Timeline media sosial akhir-akhir ini sangat riuh, khususnya pembahasan politik. Apalagi, dalam beberapa bulan mendatang, kontestasi politik benar-benar semakin panas. Salah satu sosok yang mencuat karena hal tersebut, dan pasti muncul di mana saja dan bagaimanapun hasil survei calon presiden 2024 adalah, Ganjar Pranowo.
Sosok berambut putih kelahiran Karanganyar itu bukan lagi idola bagi masyarakat Jawa Tengah. Beliau sudah menjadi top of mind masyarakat Indonesia. Keberanian dan ketegasan dalam bertindak adalah dua alasan mengapa Ganjar layak menjadi idola masyarakat masa kini.
Daftar Isi
Cara Ganjar Pranowo marah tapi tetap bijaksana
Saya mengamati Ganjar Pranowo dari media sosialnya, baik Instagram maupun TikTok. Salah satu bentuk keberaniannya adalah berani menemui pelaku yang berkedok guru agama, yang saat itu didakwa mencabuli belasan santriwati.
Bagi saya, yang kebetulan memiliki anak perempuan, sudah pasti akan meremukkan si pelaku. Sudah tidak waras kah si pelaku? Para pelajar sedang menimba ilmu agama, eh malah dinodai secara sengaja.
Di situ, Ganjar Pranowo terlihat bijaksana. Beliau bertanya, dan menurut saya sungguh sopan kepada pelaku. Ganjar mampu bersikap kalem, meskipun dari sorot matanya tampak menahan emosi. Hal ini seperti membuktikan bahwa seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu mengendalikan amarah.
Cara Ganjar Pranowo ngamuk yang pas pada tempatnya
Belum lagi sebuah kasus terkait tanggul di pantai utara Jawa Tengah. Saat itu, dengan langkah yang tergesa-gesa, beliau menuju perbaikan tanggul. Saat tangan kanannya menyentuh lapisan semen, tampak beliau terkejut. Lapisan semen itu tampak tidak kuat. Seperti dikerjakan asal-asalan.
Lalu, beliau cukup memanggil pejabat yang berwenang sembari menasehati. Tentu saja nasehat dengan khas orang Jawa. Sedikit menyindir. Kira-kira kalimatnya begini.
“Nek sampeyan ra benar lebih nggarap, mengko tak gawe leren sampeyan.”
Ya, kalimat menyindir dengan bahasa Jawa dirasa memang lebih sesuai. Sebab, ada feel yang berbeda. Dan Ganjar Pranowo paham akan soal itu. Terkadang, seusai mengucapkan kalimat seperti itu, beliau mengakhirinya dengan senyum. Beliau ingin menegaskan bahwa meskipun dirinya seperti terlihat tidak puas, tetapi beliau tetap mengayomi bawahannya.
Tegas, bukan berarti membentak
Masyarakat sering mengartikan bahwa sikap tegas adalah membentak. Hal itu dapat dimaklumi ketika banyak pemimpin serupa yang lebih suka mengeluarkan nada tinggi sambil mengacungkan telunjuk kepada pihak yang salah berarti tegas.
Tampaknya, sih, hal tersebut dinilai masyarakat bahwa sikap dan gaya seperti itulah pemimpin yang mengayomi rakyatnya. Namun, Ganjar Pranowo berada di dimensi yang lain. Beliau tetap tenang dan kalem, meskipun beliau tahu ada perbuatan anak buahnya yang keliru dan bikin masyarakat ngamuk.
Siapa yang bisa tenang ketika melihat pungli di jalan, perbaikan infrastruktur semena-mena, dan hal-hal yang merugikan masyarakat? Wajar apabila kesal. Justru jika tidak kesal, akan aneh.
Kamu tentu masih ingat dengan penolakan Israel, bukan? Salah satu sosok yang berani dan tegas melantangkan suara penolakan adalah Ganjar Pranowo. Beliau berani mengambil risiko meskipun sebagian besar masyarakat Indonesia menghujatnya. Beliau lebih memilih teguh pada konstitusi.
Keteguhan seperti itu bukanlah hal yang biasa. Apalagi, memilih untuk menjadi yang berbeda. Butuh mental lebih dari sekadar pemenang. Keberanian dalam mengambil keputusan serta ketegasan dalam bertindak.
Marah dengan “lembut”
Seorang pemimpin bukan hanya dilihat bagaimana pandai mengolah kata, melainkan juga mampu mengeluarkan keputusan yang bijak. Kelembutan dalam bertutur kata ketika melihat ada yang keliru, lalu meminta dengan sopan untuk memperbaikinya tanpa perlu membentak adalah sikap dan tindakan yang bijak.
Dan Ganjar Pranowo, adalah pemimpin yang memenuhi kriteria tersebut.
Penulis: Moddie Alvianto W.
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Jogging Bersama Ganjar Memberi Banyak Manfaat, Masak Pak Anies Nggak Mau Ikut?