ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Festival Musik Gagal Lantas Penonton Marah dan Menjarah, Wajarkah?

Iqbal AR oleh Iqbal AR
4 Desember 2019
A A
Festival Musik Gagal Lantas Penonton Marah dan Menjarah, Wajarkah?
Share on FacebookShare on Twitter

Tentu masih segar di ingatan kita semua bagaimana kejadian yang menimpa salah satu festival atau acara musik yang bertajuk Musikologi 2019 beberapa hari yang lalu. Nggak hanya gagal, acara tersebut juga mengalami kerugian ganda. Ibarat sudah jatuh, tertimpa tangga besi yang panjangnya lima meter dan beratnya satu ton. Hancur. Kegagalan Musikolgi 2019 nggak hanya sekadar beberapa penampilnya yang batal naik panggung. Ada beberapa penonton yang memanfaatkan kerusuhan dalam acara tersebut untuk merusak dan menjarah beberapa barang, baik itu milik panitia, vendor, maupun penonton lain.

Untuk mengingatkan kembali apa yang terjadi di Musikologi 2019, saya coba meringkas apa yang sebenarnya terjadi pada malam itu. Kejadian ini diawali oleh acara yang memang molor cukup lama. Sebenarnya, molor dalam acara seperti ini sudah kerap terjadi dan seperti menjadi penyakit dalam sebuah acara musik. Harusnya, panitia bisa mengantisispasi hal-hal seperti ini agar nggak ada lagi ceritanya acara musik itu molor, bahkan sampai berjam-jam.

Molornya acara juga ditambah (disebabkan?) dengan kejadian hilangnya data soundcheck beberapa musisi yang akan tampil malam itu. Akibatnya, musisi-musisi yang data souncheck-nya hilang harus menata mulai awal, yang tentu memakan cukup banyak waktu. Tahu sendiri, musisi kalau souncheck seenggaknya memakan waktu setengah sampai satu jam. Apalagi ini musisi-musisi professional, ya tentu harus pas sesuai presisi. Menurut pengakuan pihak panitia, hilangnya data soundcheck ini diakibatkan oleh kesalahan dari sound engineer salah satu band pembuka. Band tersebut juga sudah memberikan klarifikasi dan pernyataan maaf. Jadi, sudah selesai permasalahannya.

Molornya acara, juga berimbas pada waktu tampil musisi-musisi yang juga ikut mundur. Solois Jason Ranti yang dijadwalkan tampil pukul 18.05, namun Jeje (sapaan akrab Jason Ranti) akhirnya baru naik panggung jam 7 lebih dan tampil sampai 2 jam. Fourtwnty juga mengalami hal serupa. Mereka batal naik panggung karena jadwalnya yang sudah berantakan. Puncaknya adalah ketika duo DJ dangdut, Feel Koplo yang menjadi penampil terakhir, yang akan naik panggung, terrnyata lampu-lampu di venue sudah dimatikan. Menurut pengakuan panitia Musikologi 2019, ada sabotase genset dari pihak keamanan.

Ini menjadi titik puncak kemarahan penonton. Penonton yang sudah marah, berteriak meminta acara untuk dilanjutkan. Nggak dapat jawaban, penonton marah dan melempari segala sesuatu ke atas panggung. Bahkan beberapa penonton sampai merusak sound system, alat musik, hingga membakar beberapa tenda panitia. Paling parah, adalah ketika beberapa oknum penonton ada yang menjarah barang-barang yang ada di venue.

Beberapa musisi bersuara terkait kejadian ini. Mereka menyesalkan apa yang terjadi dengan Musikologi 2019. Mereka juga menyayangkan tindakan penonton yang bertindak bar-bar, ya meskipun wajar kalau penonton marah ketika uang yang mereka keluarkan untuk menonton acara musik, tetapi mereka dikecewakan seperti ini.

Oke, kalau urusan penonton marah, memaki-maki panitia, itu masih dalam batas wajar. Mungkin ada yang sudah nabung lama demi datang ke acara ini. Tapi untuk penonton yang sampai merusak, bahkan menjarah barang-barang di venue, ini tentu sangat berlebihan. Maksudnya begini, kalau penonton marah, atau maki-maki panitia di depan muka mereka sekali pun, panitia akan terima. Itu memang sudah risiko yang mereka akan hadapi. Tapi merusak dan menjarah? Come on, itu bukan tindakan yang pantas, dan jelas nggak manusiawi.

Marah silakan saja, tapi mbok ya yang sewajarnya. Maki-maki silakan, tapi jangan merusak atau menjarah gitu. Panitia tentu sudah rugi dengan batalnya beberapa artis yang manggung. Ini lagi ditambah ada barang-barang vendor yang rusak, bahkan hilang, yang jelas jadi tanggung jawab panitia. Sudah rugi nama baik, rugi materi dobel pula. Beruntung panitia Musikologi 2019 sudah dengan sigap mengatasi hal ini. Mereka akan melaporkan kejadian ini (penjarahan) ke pihak berwajib, mengingat kawasan venue acara dilengkapi cctv. Toh panitia Musikologi 2019 juga sudah minta maaf, dan mengakui kesalahan mereka dalam manajemen acara.

