Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Tips Melayangkan Kritik Pemerintah tanpa Ditangkap Polisi

Rifky Aritama oleh Rifky Aritama
23 Februari 2021
A A
Tips Melayangkan Kritik Pemerintah tanpa Ditangkap Polisi terminal mojok.co

Tips Melayangkan Kritik Pemerintah tanpa Ditangkap Polisi terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa waktu belakangan kita dikejutkan dengan statemen dari Pak Jokowi yang meminta masyarakat turut aktif dalam mengkritik dan memberi masukan kepada pemerintah. Tapi, masyarakat tetap saja takut untuk melayangkan kritik pemerintah karena emerintah punya pasal karet jitu yaitu UU ITE.

Bahkan, Pak Jusuf Kalla yang merupakan mantan Wakil Presiden Pak Jokowi pada periode sebelumnya memberi tips kepada masyarakat tentang cara bagaimana mengkritik pemerintah tanpa dipanggil polisi. Dikutip dari merdeka.com, Pak JK bilang kalau masyarakat harus menjaga pemerintahan dengan baik dengan cara demokratis.

Tapi, bagi saya tips mengkritik pemerintah dari Pak JK ini masih berpotensi untuk dipanggil polisi. Sebab menjaga pemerintahan dengan baik di mata aparat polisi dan masyarakat berbeda. Masih bias dan abu-abu. Kritikan yang menurut masyarakat baik belum tentu baik di mata polisi. Apalagi ditambah dengan adanya UU ITE. Huft….

Maka dari itu saya punya tips bagi klean yang pengin banget nih melayangkan kritik kepada pemerintah tanpa dipanggil polisi. Saya jamin 100% ini bakalan berhasil!

#1 Mengkritik dalam hati dan pikiran

Semua itu perlu dimulai dalam hati terlebih dahulu. Karena kata guru saya, apa yang dimulai dari hati itu bakalan berkah dan lancar. Maka cobalah berlatih kritik pemerintah dalam hati dulu.

Nah kalau di poin ini kalian sudah berhasil melakukannya, kita beralih ke point selanjutnya.

#2 Mengkritik di depan cermin

Kalau sudah mengkritik dalam hati, tentunya kita harus berlatih juga untuk mengekspresikannya nanti. Nah salah satunya ialah dengan berlatih kritik pemerintah di depan cermin. Banyak banget tokoh public speaker menyarankan jika ingin lancar berbicara di depan umum, berlatihlah dahulu di depan cermin.

Anggap saja seolah-olah cermin itu pemerintah yang akan kita kritik nantinya. Bayangkan para pejabat duduk di singgasananya dan kita rakyat yang akan mengkritiknya. Usahakan di poin ini benar-benar serius. Sebab ini merupakan salah satu penentu agar tidak grogi nantinya.

Baca Juga:

Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

#3 Ajak teman atau kerabat 

Tentunya kalau mengkritik depan cermin kita nggak bakal dapat feed back. Maka dari itu ajaklah teman atau kerabat agar mendengarkan poin-poin kritikan yang akan disampaikan nantinya. Sukur-sukur kalian punya teman atau kerabat yang kuliah di FISIP. Agar poin kritikan kalian semakin maksimal nantinya.

Dengan mengkritik di hadapan teman atau kerabat, kita bisa melihat juga ekspresi wajah teman atau kerabat kita. Apakah menunjukan ekspresi wajah bosan dan mengantuk, ataukah menunjukan ekspresi wajah yang antusias dan penasaran.

Kalau menunjukan wajah bosan tentunya kita harus merevisi kritikan tadi dan memperbaiki cara public speaking kita. Dan kalau menunjukan wajah yang antusias tentunya kita sudah tepat dan hanya perlu memaksimalkan di poin-poin kritikan nantinya.

#4 Tulis poin-poin kritikannya

Tentunya saat menyampaikan kritikan nggak mau kan nanti poinnya malah melebar dan melantur ke mana-mana. Agar poin itu tidak melebar ke mana-mana, tulislah. Terserah kalian mau tulis di HP atau di buku. Jadi kalau kalian menuliskan, nantinya poin itu akan lebih terstruktur dan rapi. Kritik pemerintah yang begini kan yang dibutuhkan negara demokrasi? Berbeda kalau nggak ditulis, saya yakin poin-poin yang akan disampaikan nantinya akan melebar ke mana-mana.

Menuliskan poin kritik terhadap pemerntah akan membuat kalian tidak lupa dengan apa yang akan disampaikan nantinya.

#5 Hapus

Menurut saya, ini merupakan yang paling penting di antara yang lainnya. Tindakan inilah yang menentukan agar kita tidak ditangkap polisi. Cukup berat saya mengatakannya. Tapi, mau nggak mau harus saya katakan, yaitu … hapuslah, hapus semua poin-poin kritikan tadi. Lupakanlah semuanya. Kalian nggak pengin kan mengkritik pemerintah dan tiba-tiba ada tukang bakso bawa HT di depan rumah kalian? Makanya….

Bahkan yang mengkritik di media sosial saja bisa ditangkap apalagi mau mengkritik langsung. Apalagi setelah ditangkapnya Novel Baswedan beberapa hari setelah Pak Jokowi mengeluarkan statemen tersebut. Makin bimbang lah masyarakat untuk mengkritik pemerintah apa nggak.

Kalau mengkritik bakalan ditangkap, kalau nggak mengkritik ya pemerintah bakal begini-begini saja. Jancok tenan!

BACA JUGA Saya Curiga Pakde Jokowi Hidup di Universe yang Lain atau tulisan Rifky Aritama lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 22 Februari 2021 oleh

Rifky Aritama

Rifky Aritama

Mahasiswa Ushuludin, UIN Jakarta.

ArtikelTerkait

Mahasiswa Bandung yang Kuliah di ITB, UNPAD, UNPAR, UPI, dan UNISBA Punya Ciri Masing-masing terminal mojok.co

Orang Sukabumi Sebut UIN Jakarta Itu Cabang dan UIN Bandung Pusatnya

25 Oktober 2020
asura mode chapter 1010 one piece roronoa zoro kaidou wano arc mojok

Review Chapter 1010 ‘One Piece’: Narasi tentang Kaido yang (Ternyata) Berlebihan

10 April 2021
5 Derita Memiliki Rumah di Daerah Perkebunan

5 Derita Memiliki Rumah di Daerah Perkebunan

14 Maret 2023
evercoss

Kesetrum Sampai Keselomot: Kenangan Bersama Evercoss A65B, Smartphone Jaya pada Masanya

18 Desember 2021
4 Hal yang Jadi Pertimbangan Sebelum Beli Ayam Goreng Tepung Kaki Lima terminal mojok.co

4 Hal yang Jadi Pertimbangan Sebelum Beli Ayam Goreng Tepung Kaki Lima

22 Februari 2021
Gaya Parenting Orang Tua Shinichi Kudo yang Bikin Saya Kepingin Juga terminal mojok.co

Gaya Parenting Orang Tua Shinichi Kudo yang Bikin Saya Kepingin Juga

31 Juli 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

28 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.