Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Tuban, Kota Elite Branding Sulit: Kabupaten yang Takdirnya Memang Sulit Terkenal, Diusahain pun Percuma

Muhamad Iqbal Haqiqi oleh Muhamad Iqbal Haqiqi
7 Juni 2025
A A
Tuban, Kota Elite Branding Sulit: Kabupaten yang Takdirnya Memang Sulit Terkenal, Diusahain pun Percuma lamongan

Tuban, Kota Elite Branding Sulit: Kabupaten yang Takdirnya Memang Sulit Terkenal, Diusahain pun Percuma (David Kristianto via Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Tuban memang gitu-gitu aja, meski makin elite. Yah, mungkin memang itu takdirnya, jadi kota biasa-biasa saja pun tak apa-apa

Aroma laut tercium bersamaan dengan hembusan angin sore yang tenang. Di sepanjang bahu jalan, banyak yang duduk sembari tertawa dengan tangan-tangan mereka yang sibuk menyuapi jajanan dari pedagang yang ada di sekitar. Melihat indahnya laut utara, meski warnanya yang kian coklat karena keberadaan pabrik-pabrik berskala besar di pesisir pantai.

Saya duduk, memandang ke depan, menikmati semuanya ditemani dengan sebotol susu kaleng. Suasana yang asri dan tenang untuk sebuah alun-alun kota yang letaknya di pinggir pantai.

Itulah Tuban. Salah satu kabupaten pesisir pantai utara yang disebut sebagai Kota Wali. Saya sering kali melalui Kabupaten ini ketika mudik ke Semarang. Dan rasanya, setiap melewatinya, saya jadi makin akrab dengan segala perkembangannya dari waktu ke waktu.

Secara ekonomi, Tuban memang tumbuh positif. Pertumbuhan ekonomi Tahun 2023 tercatat sebesar 5,12%, lebih tinggi dari rata-rata provinsi Jawa Timur yang sekitar 4,95%. Angka itu bahkan lebih tinggi dari dua tetangganya, yaitu Lamongan dan Bojonegoro yang masing-masing 4,88 persen dan 4,65 persen di tahun yang sama.

Dari sisi infrastruktur, Tuban pun menunjukan kemajuan peradabannya. Panjang jalan yang layak dilalui sudah menyentuh 81,7 persen dari total seluruh rute di Tuban, akses air bersih juga mencapai 65,4 persen, serta transportasi publik yang kian membaik dan terintegrasi.

Bagaimana dengan segi pariwisata? Tuban makin berbenah dengan menyediakan lebih banyak destinasi wisata terutama pantai sehingga mampu menarik pengunjung hingga 1,2 juta pada tahun 2023. Semua itu pun ditambah dengan inisiatif masyarakat setempat yang makin masif mengadakan berbagai event kedaerahan seperti Tuban Carnival dan Festival Layang-layang.

Tapi masalahnya, kenapa Kabupaten ini nggak begitu terkenal. Coba bandingkan dengan Lamongan atau Gresik, orang lebih familiar dengan kedua daerah tersebut daripada Tuban. Ada beberapa alasan mengapa hal itu bisa terjadi.

Baca Juga:

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Branding daerah yang lemah

Pada kenyataannya, predikat Kota Wali sama sekali nggak punya taring untuk menjadikan Tuban familiar di telinga orang-orang luar daerah. Kalaupun mereka tahu, ya hanya sekadar sebuah daerah yang terdapat beberapa makam wali, salah satunya Sunan Bonang yang ada di sana. Tapi lebih dari itu, nggak punya daya tarik macam Gresik yang dijuluki Kota Industri karena ada pabrik semen, atau Lamongan dengan WBL-nya (meski sekarang sepi) yang membuat orang mudah mengingat Tuban.

Intinya, Tuban nggak punya branding yang melekat kuat sehingga orang ketika mendengar nama kabupaten tersebut ya, cuma sambil lalu aja.

Produk asli nggak punya competitive advantage

Tuban itu nggak punya produk asli, baik makanan, pakaian, maupun kerajinan yang punya competitive advantage. Apaan itu? Mudahnya, barang atau produk yang punya nilai kompetitif sehingga punya daya saing dengan produk dari luar daerah. Nah Tuban tuh nggak punya itu.

Memang, Tuban punya seperti kecap laron, ikan tongkol asap, atau legan. Tapi ya nggak punya daya saing dengan produk lainnya. Jadi gini, indikator sederhana sebuah produk punya daya saing itu bisa dilihat dari bagaimana produk itu dijual secara masif meski di luar daerahnya. Contoh misalnya paling mudah, Soto Lamongan. Makan ini ada setidaknya ada di kota-kota besar seperti Surabaya atau Semarang, sehingga orang jadi familiar dengan Lamongan. Atau Bandeng Juwana, Nah orang jadi tahu dengan daerah Juwana.

Sementara Tuban produknya itu hanya jago kandang. Jarang ditemukan di daerah-daerah lainnya.

Baca halaman selanjutnya

Kurang inovasi, kurang caper

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 8 Juni 2025 oleh

Tags: Gresikkota waliSurabayaTuban
Muhamad Iqbal Haqiqi

Muhamad Iqbal Haqiqi

Mahasiswa Magister Sains Ekonomi Islam UNAIR, suka ngomongin ekonomi, daerah, dan makanan.

ArtikelTerkait

puasa

Poso Sak Karepmu, Gak Poso Yo Sak Karepmu

18 Mei 2019
3 Pertanyaan tentang Surabaya yang Bikin Warganya Sendiri Kebingungan

3 Pertanyaan tentang Surabaya yang Bikin Warganya Sendiri Bingung

5 November 2024
Surabaya

Panasnya Surabaya Tak Hanya Bikin Gerah, tapi Juga Memberi Hikmah

24 Desember 2021
Gresik Kota dan Gresik Selatan, Representasi Ba Sing Se di Kehidupan Nyata: Kesenjangannya bagai Langit dan Bumi

Gresik, Daerah yang Nggak Bisa Dibilang Ndeso, tapi Dianggap Kota Juga Kurang Pas

29 Januari 2025
Wisata Kolong Jembatan Suramadu, Potret Warga Surabaya yang Kurang Tempat Healing Mojok.co

Wisata Kolong Jembatan Suramadu, Bukti Warga Surabaya yang Kurang Tempat Healing

18 Desember 2023
Kuliah di Surabaya, lalu Bekerja di Bangkalan Madura Adalah Malapetaka, Gajinya Bercanda!

Kuliah di Surabaya, lalu Bekerja di Bangkalan Madura Adalah Malapetaka, Gajinya Bercanda!

24 Mei 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.