Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Sapa Mantan

Tunangan Itu Penting Nggak, sih? 

Dyan Arfiana Ayu Puspita oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
27 September 2022
A A
Tunangan Itu Penting Nggak, Sih? 

Tunangan Itu Penting Nggak, Sih? (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Manusia melewati beberapa peristiwa penting dalam hidupnya. Salah satunya adalah pernikahan. Tentu saja, hal ini tidak berlaku bagi kalian yang meyakini bahwa hidup tanpa menikah itu lebih baik. Hanya saja, mari berpikir dengan pola pikir kebanyakan, yaitu menganggap pernikahan sebagai peristiwa sakral dalam hidup manusia.

Saking sakralnya, banyak yang mempersiapkan acara pernikahan dengan segenap jiwa raga. Mencari vendor terbaik untuk resepsi, duit mepet nggak peduli. Kalau perlu, BPKB disekolahkan ke BRI. Ndilalah, kalau kita  bicara soal persiapan pernikahan, yang menguras kantong bukan hanya resepsinya saja. Namun, kebocoran dana juga terjadi di tahapan menuju ke jenjang pernikahan, yaitu pertunangan. Kalau istilah anak sekarang, tuh, engagement.

Eh tapi, ngomong-ngomong, tunangan itu penting nggak, sih?

Untuk bisa menjawab pertanyaan ini, mari kita bedah dulu pengertian pertunangan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pertunangan berarti perbuatan (hal dan sebagainya) bertunangan atau menunangkan. Sedangkan dilansir dari Wikipedia, pertunangan merupakan masa peralihan antara lamaran dengan pernikahan.

Dengan kata lain, urutan tahapan menurut Wikipedia adalah lamaran dulu, kemudian bertunangan, baru menikah. Sementara di masyarakat, banyak pula yang beranggapan bahwa urutan yang benar adalah tunangan dulu, baru lamaran, setelah itu menikah. Malah ada yang secara spesifik menyebut jika dilakukan sehari atau paling lama 6 bulan sebelum menikah, itu namanya lamaran. Namun jika diselenggarakan lebih dari 6 bulan sebelum hari-H, maka itu namanya tunangan. Daripada gelut, mari kita tarik kesamaannya saja. Bahwa, baik lamaran maupun tunangan adalah tahapan sebelum kedua mempelai naik ke pelaminan.

Jadi, penting tidak, nih?

Sabar. Kita telisik dari sejarahnya dulu, ya. Konon, pertunangan diyakini berasal dari zaman Mesir kuno. Pada masanya, pasangan Mesir kuno yang akan menikah akan bertukar cincin terlebih dahulu. Cincin tersebut terbuat dari buluh yang dikepang dan dipakai di jari kiri. Mengapa jari kiri? Sebab di jari kiri terdapat pembuluh darah vena bernama “Vena amoris”, yang terhubung langsung ke jantung, organ vital manusia. Itu sebabnya, pertunangan di zaman Mesir kuno dilambangkan sebagai simbol cinta, kesetiaan dan keabadian.   

Seiring berkembangnya waktu, masing-masing negara memiliki budaya yang berbeda terkait dengan pertunangan ini. Contohnya, di Eropa Barat. Berbeda dengan masyarakat Mesir kuno, di negara-negara Eropa Barat justru cincin tunangan dipakai di jari tangan kanan. Kebiasaan yang sama juga dapat ditemukan di Inggris, Prancis, Jerman, dan Norwegia.

Baca Juga:

Sisi Gelap Pernikahan di Desa, Sudah Gadaikan Sawah Demi Biaya Hajatan, Masih Aja Jadi Omongan Tetangga

Marriage is Scary Nyata, Anak Muda Sekarang Memang Takut pada Pernikahan

Sementara dalam Budaya Hindu, meski masih ada yang mengenakan cincin tunangan dengan gaya ala barat, namun ada pula yang memakai cincin di jari kaki mereka. Cincin ini bernama bichiya. Bichiya diyakini dapat menekan saraf yang terhubung ke sistem reproduksi, sehingga membuat pemakainya memiliki sistem reproduksi yang sehat.

