• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Tuntutlah Ilmu Produksi Drama Hingga ke Negeri Ginseng Korea

Ria Karunia oleh Ria Karunia
6 Maret 2021
A A
Tuntutlah Ilmu Produksi Drama Hingga ke Negeri Ginseng Korea Terminal Mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai seseorang yang baru-baru ini terjun kembali ke dunia persinetronan Indonesia gara-gara Ikatan Cinta, setelah sebelumnya hampir 13 tahun hanya nonton drama Korea, saya tergelitik untuk menuliskan beberapa hal yang bisa kita pelajari dari produksi drama Korea. Tentu saja ini semua demi masa depan persinetronan Indonesia yang lebih baik dan berkualitas.

Siapa tahu di masa depan Amanda Manopo dapat beradu akting dengan Song Joong-ki hingga Lee Min-ho, kan? Sebelumnya, saya tegaskan bahwa tulisan ini murni dari perspektif saya. Tidak bermaksud mengundang fandom war antara fans sinetron Indonesia dan drama Korea. Jadi, bacalah sembari menerapkan sila ketiga Pancasila. Berikut hal-hal yang perlu menjadi perhatian bagi produsen sinetron Indonesia.

Daftar Isi

  • Judul
  • Aktor dan Aktris
  • Cerita
      • Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
      • Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Judul

Judul sebaiknya dibuat sesingkat mungkin, namun mampu menarik rasa penasaran penonton. Seperti salah satu drama Korea berjudul Descendants of the Sun yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi Keturunan (atau anak cucu?) Dari Matahari. Yang terlintas dalam pikiran saya pertama kali adalah drama ini akan membahas tentang peranakan Dewa Matahari mitologi bangsa Mesir Kuno.

Ealah, ternyata drama satu ini jauh dari panggangan api, Mylov! Descendants of the Sun bercerita tentang percintaan seorang dokter dan tentara yang ditugaskan di daerah konflik. Mungkin si tentara salah satu keturunan Dewa Ra atau sang dokter yang pernah menolong proses persalinan salah satu anak Dewa Ra, ya. Entahlah, saat itu bukan saya yang bertugas jaga di rumah sakit~

Sementara itu, pemberian judul pada sinetron Indonesia terlalu umum dengan kalimat panjang, sehingga sebelum menonton pun sudah dapat dibayangkan bagaimana jalan ceritanya. Alih-alih menarik minat penonton, banyak judul sinetron Indonesia malah membuat penonton gagal fokus. Seperti baru-baru ini saya menemukan judul sinetron seperti Aku Di-review Buruk oleh Istriku yang Selebgram dan Hobi Traveling Suamiku Membuat Aku Seperti Menjadi Janda. Heleh, heleh, ajur kamu, Jon~

Aktor dan Aktris

Dalam drama Korea, para aktor dan aktris terasa melebur ke dalam perannya. Pendalaman karakter, dialog, mimik, improvisasi adegan dengan lawan main pun didiskusikan dengan matang. Saya biasanya lebih tertarik menonton behind the scene dramanya daripada menonton drama itu sendiri.

Sebelumnya, para aktor dan aktris drama Korea juga telah menjalani training dari agensi atau manajemen tempat mereka bernaung sebelum melakukan debut. Jadi, sudah pasti aktor dan aktris di sana memiliki bekal tentang dunia yang mereka geluti. Proses casting-nya pun melalui proses yang amat panjang layaknya Hatori yang mendaki gunung dan melewati lembah. Pihak manajemen biasanya memiliki hak penuh untuk memilih aktor dan aktrisnya yang punya karakter sesuai tokoh yang akan diperankan.

Meski telah terpilih, para aktor dan aktris tetap harus mengikuti tahap casting dan beberapa tahap panjang plus bikin pusing lainnya. Tidak ada lagi tuh ceritanya yang gara-gara viral di media sosial, eh langsung didaulat main drama, jadi tokoh utama pula. Hancur sudah dunia persilatan.

Cerita

Hal krusial lainnya adalah cerita. Mayoritas drama Korea mengangkat berbagai macam tema seperti kedokteran, sistem pendidikan, percintaan, militer, jurnalisme, hingga politik. Setiap tema diulas secara mendalam dan detail. Misalnya dalam drama bertemakan kedokteran, maka akan ditampilkan adegan operasi, tahapan operasi, hingga hal kecil seperti pisau bedah yang namanya disebut sesuai penyebutannya dalam bidang medis. Begitu pula penyebutan nama penyakit yang biasanya disertai keterangan kecil di bawah layar sebagai informasi lanjutan. Setiap adegan dalam drama Korea menggambarkan development cerita, scene satu dengan lainnya berkesinambungan.

