Dari awal kemunculannya keluhan boros selalu melekat pada motor matik. Motor yang bisa dibilang sukses menggeser selera masayarakat Indonesia dari kebiasaan mengendarai motor bebek ini, ternyata telah mengalami banyak perubahan. Seperti dunia ini yang selalu berubah, namun tidak rasa sayangku padanya yang tetap utuh, tidak berkurang, tidak nambah.
Apaan sih.
Motor matik sekarang ini bisa dibilang tidak sama dengan pertama kali kemunculannya di Indonesia. Sebut saja Yamaha Mio, yang saat itu memang masih mengandalkan karburator sebagai komponen utama pencampuran bahan bakar dan udara. Jika jaman itu bisa dibilang motor matik boros, sekarang ini dugaan itu sudah tidak berlaku lagi. Sebab saat ini hampir semua motor matik sudah menggunakan sistem injeksi.
Meskipun begitu, tetap saja ada yang perlu diperhatikan agar bahan bakar yang dikonsumsi oleh motor lebih efisien dan lebih menghemat isi kantong tentunya. Nah, berikut ini saya sajikan beberapa trik mengendarai motor matik agar lebih hemat bahan bakar.
Memilih bahan bakar kualitas tinggi
Trik pertama untuk menghemat bahan bakar adalah memilih bahan bakar yang berkualitas tinggi. Minimal pilihlah bensin yang beroktan 92 atau lebih tinggi. Alasannya ini karena motor matik menggunakan transmisi jenis CVT, di mana beban kendaraan sangat berpengaruh dalam penentuan rasio antara input dan output shaft.
Untuk mempermudah, saya akan mencoba membandingkan dengan transmisi manual. Bukankah saat awal jalan kita menggunakan gigi satu pada motor manual? Nah, pada CVT pun sama. Cuman kalaa transmisi manual kita bisa mindahin gigi secara manual, sementara CVT berpindah karena memperhitungkan jumlah tenaga yang dihasilkan mesin dan putaran roda. Di dalam CVT kita akan mengenal puli primer dan puli sekunder. Keduanya ini akan berubah-ubah ukuran sesuai kebutuhan. Cara kerjanya hampir mirip dengan gigi susun pada rantai sepeda.
Nah karena cara kerja dari CVT serba saling berhubungan antara tenaga mesin dan beban kendaraan, tentu kualitas bensin menjadi faktor utama untuk menentukan irit atau tidaknya. Sebab tenaga yang maksimum meskipun putaran mesin rendah adalah kunci kemenangan. Meski pun bisa juga dengan cara lain yaitu mengurangi beban kendaraan dengan cara menurunkan penumpang atau muatan.
Performa motor yang prima
Trik yang kedua adalah memastikan performa motor Anda prima. Artinya mesin tidak brebet, pembakaran sempurna, emisinya kecil, dan tekanan angin ban tercukupi.
Anda bisa memantau hal tersebut di speedometer. Jika MIL atau lampu kuning tidak menyala dan tarikan mesin enak, bisa dibilang performanya baik. Namun akan lebih afdol bila Anda mendatangi montir untuk melakukan servis rutin. Sehingga Anda akan mengetahui kondisi motor yang sebenarnya.
Dengan melakukan servis, motor Anda akan dicek secara keseluruhan. Mulai dari membersihkan filter udara, pembersihan troutle, penggantian busi, membersihkan injektor, membersihkan ruang bakar dan juga mengecek kelengkapan lain seperti rem dan baring roda. Jangan salah, baring roda yang macet atau pun rem yang macet dapat menyebabkan konsumsi bahan bakar boros loh. Bayangkan saja, motornya kan jadi berat untuk jalan, sementara ngegasnya makin ugal-ugalan.
Nggak asal tarik gas
Trik ketiga untuk menghemat bahan bakar adalah memainkan gas secara efisien. Arti dari efisien adalah sesuai kebutuhan. Misalnya ini motor matik yang memang bukan untuk balapan, maka sudah selayaknya tidak perlu akselerasi yang kenceng. Jadi tidak perlu membuka gas secara sepontan terlalu sering. Pelan saja membuka gasnya, sesuai kodratnya motor matik. Semakin sering membuka gas secara sepontan maka semakin banyak bensin yang terpakai.
Selain pelan dalam membuka gas, hindari membuka gas secara penuh dalam waktu lebih dari tiga detik. Tentu ini tidak efisien sama sekali. Idealnya membuka gas itu sepertiga saja, ini kalau pakai bensin bagus sudah bisa lari 80km/jam kok.
Jangan berpikir semakin membuka gas maka semakin bisa kenceng larinya. Anda perlu tahu, putaran mesin pada setiap kendaraan itu dilengkapi dengan limited running system. Artinya Anda membuka penuh pun putaran mesin akan mentok sekian rpm, bahkan putaran sekian rpm itu bisa ditempuh hanya dengan membuka troutle sekian derajat, tidak sampai mentok kok.
Jika ingin mudah paham, Anda bisa melatih perilaku berkendara yang baik dengan menggunakan motor Honda Beat yang ada indikator ECO-nya. Jika indikator ECO menyala terang, artinya itu sudah ideal. Biasanya lampu indikator itu akan redup bahkan mati ketika kita ngegas secara sepontan. Dan akan menyala lagi bila putaran mesin sudah mulai stabil.
Biarpun agak memalukan karena mengandalkan fasilitas tersebut, setidaknya itu bisa melatih kita. Sebenarnya kalau sudah “pro” dengan mendengarkan suara mesin saja sudah bisa memahami harus bagaimana membuka gasnya.
Nah selamat berlatih ya, Bro! Jangan lupa memanasi motor sebelum berangkat, ya. Karena foreplay itu penting banget guna kelancaran selama berkendara, serta bisa memperpanjang usia motor Anda. Salam.
BACA JUGA Mengenang Kerja Keras Membangkitkan Kembali Grand Livina yang Mati karena Kebanjiran dan tulisan Erwin Setiawan lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.