Meskipun berbeda penerapannya, tapi tunangan bermuara pada satu tujuan yang sama, yaitu sebagai sebuah bentuk komitmen kedua belah pihak dalam menjalin hubungan.  Artinya, tunangan memiliki tujuan mulia. Saya yakin, siapapun orangnya pasti akan galau jika tidak ada kejelasan dalam hubungan yang sedang dijalani. Bayangkan, kamu jalan sama doi sekian lama, tanya kabar tiap hari, kondangan bareng, nonton bareng, bobok… eh, yang itu nggak boleh, ding! Tapi, kamu sama sekali nggak pernah dikenalkan ke orangtua dan diajak ngobrol soal tahap yang lebih serius. Kan wagu. Memangnya kamu anggap apa aku ini, hah?? Begitu pastinya kamu akan bertanya-tanya.

Sayangnya, jika berkaca pada fenomena saat ini, pertunangan telah banyak mengalami pergeseran makna. Ia bukan lagi sekadar kunjungan dari pihak laki-laki untuk meminta izin kepada orang tua wanita, tapi sudah menjadi ajang untuk saling menunjukkan. Kepada keluarga perempuan, pihak laki-laki ingin menunjukkan bahwa mereka memiliki status sosial yang baik. Caranya, yaitu dengan membawakan berbagai macam pernak-pernik hantaran, meski duitnya didapat dari pinjam sana-sini. Ada yang seperti itu? Ada, lah~

Sementara dari pihak keluarga perempuan, melalui tunangan ini mereka ingin menunjukkan bahwa anak perempuan mereka akan menikah. Jadi kalau bisa, ya, dibikin rame. Biar semua orang tahu. Segala detail pun dipersiapkan mulai dari konsep acara, dekorasi hingga riasan. Udah berasa kek mau menggelar pernikahan saja, tapi versi lite.

Ndilalah, perkembangan media sosial juga turut andil membuat tunangan menjadi momen yang tak cukup sekadar khidmat. Pertunangan akan dianggap kurang afdol jika tidak ada dekorasi lampu tumblr lengkap dengan tirai flowy dan hiasan bunga kertas. Kurang nendang juga jika tidak didokumentasikan secara cinematic. Kan mau dibuat jadi konten di IG~

Kesimpulannya?

Tunangan itu baik dan punya tujuan yang mulia, sehingga penting untuk dilakukan. Jangan sampai terjadi, kamu runtang-runtung dengan anak orang tapi tidak ada kejelasan hubungan. Cuma, yang tidak kalah penting adalah, nggak usah memaksakan diri untuk menggelar pertunangan kekinian demi pengakuan apalagi konten. Toh, tujuan awal pertunangan itu untuk saling berkomitmen antar kedua belah pihak, kan? Jadi nggak usah ada tirai flowy, bunga kertas, kebaya seragaman, nggak papa, kan?

Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Setelah Lamaran Malah Muncul Keraguan, Pernahkah?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 27 September 2022 oleh

Tags: cincinPernikahantunangan
Dyan Arfiana Ayu Puspita

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Alumnus Universitas Terbuka yang bekerja sebagai guru SMK di Tegal. Menulis, teater, dan public speaking adalah dunianya.

ArtikelTerkait

lelaki

Surat Terbuka Dari Lelaki Putus Asa Untuk Wanita yang Akan Dilamar Seseorang

30 Agustus 2019
Buanglah Khayalan Romantis Pernikahan kalau Masih Serumah dengan Mertua terminal mojok.co

Buanglah Khayalan Romantis Pernikahan kalau Masih Serumah dengan Mertua

19 September 2020
Di Sunda, Pesta Pernikahan Dianggap 'Wah' Ketika Menggelar Acara Dangdutan terminal mojok.co

Di Sunda, Pesta Pernikahan Dianggap ‘Wah’ Ketika Menggelar Acara Dangdutan

25 November 2020
Pernikahan Madura Adalah Petaka Besar Buat Introvert (Unsplash)

3 Fakta yang Membuat Pernikahan di Madura Adalah Petaka Besar Bagi Cowok Introvert

30 April 2024
pernikahan di desa bedanya di kota hajatan mojok.co

Meluruskan Salah Paham Soal Pesta Pernikahan di Desa yang Bisa Berhari-hari

30 Maret 2020
Menikahkan Korban Pemerkosaan dengan Pelaku Adalah Pemikiran Paling Ugal-ugalan! terminal mojok.co

Menikahkan Korban Pemerkosaan dengan Pelaku Adalah Pemikiran Paling Ugal-ugalan!

28 Mei 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.