan harga termurah cuma Rp54 ribu. Sementara paket termurah untuk nonton Netflix di rumah adalah Rp65 ribu. Mungkin bagi kamu selisihnya cuma sedikit, tapi kalau uang selisih tersebut ditabung bertahun-tahun, hasilnya bakal lumayan, lho.

Harus membeli alat untuk mengubah TV LED menjadi Smart TV

Jika sumber hiburanmu sudah bukan acara TV lagi melainkan berbagai film yang ada di platform streaming tapi TV di rumahmu masih LED, kamu wajib menambahkan alat yang bisa mengubah TV LED menjadi smart TV.

Salah satu alat yang bisa kamu beli adalah Mi TV Stick. Harga alat ini nggak bisa dibilang murah, sekitar Rp500 ribuan. Jadi, kalau mau nonton berbagai film di platform digital melalui TV LED, kamu harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli alat ini terlebih dulu.

Kualitas layar tablet lebih baik

Menonton film di TV kerap dianggap lebih memuaskan. Sebab, layarnya kan lebih luas ketimbang layar gadget seperti handphone atau tablet. Tapi menurut saya, masalah kepuasan bukan cuma tentang kuantitas, melainkan juga kualitas.

Walaupun memiliki layar yang lebih luas, tapi kualitas layar TV LED rata-rata lebih rendah ketimbang gadget dengan level harga yang sama. Misalnya TV LED dengan merek ternama seharga Rp3 jutaan cuma memberikan kualitas layar rata-rata full HD. Sedangkan sekarang sudah ada tablet Huawei Matepad SE dengan kualitas layar 2K yang dibanderol seharga Rp2 jutaan. Lumayan banget kan selisihnya bisa sampai Rp1 jutaan?

Makan arus listrik lebih banyak

Semakin besar barang elektronik, semakin banyak “menyedot” arus listrik. Hal ini berlaku juga bagi perabot rumah tangga bernama TV. Semakin besar layarnya, semakin akan menguras token listrik rumah kamu. Apalagi kalau kamu tipikal orang yang suka nonton di depan layar kaca hingga berjam-jam lamanya. Sebaiknya, kalau mau nonton film berdurasi panjang, nonton lewat handphone saja supaya bisa menghemat daya. Dengan menghemat daya, kamu bisa menyelamatkan dunia, lho.

Itulah beberapa alasan mengapa TV menjadi perabot rumah tangga yang nggak penting-penting amat untuk diprioritaskan. Lebih baik uangnya kamu belikan perabot rumah tangga lainnya yang jauh lebih penting dan bermanfaat. Kalau sekadar mau nonton kan bisa lewat hp atau tablet~

Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 3 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Beli TV.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 29 Mei 2023 oleh

Tags: peralatan rumah tanggaTV
Ahmad Arief Widodo

Ahmad Arief Widodo

Stand like a hero and die bravely.

ArtikelTerkait

Belajar dari Kang Bahar di Preman Pensiun: Preman yang Juga Punya Sisi Humanis Kenapa Sih Orang Suka Berkomentar dan Terbawa Suasana Pas Nonton Sinetron?

Kenapa Sih Orang Suka Berkomentar dan Terbawa Suasana Pas Nonton Sinetron?

4 November 2019
Bukan Trans7, RTV Adalah Stasiun Televisi Terbaik Saat Ini terminal mojok.co

Bukan Trans7, RTV Adalah Stasiun Televisi Terbaik Saat Ini

17 November 2020
5 Peralatan Rumah Tangga yang Nggak Saya Sangka Dijual Alfamart

5 Peralatan Rumah Tangga yang Nggak Saya Sangka Dijual Alfamart

10 Februari 2025
3 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Beli TV Terminal Mojok

3 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Beli TV

12 Februari 2022
Melihat Acara TV Indonesia yang Isinya Cuma Repost Konten Medsos terminal mojok.co

Melihat Acara TV Indonesia yang Isinya Cuma Repost Konten Medsos

15 Mei 2021
acara musik alay RCTI promo program tv wagu mojok

Mengaku Saja, Kita Sebenarnya Rindu Acara Musik Alay di TV

3 Juli 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Supeltas Solo: Hadir Raganya, Terabaikan Jasanya

Supeltas Adalah Simbol Betapa Nggak Becusnya Polisi Lalu Lintas Kita

UMR Jogja Harus Naik Drastis, Tidak Bisa Tidak! upah minimum yogyakarta

Saya Beruntung Nggak Pernah Tinggal di Kota Romantis seperti Jogja dan Bandung

Karyawan yang Terkena PHK: Dianggap Tidak Kompeten dan Sulit Dapat Pekerjaan Baru

Stereotipe Karyawan yang Terkena PHK: Tidak Kompeten dan Sulit Dapat Pekerjaan Baru

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Penyesalan yang Akan Kalian Rasakan jika Kuliah di Bangkalan Madura, Pikir-pikir Lagi

4 Penyesalan yang Akan Kalian Rasakan jika Kuliah di Bangkalan Madura, Pikir-pikir Lagi

19 Mei 2025
5 Kesalahan yang Saya Lakukan Saat Liburan ke Labuan Bajo, Saya Tulis agar Kalian Nggak Melakukan Hal Sama

5 Kesalahan yang Saya Lakukan Saat Liburan ke Labuan Bajo, Saya Tulis agar Kalian Nggak Melakukan Hal Sama

19 Mei 2025
Ironi Balikpapan, Kota Minyak tapi BBM Pertamina Langka (Unsplash)

Balikpapan Kota Minyak, Tapi Warganya Antri BBM: Inilah Ironi dari Pertamina yang Tak Pernah Gagal Bikin Emosi

22 Mei 2025
Pantai Gajah Kebumen, Tempat Wisata Kebupaten yang Bikin Orang Kota Terheran-heran Mojok.co

Pantai Gajah Kebumen, Tempat Wisata Kebupaten yang Bikin Orang Kota Terheran-heran

19 Mei 2025
5 Rekomendasi Menu MAKO Bakery yang Wajib Dibeli

5 Rekomendasi Menu MAKO Bakery yang Wajib Dibeli

22 Mei 2025
Pengalaman Belajar Ilmu Tenaga Dalam di Pesantren (Unsplash)

Pengalaman Belajar Ilmu Tenaga Dalam di Pesantren Berharap Bisa Rasengan Kayak Naruto

19 Mei 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=Zbmdu5T4vVo

DARI MOJOK

  • Kampus di Bawah Kementerian Pertahanan Tak Membuat Saya Menyesal Melepas Beasiswa S2 dari UGM buat Jadi Dosen
  • Tinggal di Kos Dekat UPN Jogja: Murah tapi Mewah, Fasilitas bikin Iri Penghuni Kos Rp700 Ribu
  • Siswa “Terpintar” SMA Sombong Bakal Lolos Mudah ke PTN, Berakhir Kuliah di Kampus Tak Terkenal setelah Dua Tahun Gagal UTBK
  • Butuh Gaji Rp15 Juta untuk Hidup Nyaman di Jakarta, Perantau yang Miskin Kudu Rela Tinggal Bersama Kecoa-Tikus dan Melahap Makanan Sisa
  • Perkara Transportasi Wisata, Jogja Sangat Tidak Kreatif dan Perlu Belajar dari Cara Surabaya Mengelola Trans Jatim Bus Jaka Tingkir
  • Terkucilkan dari Acara Kelulusan Sekolah karena Nunggak SPP, Lemah Ekonomi Jadi Objek Diskriminasi

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.