Kejadian ini jelas menjadi pelajaran, baik itu bagi penyelenggara acara musik, dan untuk penonton. Bagi penyelenggara, manajemen waktu jelas penting dan itu vital sekali. Komunikasi dengan pihak keamanan juga perlu diperkuat lagi. Untuk penonton, jangan ada lagi tindakan bar-bar seperti ini. Acara musik berbayar ternyata nggak menyaring attitude dan sikap tanggung jawab penonton. Jadi, semoga menjadi pelajaran.

BACA JUGA Mimpi Buruk Festival Musik Tahun 2019 di Indonesia atau tulisan Iqbal AR lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 4 Desember 2019 oleh

Tags: festival musikkonser musikMusikologi 2019penonton marah
Iqbal AR

Iqbal AR

Menulis, menulis, menangis

ArtikelTerkait

Aksi Liar Sok Rock n Roll dan Destruktif di Panggung Musik yang Kerap Merugikan Tidak Bisa Dibenarkan!

Aksi Liar Sok Rock n Roll dan Destruktif di Panggung Musik yang Kerap Merugikan Tidak Bisa Dibenarkan!

4 Oktober 2024
Konser musik tiket mahal.

Nonton Konser Musik, Beli Tiket Mahal, Apa Masalahnya?

6 April 2022
Kapan Temanggung Punya Festival Musik?

Kapan Temanggung Punya Festival Musik?

14 Oktober 2022
Perempuan Juga Berhak Nonton Konser Musik

Perempuan Juga Berhak Nonton Konser Musik

11 November 2019
Bagi-bagi Freebies di Konser K-Pop Bikin Trauma dan Nama Baik Fandom Tercemar Gara-gara Oknum K-Popers Tak Tahu Diri

Bagi-bagi Freebies di Konser K-Pop Bikin Trauma dan Nama Baik Fandom Tercemar Gara-gara Oknum K-Popers Tak Tahu Diri

22 Mei 2024
5 Starter Pack Anak Muda Jompo Saat Festival Musik Mojok.co

5 Starter Pack Remaja Jompo Saat Nonton Festival Musik

26 September 2024
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Rekomendasi Dukun yang Perlu Kamu Datangi Sebelum Ikut Tes CPNS

Rekomendasi Dukun yang Perlu Kamu Datangi Sebelum Ikut Tes CPNS

kakek tua

#MALAMJUMAT Kakek Tua di Rumah Kayu Jati

Wisuda Anti Ngantuk Ala UNEJ Biar Nggak Ketiduran Padahal Udah Capek-capek Dandan

Wisuda Anti Ngantuk Ala UNEJ Biar Nggak Ketiduran Padahal Udah Capek-capek Dandan

Terpopuler Sepekan

Sisi Terang Kuliah di Universitas Trunojoyo Madura yang Jarang Disadari Banyak Orang Mojok.co

Sisi Terang Kuliah di Universitas Trunojoyo Madura yang Jarang Disadari Banyak Orang

16 Mei 2025
Malang Terasa Lebih Nyaman Saat Saya Masih Jadi Mahasiswa daripada Jadi Wisatawan

Malang Terasa Lebih Nyaman Saat Saya Masih Jadi Mahasiswa daripada Jadi Wisatawan

18 Mei 2025
Kawasan Bukit Patuk Gunungkidul: Jalur yang Memanjakan Mata sekaligus Sumber Derita Para Pengendara imogiri alun-alun gunungkidul

Membayangkan Wajah Alun-Alun Gunungkidul Tanpa PKL: Cuma Bakal Jadi “Kuburan” di Tengah Kota

15 Mei 2025
Kebumen Bukan Sebatas Tempat Singgah di Antara Jogja & Purwokerto (Pexels)

Kebumen Layak Jadi Ibu Kota Provinsi, asalkan Memperbaiki Beberapa Hal yang Bikin Kebumen Tercoreng Citranya

17 Mei 2025
5 Alasan Daun Kemangi Wajib Ada di Setiap Hidangan Pecel Lele

5 Alasan Daun Kemangi Wajib Ada di Setiap Hidangan Pecel Lele

15 Mei 2025
Keresahan Saya Jadi Orang Cianjur, Daerah dengan SDM Terendah di Jawa Barat: Nggak Terima, sekalipun Itu Benar

Keresahan Saya Jadi Orang Cianjur, Daerah dengan SDM Terendah di Jawa Barat: Nggak Terima, sekalipun Itu Benar

16 Mei 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=Zbmdu5T4vVo

DARI MOJOK

  • Kecamatan Gedebage Salah Urus: Kawasan Mentereng di Bandung yang Awut-awutan karena Ulah Pemerintahnya, Bikin Warga Menderita
  • Pengalaman Nekat dan Penuh Siasat Naik Kereta Api, Bayar Rp3 Ribu Bisa ke Berbagai Kota Tanpa Diusir
  • 3 Gen Z Salurkan Ribuan Orang ke Pekerjaan Impian Lewat Startup Pendidikan, Masuk Forbes 30 Under 30
  • Nekat Merantau dari Jakarta ke Solo untuk Bangun Usaha Sendiri, Kini Hidup Jauh Lebih Tenang dengan Gaji Berkecukupan
  • Pertama Kali Nginep di Hotel: Berlagak Kaya Berujung Malu karena Kegoblokan, Bingung Cara Buka Pintu Kamar
  • Derita Jadi Mahasiswa UIN Jogja: Dianggap Tahu Segalanya oleh Warga Desa, Disuruh Ruqyah sampai Melacak Uang Hilang, padahal di Kampus Belajar Matematika

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.