Sementara sinetron Indonesia sendiri tema cerita yang diambil masih sama, seputar cinta-cintaan, perebutan harta warisan, dan orang ketiga dalam rumah tangga. Plis deh, Jon, otakmu bisa tumpul kalau setiap hari dijejelin cinta tok. Progress cerita juga masih sangat lambat, bahkan tak jarang saking lambatnya malah melebar ke mana-mana hingga akhirnya setelah ditinggalkan banyak penonton baru mulai memaksakan menamatkan cerita. Padahal sesuatu yang dipaksa itu ndak enak lho, Pak Sut…

Menilik tiga point rumit di atas untuk sebuah produksi drama, tak heran jika drama Korea begitu digandrungi masyarakat bahkan hingga lintas negara. Sebetulnya masih banyak hal lain yang perlu jadi pembelajaran bagi para produsen sinetron Indonesia. Saran saya jangan hanya mengejar rating, masyarakat hari gini sudah mulai pintar memilah tontonan. Setidaknya produksilah tontonan yang mendidik meski sedikit memaksakan. Karakter masyarakat Indonesia kebanyakan suka dipaksa dulu, lama-lama juga cinta. Kasihan kan emak-emak yang setiap hari sudah puyeng dengan drama rumah tangga di real life masih harus pusing lagi dengan drama rumah tangga fiktif di sinetron~

BACA JUGA 5 Drama Korea dengan Ending Ter-lucknut yang Bikin Geregetan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 6 Maret 2021 oleh

Tags: drama koreasinetron indonesia

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Ria Karunia

Ria Karunia

Procrastinator banyak mimpi

ArtikelTerkait

5 Drama Korea Terbaru yang Dijadwalkan Tayang Februari 2023 Terminal Mojok

5 Drama Korea Terbaru yang Dijadwalkan Tayang Februari 2023

25 Januari 2023
7 Aktor dan Aktris Korea Underrated yang Layak Dapat Perhatian Terminal Mojok

7 Aktor dan Aktris Korea Underrated yang Layak Dapat Perhatian

20 Januari 2023
Drama Fanta G Spot Edukasi Seks dari Sudut Pandang Perempuan Terminal Mojok

Drama Korea Fanta G Spot: Edukasi Seks dari Sudut Pandang Perempuan

19 Januari 2023
Membongkar Rahasia Sinetron Jelek Bisa Punya Ribuan Episode (Unsplash)

Membongkar Rahasia Sinetron Jelek Bisa Punya Ribuan Episode

17 Januari 2023
5 Aktor dan Aktris Korea yang Overrated Terminal Mojok

5 Aktor dan Aktris Korea yang Overrated

16 Januari 2023
The Glory Drama Balas Dendam Korban Bullying yang Bikin Penonton Syok Terminal Mojok

The Glory: Drama Balas Dendam Korban Bullying yang Bikin Penonton Syok

9 Januari 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Mendidik Anak Nggak Cuma Soal Menyiapkan Uang, Bund! Terminal Mojok

Mendidik Anak Nggak Cuma Soal Menyiapkan Uang, Bund!

Fix, Eksistensi Media Sosial Adalah Salah Satu Sumber Penghancur Kemesraan Kita dengan Buku Terminal Mojok

Eksistensi Media Sosial Adalah Sumber Penghancur Kemesraan Umat Manusia dengan Buku

Netizen Indonesia dan Indopride yang Ndlogok dan Perlu Ditinggalkan Terminal Mojok

Netizen Indonesia dan Indopride yang Ndlogok dan Perlu Ditinggalkan



Terpopuler Sepekan

6 Dosa Penjual Nasi Padang yang Bukan Orang Minang Terminal Mojok
Kuliner

6 Dosa Penjual Nasi Padang yang Bukan Orang Minang Asli

oleh Tiara Uci
25 Januari 2023

Tobat, klean.

Baca selengkapnya
Derita Tinggal di Pertashop- Sebuah Warisan yang Meresahkan (Foto milik penulis)

Derita Tinggal di Pertashop: Bisnis Warisan yang Meresahkan

24 Januari 2023
Olahraga Lari Adalah Olahraga Murah, Murah Pala Bapak Kau

Olahraga Lari Adalah Olahraga Murah, Murah Pala Bapak Kau

19 Januari 2023
Catatan Pemakluman Masalah di Jogja oleh Sultan Jogja Selama 10 Tahun Terakhir

Catatan Pemakluman Masalah di Jogja oleh Sultan Jogja Selama 10 Tahun Terakhir

24 Januari 2023
Dosa Bengkel Terkenal di Indonesia Memanfaatkan Ketidaktahuan Pelanggan (Unsplash)

Dosa Bengkel Terkenal di Indonesia Memanfaatkan Ketidaktahuan Pelanggan

23 Januari 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=FyQArYSNffI&t=47s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .